Industri batik di Kabupaten Jombang memiliki kontribusi signifikan dalam perekonomian nasional. Meskipun demikian, sebagian besar UMKM batik di wilayah ini masih menggunakan metode produksi konvensional yang tidak ramah lingkungan, seperti penggunaan bahan kimia berbahaya dan pembuangan limbah tanpa pengolahan yang tepat. Kondisi ini menyebabkan dampak negatif terhadap lingkungan, termasuk pencemaran air dan tanah. Untuk mengatasi tantangan ini, program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberdayakan UMKM Batik Jombang, terutama CV Pesona Batik Jombang, melalui penerapan inovasi hijau yang berfokus pada keberlanjutan industri batik. Metode yang diterapkan dalam program ini mencakup serangkaian kegiatan, mulai dari sosialisasi dan pelatihan, hingga penerapan teknologi, pendampingan intensif, dan evaluasi hasil. Pelatihan yang diberikan kepada mitra berfokus pada penggunaan pewarna alami Indigofera, yang lebih ramah lingkungan dibanding pewarna sintetis, serta penerapan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dengan metode elektrokoagulasi untuk mengurangi polusi yang dihasilkan dari proses produksi. Hasil program menunjukkan adanya peningkatan kapasitas mitra dalam menerapkan praktik produksi yang lebih ramah lingkungan, terlihat dari peningkatan omset produk batik pewarna alami sebesar 41,28% dalam kurun waktu empat bulan. Selain itu, penerapan IPAL berhasil mengolah hingga 4.000 liter air limbah menjadi air bersih yang bisa digunakan kembali, mengurangi beban pencemaran lingkungan secara signifikan. Program ini membuktikan bahwa inovasi hijau mampu meningkatkan daya saing produk batik, mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, dan mendorong keberlanjutan UMKM batik. Keberhasilan ini juga menyoroti pentingnya adanya dukungan finansial, akses terhadap teknologi mutakhir, serta kebijakan yang kondusif untuk membantu UMKM batik mengadopsi praktik produksi yang berkelanjutan.