Karbui, Titus
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Persekutuan Kristen PERSEKUTUAN KRISTEN DAN TANTANGANNYA DI ERA SOCIETY 5.0: Persekutuan Dalam Perjanjian Lama Bani, Yulianus; Karbui, Titus; Lontaan, Jemmy; Tuaty, Mathcostantein Ericktus Illu; Wau, Robah; Zai, Kalvinus
CARAKA: Jurnal Teologi Biblika dan Praktika Vol. 5 No. 2 (2024): November 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injil Bhakti Caraka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46348/car.v5i2.281

Abstract

Fellowship is a very fundamental thing in Christianity. At the beginning, God created humans with one goal, namely to have fellowship with them. The fellowship between God and man was broken due to sin, but in Christ it has been restored. Therefore, Christian fellowship concerns three aspects, namely with God, fellow believers and fellow humans. However, over time, Christian fellowship has become a serious problem and must be given special attention. Christians still have the problem of fellowship with God, believers and unbelievers. One of the factors influencing Christian fellowship is the development of information technology or what is better known as the era of society 5.0. Researchers use qualitative methods that utilize books, articles that are related to this paper. The author also carried out investigations and analyzes of every source related to this research. This research places emphasis on Christian fellowship as the responsibility of believers throughout the era. The research results found that many Christians ignore fellowship with God, believers and non-believers. This research emphasizes that Christian fellowship must be the focus of churches, schools, STTs and Christian institutions. Christian fellowship should be a basic need for every Christian throughout the ages.
Filosofi Manajemen Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kekristenan Dalam Konteks Sekolah Minggu Karbui, Titus
ICHTUS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol. 6 No. 1 (2025): Mei
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Borneo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63830/5w0en869

Abstract

Penelitian ini membahas filosofi manajemen pendidikan berbasis nilai-nilai Kekristenan dalam konteks Sekolah Minggu, dengan fokus khusus pada pelaksanaan di Gereja Masehi Injilli Di Timor  (GMIT) Jemaat Efata Sagulung, Batam. Sekolah Minggu sebagai bentuk pendidikan nonformal di lingkungan gereja memiliki peranan penting dalam membentuk karakter iman anak sejak usia dini. Penelitian ini bertujuan untuk menggali bagaimana prinsip-prinsip Kekristenan seperti kasih, keteladanan, pelayanan, dan tanggung jawab diintegrasikan ke dalam sistem manajemen pendidikan Sekolah Minggu, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan studi literatur sebagai landasan teoritis dan refleksi terhadap praktik nyata yang berlangsung di lingkungan gereja lokal. Hasil kajian menunjukkan bahwa Sekolah Minggu yang menerapkan prinsip kasih dan pelayanan dalam manajemennya memiliki partisipasi anak dan orang tua yang lebih tinggi. Guru yang memahami manajemen berbasis nilai Kekristenan lebih mampu menciptakan suasana pembelajaran yang inklusif dan menyentuh kehidupan anak. Beberapa kendala umum di Sekolah Minggu adalah kurangnya pelatihan bagi guru, tidak adanya evaluasi berkelanjutan, serta minimnya integrasi nilai Kekristenan dalam perencanaan program. Penerapan filosofi manajemen berbasis Kekristenan membantu mengatasi konflik internal dan memperkuat identitas spiritual pengajar dan peserta. Artikel ini menegaskan bahwa manajemen pendidikan berbasis nilai-nilai Kekristenan tidak hanya mendukung efektivitas pengelolaan pelayanan anak, tetapi juga memperkuat panggilan gereja dalam mendidik generasi yang beriman dan berintegritas. Kata kunci: Manajemen Pendidikan, Nilai-nilai  Kekristenan, Sekolah Minggu
Filosofi Manajemen Pendidikan Kekristenan dalam Konteks Sekolah Minggu di Era Disrupsi Karbui, Titus; Yuli, Purwisasi
KHAMISYIM: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 3, No 1 (2025): OKTOBER
Publisher : Sekolah Tinggi Alkitab Batu, Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71415/jkmy.v3i1.34

Abstract

The era of disruption has brought significant changes to the world of education, including in the spiritual education of children within the church environment thru Sunday School. Digitalization, cultural changes, and shifts in family parenting patterns pose serious challenges that require the church to restructure its educational management approach. This article discusses the philosophy of Christian educational management rooted in biblical values and its application in Sunday School ministry amidst the dynamics of the times. Using a theological approach and literature review, this article emphasizes the importance of integrating spiritual values such as love, example, integrity, and service into the entire managerial process, from planning to evaluation. Additionally, strategies such as curriculum revision, teacher training, the use of digital technology, family involvement, and strengthening children's spiritual community are outlined as concrete solutions. It is hoped that this writing will contribute to the church in building relevant, transformative, and faithful Christian educational management amidst the era of disruption.Keywords: Management, Education, Christianity, Sunday School.  Abstrak Era disrupsi telah membawa perubahan besar dalam dunia pendidikan, termasuk dalam pendidikan rohani anak di lingkungan gereja melalui Sekolah Minggu. Digitalisasi, perubahan budaya, serta pergeseran pola asuh keluarga menjadi tantangan serius yang mengharuskan gereja untuk menata ulang pendekatan manajemen pendidikannya. Artikel ini membahas filosofi manajemen pendidikan Kristen yang berakar pada nilai-nilai Alkitabiah dan penerapannya dalam pelayanan Sekolah Minggu di tengah dinamika zaman. Dengan menggunakan pendekatan teologis dan kajian literatur, artikel ini menekankan pentingnya integrasi nilai-nilai rohani seperti kasih, keteladanan, integritas, dan pelayanan dalam seluruh proses manajerial,mulai dari perencanaan hingga evaluasi. Selain itu, strategi-strategi seperti revisi kurikulum, pelatihan guru, pemanfaatan teknologi digital, keterlibatan keluarga, dan penguatan komunitas rohani anak diuraikan sebagai solusi konkret. Diharapkan, tulisan ini menjadi kontribusi bagi gereja dalam membangun manajemen pendidikan Kristen yang relevan, transformatif, dan tetap setia pada misi ilahi di tengah era disrupsi. Kata Kunci: Manajemen, Pendidikan  Kekristenan, Sekolah Minggu.