Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISA PERANAN GANJA DALAM BIDANG KESEHATAN Nur, Aryanto; Maulana, Habillah Hasbi
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 9 No. 1 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v9i1.6644

Abstract

Ganja, atau mariyuana, memiliki manfaat kesehatan yang signifikan, terutama dalam pengelolaan nyeri kronis seperti arthritis dan multiple sclerosis, serta kondisi lainnya. Selain itu, ganja terbukti meredakan kecemasan, gangguan stres pasca-trauma (PTSD), mual, serta meningkatkan nafsu makan pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi. Senyawa seperti CBD dalam ganja juga dapat membantu mengobati epilepsi dan glaukoma tanpa efek psikoaktif. Meskipun demikian, penggunaan ganja juga memiliki risiko negatif. Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan gangguan kognitif, khususnya pada memori jangka pendek dan konsentrasi, serta meningkatkan risiko ketergantungan. Pengguna muda lebih rentan terhadap efek ini, dan penggunaan berlebihan dapat memicu gangguan mental serius seperti psikosis dan depresi. Penelitian ini membandingkan regulasi ganja medis di beberapa negara seperti Kanada dan Belanda dengan Indonesia, di mana ganja masih dikategorikan sebagai narkotika ilegal. Kajian ini juga mengeksplorasi potensi legalisasi ganja untuk keperluan medis di Indonesia, serta dampaknya terhadap kesehatan masyarakat. Walaupun manfaat medisnya signifikan, regulasi yang ketat tetap dibutuhkan untuk mencegah penyalahgunaan dan efek negatif lainnya. Cannabis, or marijuana, has significant health benefits, especially in the management of chronic pain such as arthritis and multiple sclerosis, as well as other conditions. In addition, marijuana has been shown to relieve anxiety, post-traumatic stress disorder (PTSD), nausea, and improve appetite in cancer patients undergoing chemotherapy. Compounds such as CBD in marijuana can also help treat epilepsy and glaucoma without psychoactive effects. However, marijuana use also has negative risks. Long-term use can cause cognitive impairment, especially in short-term memory and concentration, and increase the risk of dependence. Young users are more susceptible to these effects, and excessive use can trigger serious mental disorders such as psychosis and depression. This study compares the regulation of medical marijuana in several countries such as Canada and the Netherlands with Indonesia, where marijuana is still categorized as an illegal narcotic. This study also explores the potential for legalizing marijuana for medical purposes in Indonesia, as well as its impact on public health. Although the medical benefits are significant, strict regulations are still needed to prevent abuse and other negative effects.
ANALISIS PENERAPAN TEKNOLOGI KECERDASAN BUATAN (AI) DALAM INDUSTRI E-COMMERCE DI INDONESIA Nur, Aryanto; Wijanarko, Dimas; Solahuddin, Achmad Dhafikrie; Wibowo, Haykal Alvito; Maulana, Habillah Hasbi
Kohesi: Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 4 No. 11 (2024): Kohesi: Jurnal Sains dan Teknologi
Publisher : CV SWA Anugerah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3785/kohesi.v4i11.6647

Abstract

Artificial Intelligence (AI) atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai Kecerdasan Buatan adalah cabang ilmu komputer yang bertujuan untuk mengembangkan sistem dan mesin yang dapat melakukan tugas yang biasanya memerlukan kecerdasan manusia. E-commerce, singkatan dari electronic commerce atau perdagangan elektronik, merujuk pada transaksi bisnis yang dilakukan melalui jaringan elektronik seperti internet. Siapa pun yang memiliki akses ke komputer, sambungan internet, dan cara untuk membayar barang atau jasa dapat berpartisipasi dalam e-commerce Teknologi kecerdasan buatan kini menjadi bagian penting dalam industri e-commerce di Indonesia. AI telah membawa dampak positif dalam berbagai aspek bisnis, mulai dari personalisasi pengalaman pelanggan hingga efisiensi operasional. Contohnya, perusahaan e-commerce seperti Tokopedia dan Bukalapak telah menggunakan AI untuk meningkatkan penjualan melalui rekomendasi produk yang lebih tepat sasaran dan otomatisasi layanan pelanggan menggunakan Chatbot. Namun, meskipun penerapan AI terus berkembang, industri e-commerce di Indonesia masih menghadapi tantangan, seperti keterbatasan infrastruktur teknologi dan regulasi yang belum sepenuhnya mendukung adopsi AI. Oleh karena itu, penelitian ini berfokus pada analisis penerapan AI di industri e-commerce di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak penerapan AI terhadap bisnis, serta mengidentifikasi tantangan-tantangan yang masih dihadapi dalam implementasi teknologi ini. Artificial Intelligence (AI) or in Indonesian known as Artificial Intelligence is a branch of computer science that aims to develop systems and machines that can perform tasks that usually require human intelligence. E-commerce, short for electronic commerce or electronic commerce, refers to business transactions conducted over electronic networks such as the internet. Anyone with access to a computer, an internet connection, and a way to pay for goods or services can participate in e-commerce. Artificial intelligence technology is now an important part of the e-commerce industry in Indonesia. AI has had a positive impact on various aspects of business, from personalizing customer experiences to operational efficiency. For example, e-commerce companies such as Tokopedia and Bukalapak have used AI to increase sales through more targeted product recommendations and automating customer service using chatbots. However, although the application of AI continues to grow, the e-commerce industry in Indonesia still faces challenges, such as limited technological infrastructure and regulations that do not fully support the adoption of AI. Therefore, this study focuses on the analysis of the application of AI in the e-commerce industry in Indonesia. This study aims to evaluate the impact of AI implementation on business, as well as identify the challenges still faced in implementing this technology.
PENGARUH TRANSPARANSI, KEMUDAHAN PENGGUNAAN, DAN EFEKTIVITAS TERHADAP PENCEGAHAN KORUPSI MELALUI E-GOVERNMENT Nur, Aryanto; Wijanarko, Dimas; Solahuddin, Achmad Dhafikrie; Wibowo, Haykal Alvito; Maulana, Habillah Hasbi
Kohesi: Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 6 No. 12 (2025): Kohesi: Jurnal Sains dan Teknologi
Publisher : CV SWA Anugerah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3785/kohesi.v6i12.10907

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh transparansi, kemudahan penggunaan, dan efektivitas terhadap pencegahan korupsi melalui e-government. Korupsi merupakan salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh pemerintahan di berbagai negara, termasuk Indonesia. Implementasi e-government dianggap sebagai inovasi strategis untuk meningkatkan transparansi, efisiensi, dan akuntabilitas dalam pelayanan publik, yang pada akhirnya dapat mengurangi peluang terjadinya korupsi. Pendekatan kuantitatif digunakan dalam penelitian ini, dengan data diperoleh melalui kuesioner berbasis skala Likert yang disebarkan kepada 50 responden dari berbagai wilayah di Indonesia. Responden terdiri dari masyarakat umum, pegawai pemerintah, dan pelaku usaha yang menggunakan layanan e-government. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan perangkat lunak SPSS, yang mencakup uji validitas, reliabilitas, analisis deskriptif, dan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa transparansi, kemudahan penggunaan, dan efektivitas memiliki pengaruh signifikan terhadap pencegahan korupsi. Variabel kemudahan penggunaan memiliki pengaruh terbesar, diikuti oleh transparansi dan efektivitas. Model regresi linier berganda yang dihasilkan mampu menjelaskan 85% variasi dalam pencegahan korupsi, yang menegaskan pentingnya ketiga variabel tersebut dalam mendukung keberhasilan implementasi e-government. Penelitian ini menyimpulkan bahwa e-government merupakan solusi strategis dalam pemberantasan korupsi, terutama melalui penyediaan layanan publik yang transparan, mudah digunakan, dan efektif. Oleh karena itu, pemerintah perlu terus meningkatkan desain sistem yang ramah pengguna, menyediakan akses informasi yang terbuka dan terintegrasi, serta memastikan bahwa implementasi e-government didukung oleh regulasi yang kuat dan infrastruktur teknologi yang memadai. Dengan langkah-langkah ini, e-government dapat menjadi instrumen yang efektif untuk menciptakan pemerintahan yang bersih, akuntabel, dan bebas korupsi. This study aims to analyze the influence of transparency, ease of use, and effectiveness on corruption prevention through e-government. Corruption is one of the biggest challenges faced by governments in various countries, including Indonesia. The implementation of e-government is considered a strategic innovation to improve transparency, efficiency, and accountability in public services, which can ultimately reduce the chances of corruption. A quantitative approach was used in this study, with data obtained through a Likert-based questionnaire distributed to 50 respondents from various regions in Indonesia. Respondents consisted of the general public, government employees, and business actors who use e-government services. The collected data were analyzed using SPSS software, which includes validity, reliability, descriptive analysis, and multiple linear regression tests. The results showed that transparency, ease of use, and effectiveness had a significant influence on corruption prevention. The ease of use variable had the greatest influence, followed by transparency and effectiveness. The resulting multiple linear regression model was able to explain 85% of the variation in corruption prevention, which confirms the importance of the three variables in supporting the success of e-government implementation. This study concludes that e-government is a strategic solution in eradicating corruption, especially through the provision of transparent, easy-to-use, and effective public services. Therefore, the government needs to continue to improve the design of user-friendly systems, provide open and integrated access to information, and ensure that the implementation of e-government is supported by strong regulations and adequate technological infrastructure. With these steps, e-government can be an effective instrument for creating a clean, accountable, and corruption-free government.