The learning of kitab kuning in madrasah diniyah plays a significant role in religious education, especially in shaping the character and morals of students. However, the implementation of this learning is not without various challenges, both external factors such as the less supportive location of the madrasah, low community attention to religious education, and internal constraints such as the limited time and energy of students who must first attend formal education. This study aims to analyze the supporting and inhibiting factors in the implementation of kitab kuning learning at Madrasah Diniyah Hidayatun Nasyi-ien and to identify the steps that can be taken to improve its effectiveness. The research method used is a case study with a qualitative approach through interviews with madrasah administrators, teachers, and students. The findings indicate that the presence of competent educators, the teaching of morals through kitab kuning, and the involvement of parents and the community are key factors in supporting the learning process. However, limitations in facilities and the lack of parental attention to religious education remain challenges that need to be addressed. This study suggests the need for synergy between the madrasah, families, and the community to create a more supportive environment for religious education, to produce a generation that is both morally upright and competitive in society. ABSTRAKPembelajaran kitab kuning di madrasah diniyah memiliki peran penting dalam pendidikan agama, terutama dalam membentuk karakter dan akhlak siswa. Namun, implementasi pembelajaran ini tidak lepas dari berbagai tantangan, baik dari segi faktor eksternal seperti lokasi madrasah yang kurang mendukung, rendahnya perhatian masyarakat terhadap pendidikan agama, maupun kendala internal berupa keterbatasan waktu dan tenaga siswa yang harus mengikuti pendidikan formal terlebih dahulu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pembelajaran kitab kuning di Madrasah Diniyah Hidayatun Nasyi-ien serta mengidentifikasi langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif melalui wawancara dengan pengelola madrasah, ustadz, dan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan tenaga pengajar yang berkompeten, pengajaran akhlak melalui kitab kuning, serta keterlibatan orang tua dan masyarakat menjadi faktor kunci dalam mendukung pembelajaran. Namun, keterbatasan sarana prasarana dan perhatian orang tua terhadap pendidikan agama menjadi tantangan yang perlu diatasi. Penelitian ini menyarankan perlunya sinergi antara pihak madrasah, keluarga, dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang lebih mendukung pendidikan agama untuk menghasilkan generasi yang berakhlakul karimah dan berdaya saing di masyarakat.