Optimalisasi layanan dasar bimbingan dan konseling manjadi isu penting saat ini, karena layanan dasar memiliki peluang besar bagi guru bimbingan dan konseling untuk banyak memberikan bekal soft skill bagi peserta didik, namun demikian dibutuhkan terobosan guna optimalisasi layanan dsaar, yakni layanan dasar bebasis cyber, namun demikian belum diketahui secara pasti karakteristik media cyber yang dibutuhkan oleh guru BK untuk pelaksanan layanan dasar. Penelitian ini menggunakan tekhnik wawancara dalam pengumpulan data, dan subyek penelitiannya adalah guru BK dari empat wilayah besar di Indonesia yakni Jawa, Sumatra, Sulawesi dan Kalimantan. Hasil data faktual dri penelitian ini adalah dibutuhkan media cyber untuk layanan dasar, yang memiliki kepraktisan dalam pemanfaatan oleh guru BK, memiliki kemampuan meningkatkan daya dan pola fikir peserta didik, menjadikan peserta didik lebih antusias mengikuti layanan, memiliki efisiensi dan efektifitas pelaksanaan layanan, serta sesuai dengan selera Kecenderungan Selera Peserta Didik.