Aryuti Nirmala, Sefita
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

The Relationship Between Confirmed COVID-19 Positive Characteristics of Laboring Mothers and the Incidence of Asphyxia in Infants at Hospital Dr. Hasan Sadikin Bandung Triyani, Dinna; Yogi Pramatirta, Akhmad; Aryuti Nirmala, Sefita; Indra Susanti, Ari; Dyah Bestari, Astuti
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 17 No 03 (2024): Jurnal Ilmiah Kesehatan (Journal of Health Science) 
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/jhs.v17i03.4619

Abstract

The Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) is the cause of Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). In December 2021, the Omicron variation was first identified in Indonesia, and it has since been linked to nearly 72 million cases worldwide. When COVID-19 is present during pregnancy, unfavorable outcomes including stillbirth, preterm delivery, and maternal mortality may occur. The purpose of this research was to examine the association between the features of women who tested positive for COVID-19 and the incidence of asphyxia in their babies at Dr. Hasan Sadikin General Hospital in Bandung between July 2021 and July 2022. A quantitative descriptive technique was used, and 69 mothers and 70 babies were sampled overall. Medical records provided the data, which was then subjected to chi-square analysis. There was no discernible correlation between the incidence of hypoxia and the mother's age (p = 0.838), parity (p = 0.647), or delivery method (p = 0.313). Nonetheless, a noteworthy correlation was seen between the gestational age (p = 0.001) and the maternal difficulties (p = 0.013) associated with baby hypoxia. This research found that whereas age, parity, and delivery style were not substantially linked with newborn hypoxia, gestational age and COVID-19-related problems were.
GAMBARAN PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG (MKJP) BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU PASCASALIN DI UPT PUSKESMAS KOTA BANDUNG 2023 Maisha Shafa Anggraina; Saraswati Handayani, Dini; Yogi Pramatirta, Akhmad; Aryuti Nirmala, Sefita; Indra Susanti, Ari
Jurnal Penelitian Keperawatan Kontemporer Vol 5 No 4 (2025): Juli 2025
Publisher : Program Studi S1 Ilmu Keperawatan dan Ners IKBIS Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59894/jpkk.v5i4.999

Abstract

Latar Belakang: Pada tahun 2023, cakupan akseptor KB MKJP di Kota Bandung hanya mencapai 26,41%, lebih rendah dibandingkan cakupan non-MKJP. Rendahnya penggunaan MKJP dipengaruhi oleh faktor karakteristik ibu pascasalin, yang dapat dianalisis menggunakan Theory of Planned Behavior (TPB) yaitu bagaimana karakteristik seperti usia, pendidikan, pekerjaan, paritas, dan riwayat kontrasepsi memengaruhi perilaku pengambilan keputusan MKJP di fasilitas kesehatan. Tujuan: Untuk menggambarkan pemilihan MKJP berdasarkan karakteristik ibu pascasalin di UPT Puskesmas Kota Bandung tahun 2023. Metode: Penelitian ini yaitu kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional, melibatkan 97 responden yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Data dianalisis dengan statistik deskriptif. Instrumen penelitian yang digunakan adalah data sekunder dari rekam medis dan buku register yang mencakup karakteristik ibu pascasalin. Analisis data univariat menggunakan uji statistik deskriptif. Penelitian ini dilakukan di lima puskesmas di Kota Bandung, Indonesia, yang menerapkan program KBPP yaitu UPT Puskesmas Garuda, UPT Puskesmas Puter, UPT Puskesmas Padasuka, UPT Puskesmas Ibrahim Adjie, UPT Puskesmas Cipamokolan. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan karakteristik ibu pascasalin dengan mayoritas usia 20-35 tahun (75,3%), pendidikan terakhir tingkat SMA (78,4%), tidak bekerja/IRT (82,5%), memiliki anak lebih dari satu/multipara (76,3%), dan memiliki riwayat penggunaan kontrasepsi sebelumnya (71,1%) cenderung lebih memilih metode kontrasepsi jangka panjang IUD/AKDR (86,6%). Kesimpulan: Penelitian ini menunjukan bahwa pemilihan MKJP pada ibu pascasalin dipengaruhi oleh karakteristik ibu pascasalin. Ibu dalam usia reproduksi sehat (20-35 tahun) lebih banyak memilih MKJP. Tingkat pendidikan juga berperan, di mana ibu dengan pendidikan menengah hingga tinggi lebih cenderung memilih MKJP dibandingkan mereka dengan pendidikan dasar. Selain itu, ibu yang tidak bekerja dan memiliki riwayat penggunaan kontrasepsi sebelumnya lebih banyak memilih MKJP. Diperlukan peningkatan edukasi dan konseling berbasis karakteristik ibu pascasalin untuk mendorong pemilihan MKJP. Selain itu, aksesibilitas dan keterjangkauan MKJP perlu ditingkatkan.