Wandansari, Eustachia Diajeng
Sanata Dharma University

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PREVENTION EFFECTS OF METHANOLIC EXTRACT OF Eurycoma longifolia ROOTS ON CARBON TETRACHLORIDE-INDUCED HEPATOTOXICY IN RATS Phebe Hendra; Eustachia Diajeng Wandansari; Elni Meilianti; Bella Anggelina; Damiana Sapta Candrasari; Fenty Fenty
Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas (Journal of Pharmaceutical Sciences and Community) Vol 16, No 1 (2019)
Publisher : Sanata Dharma University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.755 KB) | DOI: 10.24071/jpsc.001400

Abstract

The objective of this study was to investigate preventive effects of methanolic extract of Eurycoma longifolia roots (MEEL) against carbon tetrachloride-induced hepatotoxicity in rats. A total of 25 rats were randomly divided into five groups (n=5). Group I was treated with Sodium CMC 1% w/v (peroral, 6 days), and group II was treated with single dose of CCl4 in olive oil (1:1) 2 mL/kg (intraperitoneal injection). Groups III-V received 75, 150, and 300 mg/kg BW of MEEL (peroral, 6 days), respectively, and administration of CCl4 in olive oil (1:1) 2 mL/kg (intraperitoneal injection) on the seventh day. The hepatoprotective potential was estimated by measuring serum activity of biochemical parameters. Further, liver weight ratio and histopathological changes were determined. The serum alanine aminotransferase (ALT), aspartate aminotransferase (AST), and lactate dehydrogenase (LDH) were significantly (p0.05) increased and albumin decreased significantly (p0.05) in the CCl4 treated group, but treatment with MEEL 75 mg/kg significantly (p0.05) prevented the elevation of ALT, AST, and LDH. Histopathological changes also indicated hepatic protection of the MEEL at 75 mg/kg. This finding suggested that methanolic extract of Eurycoma longifolia roots at 75 mg/kg was enough to give a protective effect against CCl4-induced hepatotoxicity
Pengendalian Vektor DBD Berbasis Komunitas melalui Pelatihan Pembuatan Ovitrap di Desa Piyaman Wandansari, Eustachia Diajeng; Waskitha, Stephanus Satria Wira; Wibowo, Safri Sekti; Hede, Marry Grace Florensia; Tulung, Cindy Stevani; Kinanthi, Eleonora Galuh Windu; Sihombing, Meisyah Marito; Yuliani, Sri Hartati
Jurnal Medika: Medika Vol. 4 No. 4 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/ds43bj92

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan utama masyarakat di Kabupaten Gunung Kidul. Desa Piyaman diidentifikasi sebagai wilayah endemis yang menuntut strategi penanggulangan vektor berkelanjutan. Kurangnya pemahaman masyarakat terkait teknologi pengendalian vektor yang efektif, seperti metode surveilans populasi nyamuk, menjadi penghalang utama upaya pencegahan. Program pengabdian masyarakat (PkM) ini bertujuan meningkatkan kompetensi kader kesehatan serta warga dalam pembuatan dan implementasi ovitrap, sebagai instrumen pengendalian vektor Aedes aegypti berbasis komunitas. Kegiatan dilaksanakan di Balai Padukuhan Desa Piyaman pada 27 Mei 2025 dengan melibatkan 18 peserta, melalui pendekatan partisipatif. Metode pelaksanaan meliputi tiga tahapan utama: penyuluhan, demonstrasi teknis, dan praktik langsung. Evaluasi menggunakan pre-test untuk mengukur pemahaman awal dan umpan balik kualitatif untuk menilai perubahan pemahaman peserta. Hasil pre-test menunjukkan adanya kesenjangan pengetahuan mengenai ovitrap (2,28 ± 1,31 dari 7; 32,57%), meskipun pengetahuan peserta mengenai aspek umum (3,11 ± 0,65 dari 4; 77,75%) dan pencegahan DBD (3,03 ± 0,73 dari 4; 75,75%) sudah relatif baik. Umpan balik kualitatif mengindikasikan keberhasilan peningkatan penguasaan teknis, munculnya komitmen implementasi mandiri, serta intensi diseminasi pengetahuan. Seluruh peserta berhasil membuat ovitrap menggunakan bahan lokal dan berkomitmen menerapkannya di lingkungan masing-masing. Program ini mendemonstrasikan efektivitas pemberdayaan komunitas dalam mengatasi kesenjangan pengetahuan, menjadikannya model intervensi berkelanjutan untuk penanggulangan vektor DBD di wilayah endemis.