Saidi, Ali Akbar Bin Sutan
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Munawir dan Isu Mawarith: Sebuah Kajian Linguistik Pada Al-Nisā Ayat 11 Saidi, Ali Akbar Bin Sutan; Hussin, Haziyah; Fakhrurrazi, Ahmad; Ahmad, Mohd. Nazri
Al Mi'yar: Jurnal Ilmiah Pembelajaran Bahasa Arab dan Kebahasaaraban Vol 7 No 2 Oktober 2024
Publisher : STIQ Amuntai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/am.v7i2.4190

Abstract

The law of inheritance is a study that has been stipulated in the Qur'an in detail. This study examines how Munawir Syadali thinks about the division of inheritance and the factors behind the emergence of this thought. This study uses a qualitative approach with a literature study type. The data collection method is document analysis and uses content analysis techniques. The results of this study indicate that H. Munawir Sjadzali's thoughts on verse 11 of Surah An-Nisa' are related to the law of inheritance division, namely to equalize the division of inheritance between sons and daughters. Analysis of Munawir's biography, thoughts, and interpretation methods shows his hermeneutic approach, emphasizing the spirit of justice behind the text of the Qur'an compared to mere literal interpretation. This approach, which takes into account the current social and cultural context, differs from traditional interpretations that adhere to the 2:1 ratio stated in the verse. Several factors have shaped Munawir's views, including his educational background, partnership experience, and commitment to Islamic reform. He prioritizes freedom of thought and contextualization of Islamic teachings, so that they are relevant in the modern world. Although his approach is provocative, he conveys to broader and deeper discussions about the interpretation of the Qur'an and the law of mawarith.
Tokoh Liberal Indonesia H. Munawir Sjadzali & Pendekatan Hermeneutik dalam Tafsir Saidi, Ali Akbar Bin Sutan; Hussin, Haziyah; Fakhrurrazi, Ahmad; Nazri, Mohd
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol. 18, No. 6 : Al Qalam (November 2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/aq.v18i6.4228

Abstract

Islam Liberal adalah satu bentuk pemikiran baru yang dianuti sebahagian besar cendekiawan muslim khususnya yang berlatar belakang pendidikan barat. Penyebaran fahaman Islam liberal ini telah tersebar luas di kalangan cendekiawan muslim Indonesia. Bagi golongan ini agama hendaklah ditundukkan kepada waqi' (realiti) semasa. Penyebar fahaman liberal ini di Indonesia adalah satu jaringan organisasi yang disebut dengan "Jaringan Islam Liberal (JIL). Jaringan Islam Liberal (JIL) berdiri rasmi pada tanggal 8 Mac 2001. Tujuan JIL adalah melawan segala bentuk fundamentalisme dan radikalisme agama. Golongan ini menggunakan metod pentafsiran Al-Quran yang berbeza dengan metod pentafsiran ulama-ulama tafsir sebelumnya dengan menggunakan kaedah Hermeneutika. Hermeneutika adalah merupakan alat yang diguna pakai terhadap teks dalam menganalisis dan memahami maksud teks serta menampakkan nilai yang terkandung di dalamnya. Penelitian kajian ini akhirnya mendapati kaedah Hermeneutika boleh mendekonstruksi (merubah) syariat agama Islam misalnya dengan mengatakan Al-Quran adalah produk budaya, finalitas kenabian Muhammad Saw perlu ditinjau kembali dan lain lain yang sangat menyimpang jauh dari keyakinan Ahli Sunnah wal Jamaah. Peranan Hermeneutika adalah untuk menyingkirkan ilmu alat yang selama ini dipakai dan disepakati ulama tafsir dalam mentafsirkan al-Quran seperti Usul al- Tafsir dan Ulum al-Quran dan beberapa ilmu lain yang telah lama dipakai dalam tradisi Islam. Salah satu tokoh cendekiawan Indonesia yang menggunakan kaedah Hermeneutika dalam pentafsiran ayat al Quran adalah H. Munawir Sjadzali.