Data World Health Organization (WHO) tahun 2010 menyatakan terdapat 75% remaja mengalami gangguan menstruasi, siklus haid yang tidak teratur 80% mengalami keterlambatan 1 – 2 minggu. Menstruasi adalah proses metabolisme reproduksi wanita yang dipengaruhi oleh usia, pola makan, aktivitas, kecemasan, depresi, kelelahan fisik dan keadaan patologis. Siklus menstruasi terhitung sejak hari pertama menstruasi hingga satu hari sebelum menstruasi selanjutnya. Durasi siklus menstruasi wanita umumnya bervariasi yaitu berkisar antara 21 – 35 hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan kadar glukosa darah pada remaja terhadap siklus menstruasi. Metode penelitian menggunakan analitik cross sectional. Sampel dalam penelitian yaitu siswi kelas XI SMA N 1 Pringsewu . Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung dari pemeriksaan glukosa darah terhadap responden siswi kelas XI SMA Negeri 01 Pringsewu dan data sekunder diperoleh dari data kuisioner yang di isi oleh responden. Hasil penelitian diperoleh responden dengan kadar glukosa rendah sebanyak 26 siswi (49.1%), normal sebanyak 20 siswi (37.7%) dan tinggi sebanyak 7 siswi (13.2%). Hasil analisa penelitian hubungan gangguan siklus menstruasi terhadap kadar gula darah pada remaja mendapatkan nilai p value 0.000 (p < 0,000) yang artinya terdapat hubungan signifikan antara gangguan siklus menstruasi terhadap kadar glukosa darah pada remaja.