Manzilina, Savira
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Maimun Zubair and Response of Social, Political, and Religious Problems in Indonesia: A Study of Safīnatu Kallā Saya’lamūn fī Tafsīr Maimun Zubair by Lora Ismail Al-Ascholy Manzilina, Savira; Zaidanil Kamil, Ahmad
Jurnal Studi Al-Qur'an Vol 20 No 2 (2024): Jurnal Studi Al-Qur'an
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/20.2.05

Abstract

Tafsir Al-Qur’an selalu mencerminkan realitas yang dihadapi oleh penafsirnya. Tulisan ini akan menagaanalisis respon Kiai Maimun Zubair terhadap isu-isu sosial, politik, dan keagamaan di Indonesia melalui Safīnatu Kallā Saya'lamūn. Tafsir ini berasal dari kajian Tafsir al-Jalālayn yang disajikan oleh Kiai Maimun Zubair dalam Bahasa Jawa, kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Arab oleh muridnya, Lora Ismail Al-Ascholy. KiaiMaimun Zubair tidak hanya dikenal sebagai figur aktif di lingkungan pesantren, tetapi juga memiliki pengalaman luas di ranah politik Indonesia. Oleh karena itu, eksplorasi mendalam terhadap penafsirannya menjadi penting. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, historis, dan eksplanatoris, dengan penerapan analisis wacana kritis milik Teun A. Van Dijk. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kiai Maimun Zubair tidak hanya menjadikan tafsir sebagai sarana untuk memahami firman Tuhan dalam Al-Qur’an, tetapi juga sebagai wadah untuk mengekspresikan pandangan dan responsnya terhadap fenomena sosial, politik dan keagamaan di Indonesia. Isu seperti pertanian, demokrasi, kemerdekaan Republik Indonesia, penyebaran dakwah di tanah Jawa, hingga keamanan Negara Indonesia mendapat sorotan darinya. Safīnatu Kallā Saya'lamūntidak hanya menggambarkan situasi sosial, politik dan keagamaan di Indonesia kontemporer, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan dalam mendiskusikan persoalan-persoalan tersebut. Sikapnya mencerminkan paradigma pemikiran ulama pesantren yang tegas dalam bersikap dan mengungkapkan keyakinan, sehingga menjadikan pesantren turut berperan aktif dalam proses pembangunan Indonesia.
PANDANGAN AL-QUR’AN DALAM MENYIKAPI MARRIAGE IS SCARY: Analisis Tafsir Audiovisual Ustaz Rifky Ja’far pada Kanal YouTube “Sayap Dakwah TV” Manzilina, Savira; Ahmad Zaidanil Kamil
At-Tahfidz: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Vol. 6 No. 1 (2024): Desember 2024
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53649/at-tahfidz.v6i1.886

Abstract

This paper discusses the Qur'anic view on the issue of marriage is scary with the perspective of Ustaz Rifky Ja'far on the Dakwah Sunnah TV YouTube channel. This study, which is processed as a podcast, raises an issue that is being discussed by a number of young people in generation Z, which has the effect of making young people afraid to step into marriage. The purpose of writing this article is to analyse the view of the Qur'an in addressing the issue and examine how the da'wah approach delivered is able to offer relevant solutions to the fears and concerns of today's young generation in marriage. The method used uses digital ethnography and the theory of countering radicalism narratives initiated by Jeffery R. Halverson. Ustaz Rifky Ja'far explained his argument in refuting the issue with two verses in the Qur'an, namely in surah an-Nūr [24]:32 about its virtue, namely that it can bring sustenance to someone who performs marriage, even though they are still not classified as capable, and surah ar-Rūm [30]:21 about its virtue, namely giving peace to those who perform marriage. In this study, three forms of counter-narrative were found in the video delivered by Ustaz Rifky Ja'far, namely figural narrative; analogy narrative; and ideological narrative with two counter-narrative strategies of Ustaz Rifky Ja'far's extremism on the issue of marriage is scary, namely prioritising the qisas verse over the marriage verse and applying it to the realities of marriage.