Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERAN EDUKASI DALAM OPTIMALISASI GERAKAN CEGAH STUNTING SEJAK DINI DI KABUPATEN GUNUNG KIDUL Pramono, Zita Dhirani; Waskitha, Stephanus Satria Wira; Chrisanti, Marcella Widya; Rekso, Putri Ayu Dharmo; Berlina, Violita Yessi; Istyastono, Enade Perdana
Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat Vol 5, No 2 (2024): November: Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jpkm.v5i2.27521

Abstract

Stunting merupakan gangguan pertumbuhan maupun perkembangan anak akibat gizi yang buruk, kekurangan protein dan vitamin, infeksi, serta stimulasi psikosial yang kurang memadahi. Pada negara berkembang termasuk Indonesia, stunting merupakan salah satu permasalahan kesehatan anak usia balita hingga saat ini. Gunung Kidul merupakan salah satu kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta yang menjadi perhatian pemerintah dalam mengupayakan penurunan angka stunting. Tujuan dari penelitian dan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan edukasi kepada ibu dan ibu hamil di Desa Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul dengan memberdayakan Tim Percepatan Penurunan Stunting Puskesmas Wonosari II. Metode pelaksanaan upaya pemberian edukasi pencegahan stunting dilakukan melalui video edukasi dan paparan materi oleh tim Puskesmas Wonosari II dan dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma. Pemahaman pada ibu dan ibu hamil mengenai strategi pencegahan stunting dievaluasi menggunakan nilai pre-test dan post-test. Hasil pelaksanaan kegiatan menunjukkan bahwa nilai rata-rata post-test memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan pre-test pada jumlah sampel sebanyak 68 peserta ibu dan ibu hamil. Uji statistika t berpasangan (paired t-test) mengindikasikan bahwa terdapat perbedaan nilai rata-rata pre-test dan post-test dengan tingkat kepercayaan sebesar 95% yang mengindikasikan peningkatan rata-rata skor pengetahuan para ibu dan ibu hamil mengenai edukasi yang diberikan. Kesimpulan bahwa pemberian edukasi meningkatkan pemahaman dan pengetahuan ibu serta ibu hamil terkait pencegahan stunting sejak dini.Kata Kunci: Stunting; Pencegahan stunting; Edukasi.
Pengendalian Vektor DBD Berbasis Komunitas melalui Pelatihan Pembuatan Ovitrap di Desa Piyaman Wandansari, Eustachia Diajeng; Waskitha, Stephanus Satria Wira; Wibowo, Safri Sekti; Hede, Marry Grace Florensia; Tulung, Cindy Stevani; Kinanthi, Eleonora Galuh Windu; Sihombing, Meisyah Marito; Yuliani, Sri Hartati
Jurnal Medika: Medika Vol. 4 No. 4 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/ds43bj92

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan utama masyarakat di Kabupaten Gunung Kidul. Desa Piyaman diidentifikasi sebagai wilayah endemis yang menuntut strategi penanggulangan vektor berkelanjutan. Kurangnya pemahaman masyarakat terkait teknologi pengendalian vektor yang efektif, seperti metode surveilans populasi nyamuk, menjadi penghalang utama upaya pencegahan. Program pengabdian masyarakat (PkM) ini bertujuan meningkatkan kompetensi kader kesehatan serta warga dalam pembuatan dan implementasi ovitrap, sebagai instrumen pengendalian vektor Aedes aegypti berbasis komunitas. Kegiatan dilaksanakan di Balai Padukuhan Desa Piyaman pada 27 Mei 2025 dengan melibatkan 18 peserta, melalui pendekatan partisipatif. Metode pelaksanaan meliputi tiga tahapan utama: penyuluhan, demonstrasi teknis, dan praktik langsung. Evaluasi menggunakan pre-test untuk mengukur pemahaman awal dan umpan balik kualitatif untuk menilai perubahan pemahaman peserta. Hasil pre-test menunjukkan adanya kesenjangan pengetahuan mengenai ovitrap (2,28 ± 1,31 dari 7; 32,57%), meskipun pengetahuan peserta mengenai aspek umum (3,11 ± 0,65 dari 4; 77,75%) dan pencegahan DBD (3,03 ± 0,73 dari 4; 75,75%) sudah relatif baik. Umpan balik kualitatif mengindikasikan keberhasilan peningkatan penguasaan teknis, munculnya komitmen implementasi mandiri, serta intensi diseminasi pengetahuan. Seluruh peserta berhasil membuat ovitrap menggunakan bahan lokal dan berkomitmen menerapkannya di lingkungan masing-masing. Program ini mendemonstrasikan efektivitas pemberdayaan komunitas dalam mengatasi kesenjangan pengetahuan, menjadikannya model intervensi berkelanjutan untuk penanggulangan vektor DBD di wilayah endemis.