Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH GAME MOBILE TERHADAP PRODUKTIVITAS DAN KESEHATAN MENTAL PENGGUNA PADA ANAK DI BAWAH UMUR Nur, Aryanto; Solahuddin, Achmad Dhafikrie
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 9 No. 1 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v9i1.6643

Abstract

Game online pada saat sekarang ini tidak hanya dimainkan oleh orang dewasa, ataupun remaja saja, akan tetapi anak usia dini juga sudah memainkannya. Meskipun game ini dapat menjadi sarana rekreasi, ada risiko bahwa anak-anak menjadi adiktif, yang dapat mengganggu prestasi sekolah dan aktivitas sosial mereka. Waktu yang seharusnya digunakan untuk beristirahat atau berinteraksi sosial sering kali dihabiskan untuk bermain Game online. Produktivitas didefinisikan sebagai ukuran prestasi kerja yang mencerminkan sikap untuk terus memperbaiki kualitas hidup. Menurut Dewan Produktivitas Nasional, individu yang produktif adalah mereka yang berkontribusi secara bermanfaat bagi lingkungan. Seseorang yang sehat secara mental melihat pekerjaan sebagai sarana untuk mengekspresikan diri secara kreatif. Kesehatan mental telah menjadi kajian penting dalam ilmu kejiwaan sejak abad ke-19 dan telah berkembang pesat. Saat ini, kesehatan mental diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk bimbingan dan konseling di rumah tangga, sekolah, dan masyarakat. Perkembangan klinik kejiwaan dan lembaga pendidikan kesehatan mental mencerminkan kemajuan dalam ilmu kesehatan mental. Faktor-faktor lain seperti jenis permainan, durasi bermain, dan dukungan orang tua juga mempengaruhi hasil penelitian. Dengan demikian, penelitian ini menyimpulkan bahwa pengaruh game mobile terhadap produktivitas dan kesehatan mental anak di bawah umur bersifat kompleks dan bervariasi, tergantung pada konteks penggunaan. Advances in information and communication technology, especially through smartphones, have had a significant impact on daily life, including in terms of entertainment such as mobile games. While these games can be a means of recreation, there is a risk that children become addicted, which can interfere with their school performance and social activities. Time that should be spent resting or socializing is often spent playing online games. Productivity is defined as a measure of work performance that reflects an attitude to continuously improve the quality of life. According to the National Productivity Council, productive individuals are those who contribute in a beneficial way to the environment. A mentally healthy person sees work as a means to express themselves creatively. Mental health has been an important study in psychiatry since the 19th century and has grown rapidly. Today, mental health is applied in various aspects of life, including guidance and counseling in households, schools, and communities. The development of psychiatric clinics and mental health education institutions reflects advances in mental health science. Other factors such as the type of game, the duration of play, and parental support also affect the results of the study. Thus, the study concludes that the influence of mobile games on the productivity and mental health of minors is complex and varied, depending on the context of use.
ANALISIS PENERAPAN TEKNOLOGI KECERDASAN BUATAN (AI) DALAM INDUSTRI E-COMMERCE DI INDONESIA Nur, Aryanto; Wijanarko, Dimas; Solahuddin, Achmad Dhafikrie; Wibowo, Haykal Alvito; Maulana, Habillah Hasbi
Kohesi: Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 4 No. 11 (2024): Kohesi: Jurnal Sains dan Teknologi
Publisher : CV SWA Anugerah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3785/kohesi.v4i11.6647

Abstract

Artificial Intelligence (AI) atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai Kecerdasan Buatan adalah cabang ilmu komputer yang bertujuan untuk mengembangkan sistem dan mesin yang dapat melakukan tugas yang biasanya memerlukan kecerdasan manusia. E-commerce, singkatan dari electronic commerce atau perdagangan elektronik, merujuk pada transaksi bisnis yang dilakukan melalui jaringan elektronik seperti internet. Siapa pun yang memiliki akses ke komputer, sambungan internet, dan cara untuk membayar barang atau jasa dapat berpartisipasi dalam e-commerce Teknologi kecerdasan buatan kini menjadi bagian penting dalam industri e-commerce di Indonesia. AI telah membawa dampak positif dalam berbagai aspek bisnis, mulai dari personalisasi pengalaman pelanggan hingga efisiensi operasional. Contohnya, perusahaan e-commerce seperti Tokopedia dan Bukalapak telah menggunakan AI untuk meningkatkan penjualan melalui rekomendasi produk yang lebih tepat sasaran dan otomatisasi layanan pelanggan menggunakan Chatbot. Namun, meskipun penerapan AI terus berkembang, industri e-commerce di Indonesia masih menghadapi tantangan, seperti keterbatasan infrastruktur teknologi dan regulasi yang belum sepenuhnya mendukung adopsi AI. Oleh karena itu, penelitian ini berfokus pada analisis penerapan AI di industri e-commerce di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak penerapan AI terhadap bisnis, serta mengidentifikasi tantangan-tantangan yang masih dihadapi dalam implementasi teknologi ini. Artificial Intelligence (AI) or in Indonesian known as Artificial Intelligence is a branch of computer science that aims to develop systems and machines that can perform tasks that usually require human intelligence. E-commerce, short for electronic commerce or electronic commerce, refers to business transactions conducted over electronic networks such as the internet. Anyone with access to a computer, an internet connection, and a way to pay for goods or services can participate in e-commerce. Artificial intelligence technology is now an important part of the e-commerce industry in Indonesia. AI has had a positive impact on various aspects of business, from personalizing customer experiences to operational efficiency. For example, e-commerce companies such as Tokopedia and Bukalapak have used AI to increase sales through more targeted product recommendations and automating customer service using chatbots. However, although the application of AI continues to grow, the e-commerce industry in Indonesia still faces challenges, such as limited technological infrastructure and regulations that do not fully support the adoption of AI. Therefore, this study focuses on the analysis of the application of AI in the e-commerce industry in Indonesia. This study aims to evaluate the impact of AI implementation on business, as well as identify the challenges still faced in implementing this technology.
PENGARUH TRANSPARANSI, KEMUDAHAN PENGGUNAAN, DAN EFEKTIVITAS TERHADAP PENCEGAHAN KORUPSI MELALUI E-GOVERNMENT Nur, Aryanto; Wijanarko, Dimas; Solahuddin, Achmad Dhafikrie; Wibowo, Haykal Alvito; Maulana, Habillah Hasbi
Kohesi: Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 6 No. 12 (2025): Kohesi: Jurnal Sains dan Teknologi
Publisher : CV SWA Anugerah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3785/kohesi.v6i12.10907

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh transparansi, kemudahan penggunaan, dan efektivitas terhadap pencegahan korupsi melalui e-government. Korupsi merupakan salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh pemerintahan di berbagai negara, termasuk Indonesia. Implementasi e-government dianggap sebagai inovasi strategis untuk meningkatkan transparansi, efisiensi, dan akuntabilitas dalam pelayanan publik, yang pada akhirnya dapat mengurangi peluang terjadinya korupsi. Pendekatan kuantitatif digunakan dalam penelitian ini, dengan data diperoleh melalui kuesioner berbasis skala Likert yang disebarkan kepada 50 responden dari berbagai wilayah di Indonesia. Responden terdiri dari masyarakat umum, pegawai pemerintah, dan pelaku usaha yang menggunakan layanan e-government. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan perangkat lunak SPSS, yang mencakup uji validitas, reliabilitas, analisis deskriptif, dan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa transparansi, kemudahan penggunaan, dan efektivitas memiliki pengaruh signifikan terhadap pencegahan korupsi. Variabel kemudahan penggunaan memiliki pengaruh terbesar, diikuti oleh transparansi dan efektivitas. Model regresi linier berganda yang dihasilkan mampu menjelaskan 85% variasi dalam pencegahan korupsi, yang menegaskan pentingnya ketiga variabel tersebut dalam mendukung keberhasilan implementasi e-government. Penelitian ini menyimpulkan bahwa e-government merupakan solusi strategis dalam pemberantasan korupsi, terutama melalui penyediaan layanan publik yang transparan, mudah digunakan, dan efektif. Oleh karena itu, pemerintah perlu terus meningkatkan desain sistem yang ramah pengguna, menyediakan akses informasi yang terbuka dan terintegrasi, serta memastikan bahwa implementasi e-government didukung oleh regulasi yang kuat dan infrastruktur teknologi yang memadai. Dengan langkah-langkah ini, e-government dapat menjadi instrumen yang efektif untuk menciptakan pemerintahan yang bersih, akuntabel, dan bebas korupsi. This study aims to analyze the influence of transparency, ease of use, and effectiveness on corruption prevention through e-government. Corruption is one of the biggest challenges faced by governments in various countries, including Indonesia. The implementation of e-government is considered a strategic innovation to improve transparency, efficiency, and accountability in public services, which can ultimately reduce the chances of corruption. A quantitative approach was used in this study, with data obtained through a Likert-based questionnaire distributed to 50 respondents from various regions in Indonesia. Respondents consisted of the general public, government employees, and business actors who use e-government services. The collected data were analyzed using SPSS software, which includes validity, reliability, descriptive analysis, and multiple linear regression tests. The results showed that transparency, ease of use, and effectiveness had a significant influence on corruption prevention. The ease of use variable had the greatest influence, followed by transparency and effectiveness. The resulting multiple linear regression model was able to explain 85% of the variation in corruption prevention, which confirms the importance of the three variables in supporting the success of e-government implementation. This study concludes that e-government is a strategic solution in eradicating corruption, especially through the provision of transparent, easy-to-use, and effective public services. Therefore, the government needs to continue to improve the design of user-friendly systems, provide open and integrated access to information, and ensure that the implementation of e-government is supported by strong regulations and adequate technological infrastructure. With these steps, e-government can be an effective instrument for creating a clean, accountable, and corruption-free government.