Yuan Fimanda, Antonius
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGUATAN IDENTITAS KEAGAMAAN DAN KEBANGSAAN DALAM MEMBANGUN DIALOG INTERRELIGIUS DI INDONESIA Novan Risbayana, Nikolas; Yuan Fimanda, Antonius; Siga, Willfridus Demetrius; Surya Tirta Lesmana, Fransisxus; Hulu, Vinsensius
Sapientia Humana: Jurnal Sosial Humaniora Vol 2 No 01 (2022): Vol 2 No 01 (2022)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.039 KB) | DOI: 10.26593/jsh.v2i01.5907

Abstract

Today's religious identity is often understood and practiced in a negative context. Cases such as religion-based hate speech, identity politics, intolerance, and discrimination arise due to the wrong paradigm of strengthening religious identity. The purpose of this study is to offer another perspective on strengthening religious identity and nationality that puts forward global ethics as an alternative in strengthening religious identity through interreligious dialogue. This scientific article refers to research with a qualitative approach using the netnographic method which is a case study through digital data tracing. In addition, this research also raises the idea of ​​Hans Küng's global ethics. The results of this study are in the form of offers in developing interreligious dialogue in Indonesia, especially those related to the consistency of identity, culture, and Pancasila values ​​that put forward the principles of global ethics. Interreligious dialogue that needs to be worked out together is a dialogue that emphasizes human values.
Implementasi Tari Karo Dalam Liturgi Inkulturasi Berdasarkan Ideologi Mehamat Man Kalimbubu Ginting, Duen; Purwanti, Purwanti; Dona, Yohanes; Yuan Fimanda, Antonius; Daslan, Marianus; Oyan, Orlinus
Borneo Review Vol. 3 No. 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Katolik Negeri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52075/br.v3i2.382

Abstract

Inkulturasi Liturgi tidak bisa dipungkiri menjadi tema yang sangat signifikan dalam proses pewartaan iman Katolik di tengah bangsa-bangsa di dunia. Kebutuhan akan pentingnya memasukkan nilai-nilai budaya dalam liturgi Katolik menjadi sagat penting mengingat beragamnya budaya dan cara umat memahami iman Katolik. Menggunakan unsur-unsur budaya dalam liturgi Katolik menjadi alat bantu bagi umat untuk lebih memahami makna dan nilai dari kekatolikan itu sendiri . Budaya Karo adalah salah satu dari sekian banyak budaya di Indonesia yang menjadi topik dari penelitian ini. Penggunaan tari dalam ritus persiapan persembahan tampaknya dapat dilakukan dalam konteks inkulturasi liturgi melihat adanya kesamaan-kesamaan nilai dalam adat Karo maupun nilai dari ritus persembahan itu sendiri. Ideologi mehamat man kalimbubu dan bagaimana masyarakat Karo menghidupi nilai-nilai itu, tampak dalam penggunaan tari sebagai bentuk penghormatan mereka kepada kalimbubu, khususnya adalam ritus mbaba kampil. Ritus ini dapat digunakan sebagai dasar dari proses inkulturasi. Penggunaan tari Karo sebagai ekspresi ideologi mehamat man kalimbubu dalam ritus persembahan diharapkan dapat membuka pintu kepada pemahaman akan nilai-nilai kekatolikan. Selain itu, melibatkan komunitas Karo secara aktif dalam proses inkulturasi liturgi juga dapat menjadi langkah lebih lanjut. Memungkinkan partisipasi langsung dari umat dalam menyelenggarakan ibadah dengan sentuhan budaya lokal mereka sendiri dapat meningkatkan rasa memiliki dan kedekatan spiritual. Hal ini bisa mencakup penggunaan bahasa lokal dalam doa-doa atau pembacaan kitab suci, sehingga memudahkan umat Karo untuk meresapi ajaran Katolik dalam konteks budaya mereka.
PENGUATAN IDENTITAS KEAGAMAAN DAN KEBANGSAAN DALAM MEMBANGUN DIALOG INTERRELIGIUS DI INDONESIA Novan Risbayana, Nikolas; Yuan Fimanda, Antonius; Siga, Willfridus Demetrius; Surya Tirta Lesmana, Fransisxus; Hulu, Vinsensius
Sapientia Humana: Jurnal Sosial Humaniora Vol 2 No 01 (2022): Vol 2 No 01 (2022)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/jsh.v2i01.5907

Abstract

Today's religious identity is often understood and practiced in a negative context. Cases such as religion-based hate speech, identity politics, intolerance, and discrimination arise due to the wrong paradigm of strengthening religious identity. The purpose of this study is to offer another perspective on strengthening religious identity and nationality that puts forward global ethics as an alternative in strengthening religious identity through interreligious dialogue. This scientific article refers to research with a qualitative approach using the netnographic method which is a case study through digital data tracing. In addition, this research also raises the idea of ​​Hans Küng's global ethics. The results of this study are in the form of offers in developing interreligious dialogue in Indonesia, especially those related to the consistency of identity, culture, and Pancasila values ​​that put forward the principles of global ethics. Interreligious dialogue that needs to be worked out together is a dialogue that emphasizes human values.