Nurotuljannah, Nurotuljannah
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT DI DESA SUNGAI DUNGUN KABUPATEN MEMPAWAH, KALIMANTAN BARAT, INDONESIA Nurotuljannah, Nurotuljannah; Syamswisna, Syamswisna; Fajri, Hayatul
Jambura Edu Biosfer Journal Vol 6, No 1 (2024): Jambura Edu Biosfer Journal
Publisher : Fakultas MIPA Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34312/jebj.v6i1.20986

Abstract

Masyarakat asli Kalimantan Barat sudah lama mengandalkan berbagai macam tumbuhan obat untuk segala hal mulai dari pengobatan sakit hingga pencegahan penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keanekaragaman hayati tumbuhan obat yang digunakan oleh masyarakat Desa Sungai Dungun, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, serta mengeksplorasi kearifan lokal terkait pemanfaatannya. Menggunakan metode kualitatif deskriptif, data dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur dengan 64 informan, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penduduk Desa Sungai Dungun memanfaatkan 34 jenis tumbuhan obat dari 26 famili untuk mengobati 22 jenis penyakit. Famili Asteraceae dan Zingiberaceae merupakan yang paling banyak digunakan, hal ini disebabkan oleh kemudahan akses dan khasiatnya. Beberapa spesies memiliki lebih dari satu manfaat pengobatan. Bagian tumbuhan yang paling banyak digunakan yaitu daun sebanyak 23 spesies. Sementara, pengolahan tumbuhan obat paling banyak dilakukan dengan cara dihaluskan. Perbandingan dengan penelitian etnobotani lainnya menunjukkan adanya perbedaan dalam penggunaan tumbuhan obat di wilayah ini dibandingkan daerah lain, yang dipengaruhi oleh pengetahuan lokal dan ketersediaan sumber daya. perkembangan zaman turut mendorong sebagian masyarakat beralih ke obat sintetis. Penelitian ini mengungkap potensi kearifan lokal yang penting untuk didokumentasikan dan dilestarikan, khususnya oleh generasi muda, agar pengetahuan tentang tumbuhan obat tidak hilang