Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan utama masyarakat di Kabupaten Gunung Kidul. Desa Piyaman diidentifikasi sebagai wilayah endemis yang menuntut strategi penanggulangan vektor berkelanjutan. Kurangnya pemahaman masyarakat terkait teknologi pengendalian vektor yang efektif, seperti metode surveilans populasi nyamuk, menjadi penghalang utama upaya pencegahan. Program pengabdian masyarakat (PkM) ini bertujuan meningkatkan kompetensi kader kesehatan serta warga dalam pembuatan dan implementasi ovitrap, sebagai instrumen pengendalian vektor Aedes aegypti berbasis komunitas. Kegiatan dilaksanakan di Balai Padukuhan Desa Piyaman pada 27 Mei 2025 dengan melibatkan 18 peserta, melalui pendekatan partisipatif. Metode pelaksanaan meliputi tiga tahapan utama: penyuluhan, demonstrasi teknis, dan praktik langsung. Evaluasi menggunakan pre-test untuk mengukur pemahaman awal dan umpan balik kualitatif untuk menilai perubahan pemahaman peserta. Hasil pre-test menunjukkan adanya kesenjangan pengetahuan mengenai ovitrap (2,28 ± 1,31 dari 7; 32,57%), meskipun pengetahuan peserta mengenai aspek umum (3,11 ± 0,65 dari 4; 77,75%) dan pencegahan DBD (3,03 ± 0,73 dari 4; 75,75%) sudah relatif baik. Umpan balik kualitatif mengindikasikan keberhasilan peningkatan penguasaan teknis, munculnya komitmen implementasi mandiri, serta intensi diseminasi pengetahuan. Seluruh peserta berhasil membuat ovitrap menggunakan bahan lokal dan berkomitmen menerapkannya di lingkungan masing-masing. Program ini mendemonstrasikan efektivitas pemberdayaan komunitas dalam mengatasi kesenjangan pengetahuan, menjadikannya model intervensi berkelanjutan untuk penanggulangan vektor DBD di wilayah endemis.