Lawranta, Gangga
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

KOMPOSISI GAMBAR DALAM PENCIPTAAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT LINGKUNGAN HIDUP Two Yonci, Kevin; Payuyasa, I Nyoman; Lawranta, Gangga
CALACCITRA: JURNAL FILM DAN TELEVISI Vol. 4 No. 2 (2024): Jurnal Calaccitra November 2024
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembuatan Iklan Layanan Masyarakat lingkungan hidup bertujuan untuk menghasilkan sebuah karya visual yang menarik dan dapat memberikan informasi bagi masyarakat luas. Iklan layanan masyarakat bertujuan untuk mengevaluasi stigma masyarakat dalam meningkatkan kesadaran dan mengubah perilaku masyarakat terhadap isu-isu lingkungan hidup. Iklan layanan masyarakat merupakan salah satu alat komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan penting mengenai pelestarian lingkungan kepada khalayak luas. Karya ini didasari oleh riset dan observasi pada keadaan lingkungan sekitar yang terkadang perlu diperhatikan dan dijaga kelestariannya. Dengan penerapan teknik cinematography pada iklan layanan masyarakat dapat membantu penulis dalam membangun cerita dan menciptakan visual yang menarik dan informatif sehingga tercipta karya yang tak hanya memiliki visual yang apik, tetapi juga memiliki makna didalamnya. Karya ini akan menjadi sangat berdampak secara luas bagi lapisan masyarakat yang bermacam-macam dalam menikmati dan menilai hasil karya yang diciptakan dengan harapan pesan alam dalam iklan layanan masyarakat memiliki karakter yang kuat sehingga tercapai sebuah makna yang ingin disampaikan.
PENCIPTAAN FILM DOKUMENTER TUTUR LELAKU I KETUT MUJI Payuyasa , I Nyoman; Putra, Ida Bagus Hari Kayana; Lawranta, Gangga
Prosiding Bali Dwipantara Waskita: Seminar Nasional Republik Seni Nusantara Vol. 4 (2024): Prosiding Bali Dwipantara Waskita: Seminar Nasional Republik Seni Nusantara
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bali memiliki maestro dengan rekam jejak besar bernama I Ketut Muji. I Ketut Muji merupakan maestro tari yang memiliki karakter dan style (gaya) yang kuat khususnya dalam Tari Baris. I Ketut Muji memiliki pemahaman mendalam terhadap nilai sebuah tarian. Saat ini Ketut Muji berusia 93 tahun. Merupakan sebuah langkah penting untuk mendokumentasikan keahlian dan pengetahuan seorang maestro ke dalam film agar nilai-nilai dan etika dalam diri I Ketut Muji dapat terwariskan. Film ini diproduksi untuk dapat mengalirkan pengetahuan, sikap, dan pandangan hidup I Ketut Muji tentang tari dan penari kepada para pelaku seni tari di Bali kini dan nanti. Penciptaan film dokumenter ini memiliki kekuatan dan kompleksitas tinggi sebagai sebuah media yang dekat lekat dengan masyarakat. Film ini juga dapat digunakan sebagai alat propaganda dalam usaha pelestarian budaya. Film dokumenter menggunakan tipe atau gaya penuturan ekspositori. Gaya ekspositori pada prinsipnya penceritaan film akan didukung dengan narasi (voice over) yang memaparkan/menjelaskan serangkaian fakta yang dikombinasikan bersamaan dengan gambar-gambar di film. Tahap penciptaan dalam film dokumenter meliputi tiga tahapan utama, yaitu tahap praproduksi, produksi, dan pascaproduksi. Film dokumenter ini diberikan judul Tutur Lelaku I Ketut Muji dengan durasi 15 menit menggunakan tiga pembabakan cerita.
The Ecranisation of the Wayang Padang Play Script by Wisran Hadi into a Film Script Gugat, Topan Dewa; Lawranta, Gangga; Martiano, Vereki; Ardy, Vickrie
Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 27, No 1 (2025): Ekspresi Seni: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni
Publisher : LPPM Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/ekspresi.v27i1.4320

Abstract

This research discusses the process of translating the drama script Wayang Padang by Wisran Hadi into a film scenario. Ecranization is the process of adapting from a text medium to a visual medium, which involves the transformation of narrative, characters and aesthetic elements. In this context, the research aims to identify the changes that occurred during the ecranization process, including story simplification, character adjustments, and visual processing to meet cinematic needs. The research results show that there are a number of significant modifications in the transfer from drama script to film scenario. Narrative transformation is carried out by simplifying the dialogue and storyline to create a more dynamic rhythm according to cinema needs. Visual development is a key element in the ecranization process, where the depiction of settings, costumes and character gestures are optimized to strengthen visual appeal. However, this research also found challenges in maintaining the cultural essence and moral messages contained in original works, especially in an effort to adapt them to modern audiences. The conclusion of this research emphasizes that the process of recreating the drama script "Wayang Padang" is not just a transfer of medium, but is also a creative effort to harmonize local cultural traditions with the film format. With the right approach, ecranization can be an effective means of introducing traditional literary works to the younger generation and a wider audience, without losing the underlying cultural values
PENGGUNAAN GAYA EKSPOSITORI DALAM PRODUKSI FILM DOKUMENTER “MANTRA SARIRA“ Angelica, Gabriela; Bumiarta, Made Rai Budaya; Lawranta, Gangga
CALACCITRA: JURNAL FILM DAN TELEVISI Vol. 5 No. 1 (2025): Jurnal Calaccitra Agustus 2025
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mantra Sarira is a documentary film that explores body painting as a reflection of the dynamic interplay between tradition and modernity in Balinese culture. Through the creative journey of body painting artists, the film examines two main dimensions: the sacred Ngerebeg ritual in Tegallalang, deeply rooted in spiritual values, and modern body painting as a medium for self-expression and contemporary aesthetics. Using an expository approach, the documentary presents a rich visual narrative, indepth interviews with artists, and authentic documentation of the creative process. This study reveals that body painting not only preserves cultural heritage but also transforms into an innovative part of the contemporary art industry, offering both economic and creative opportunities. The findings suggest that body painting serves as a bridge between two worlds—traditional and modern—by combining symbolic meaning with artistic freedom. This research aims to contribute to the understanding of contemporary art development in Indonesia, strengthen appreciation for traditional arts, and inspire younger generations to merge personal creativity with deep cultural roots.
KOMPOSISI GAMBAR DALAM PENCIPTAAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT LINGKUNGAN HIDUP Two Yonci, Kevin; Payuyasa, I Nyoman; Lawranta, Gangga
CALACCITRA: JURNAL FILM DAN TELEVISI Vol. 4 No. 2 (2024): Jurnal Calaccitra November 2024
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembuatan Iklan Layanan Masyarakat lingkungan hidup bertujuan untuk menghasilkan sebuah karya visual yang menarik dan dapat memberikan informasi bagi masyarakat luas. Iklan layanan masyarakat bertujuan untuk mengevaluasi stigma masyarakat dalam meningkatkan kesadaran dan mengubah perilaku masyarakat terhadap isu-isu lingkungan hidup. Iklan layanan masyarakat merupakan salah satu alat komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan penting mengenai pelestarian lingkungan kepada khalayak luas. Karya ini didasari oleh riset dan observasi pada keadaan lingkungan sekitar yang terkadang perlu diperhatikan dan dijaga kelestariannya. Dengan penerapan teknik cinematography pada iklan layanan masyarakat dapat membantu penulis dalam membangun cerita dan menciptakan visual yang menarik dan informatif sehingga tercipta karya yang tak hanya memiliki visual yang apik, tetapi juga memiliki makna didalamnya. Karya ini akan menjadi sangat berdampak secara luas bagi lapisan masyarakat yang bermacam-macam dalam menikmati dan menilai hasil karya yang diciptakan dengan harapan pesan alam dalam iklan layanan masyarakat memiliki karakter yang kuat sehingga tercapai sebuah makna yang ingin disampaikan.
PENERAPAN GAYA EKSPOSITORI DALAM FILM DOKUMENTER PENDEK “LUDRUK DI UJUNG TANDUK” Ariesta, Rangga Bertrand; Dwiyani, Ni Kadek; Lawranta, Gangga
CALACCITRA: JURNAL FILM DAN TELEVISI Vol. 5 No. 2 (2025): Jurnal Calaccitra November 2025
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The documentary film Ludruk di Ujung Tanduk explores the declining presence and preservation efforts of Ludruk, a traditional theatrical art from East Java, especially in Surabaya. Utilizing an expository style combined with poetic nuances, the film attempts to deliver cultural values and socio-political reflections through structured narration and authentic interviews. Key figures such as Cak Kartolo and Bunda Nonik Arboyo provide firsthand insight into Ludruk’s current reality. The documentary serves as both cultural preservation and educational media, aiming to raise awareness among modern viewers, particularly youth, about the urgency of safeguarding intangible heritage amid globalization.