Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELIAN BERULANG PADA PUSAT GROSIR DENGAN ANTISEDEN BRAND, QUALITY, PATRON STATUS, FASHION INVOLVEMENT DAN STORE ATMOSPHERE Yurilla Endah Muliati; Yuyun Widiastuti
Neo-Bis Vol 8, No 2 (2014): DESEMBER
Publisher : Trunojoyo University of Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/nbs.v8i2.471

Abstract

Menurut United Nations Statistics Division, "grosir" adalah menjual kembali (menjual tanpa pengubahan) barang baru dan terpakai kepada pengecer, pengguna industri, komersial, institusi atau profesional, atau kepada penggrosir lain, atau terlibat berperan sebagai agen atau broker dalam membeli merchandise untuk, atau menjualnya kepada orang - orang atau perusahaan. Pusat - pusat grosir sudah sepatutnya mendapat dukungan pemerintah dalam menyediakan infrastruktur berupa kemudahan dan kenyamanan bagi pengunjung baik yang membeli secara grosir dan eceran maupun turis lokal dan internasional. Berdasarkan uraian inilah ingin diteliti sejauh mana pengaruh brand, quality, patron status, fashion involvement, dan store atmosphere terhadap pembelian berulang konsumen pada Pusat Grosir Surabaya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelanggan Pusat Grosir Surabaya yang ada di Surabaya, dengan menggunakan pendekatan convenience sampling, yaitu sampel yang dianggap dapat mewakili karakteristik pelanggan yang pernah berbelanja di Pusat Grosir Surabaya. Responden yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 100 orang, hal ini disesuaikan dengan pendapat Hair et al. (1995:65) yang menemukan bahwa ukuran sampel yang sesuai dalam penelitian adalah antara 100 sampai 200.  Berdasarkan dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa : (1) Brand (X1), quality (X2), patron status (X3), fashion involvement (X4), dan store atmosphere (X5) secara parsial mempengaruhi pembelian berulang (Y) di Pusat Grosir Surabaya. Hal ini ditunjukkan dengan besaran t hitung yang lebih besar dari t tabel. (2) Brand (X1), quality (X2), patron status (X3), fashion involvement (X4), dan store atmosphere (X5) simultan mempengaruhi pembelian berulang (Y) di Pusat Grosir Surabaya. Hal ini ditunjukkan dengan besarnya F hitung sebesar 27.005 . Nilai ini lebih besar dari F tabel (27.005 3.092).  (3) Faktor yang mempunyai pengaruh dominan terhadap pembelian berulang di Pusat Grosir Surabaya adalah variabel Fashion Involvement (X4), yang ditunjukkan dengan nilai koefisien Beta yang distandarisasi terbesar yaitu sebesar 0.720.
EXPORT PERFORMANCE IMPROVEMENT THROUGH MANAGEMENT AND TECHNOLOGY SUPPORT FOR SMEs CRAFT Nugroho Mardi Wibowo; Yuyun Widiastuti; Siswadi Siswadi
Asian Journal of Innovation and Entrepreneurship Vol 2 No 01 (2017): January 2017
Publisher : UII

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Specific targets of this activity are: (i) SMEs can increase turnover; (ii) SMEs can enhance variety of design products; (iii) SMEs have skilled human resources on product design; (iv) SMEs can prepare financial statements; (v) SMEs have a standard quality assurance; (vi) SMEs can improve product quality and speed up the production process; (vii) Obtaining copyrights products. Methods of implementation of this program include: training and assistance with activities such as: the manufacture of machinery and production equipment, supply of equipment, participation in exhibitions, arrangement of storage space and show room, cooperating with other parties as well as the processing of copyright products. The results obtained from these activities, first with the brass foundry furnace and molds made of firebrick resulted in increased speed of production processes as well as fuel efficiency and cost of production for SME-1 "Whisnu". It took only three hours to the cooking process cast brass with a capacity of 120 kg previously take longer that 5 hours. Secondly, Machine Mixer Fiber Materials for Partners "Java Fiber" can shorten the process of mixing the fiber material to be faster, employees are not tired and product quality is getting better and there is no defective products. Fiber material mixing machine can stir 25 kg fiber material for 5 minutes, while the previous manual way takes 1 hour to stir 25 kg fiber. Thirdly, it has been conducted Partners Products Exhibition. Fourth, it generates three new product design by SME-1 "Whisnu" and 4 design new products by SME-2 "Java Fiber". Fifth, the proposed copyright has begun to partner products to the Ministry of Justice and Human Rights. This activity resulted in increased revenue of SMEs 10% per year.
Penerapan Teknologi Tepat Guna dan Penguatan Pemasaran UKM Batik Jombang Melalui Kegiatan PPPUD Nugroho Mardi Wibowo; Yuyun Widiastuti; Siswadi Siswadi; Karsam Karsam
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 12, No 1 (2021): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v12i1.4292

Abstract

Batik merupakan salah satu produk berakar dari warisan budaya bangsa Indonesia dan menjadi salah satu produk fashion yang memiliki prospek bisnis menjanjikan. Tidak heran jika banyak daerah di Indonesia mulai mengembangkan motif batik sesuai dengan ciri khas daerah. Jombang salah satu dari sekian banyak kabupaten yang pemerintah daerah mendukung pengembangan produk batik. Pemerintah Kabupaten Jombang, melalui Peraturan Bupati menetapkan Batik Jombang sebagai salah satu produk unggulan daerah. Adapun mitra dalam kegiatan Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah (PPPUD) ini adalah Batik Tulis New Colet yang berlokasi di Desa Jatipelem Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang. Permasalahan yang dihadapi mitra antara lain kapasitas produksi tidak dapat memenuhi permintaan pasar, produk kurang bermutu dan motif kurang bervariatif, serta segmen pasar masih terbatas pada wilayah Jombang dan sekitar. Tujuan program ini adalah meningkatkan kapasitas produksi.Kedua, meningkatkan variasi motif dan kualitas produk batik. Ketiga, memperluas segmen pasar. Adapun metode yang digunakan yaitu, pertama difusi iptek melalui pembuatan dan penerapan mesin pelorod kain batik serta pendampingan pengoperasioan mesin pelorod. Kedua, pelatihan dan pendampingan pengembangan motif dan pewarnaan batik. Ketiga, pembuatan dan pemakaian website sebagai media promosi serta pengikutsertaan UKM pada pameran. Kempat, pendampingan dalam perumusan harga. Hasil yang didapat dari pelaksanaan PPPUD ini adalah pertama, kapasitas produksi meningkat sebesar 20%. Kedua, variasi motif dan kualitas produk batik meningkat. Ada 2 motif batik sudah mendapatkan hak cipta. Ketiga, ada tambahan 2 (dua) segmen pasar baru.
PEMBERDAYAAN UKM BATIK MELALUI PENGEMBANGAN DESAIN MOTIF BERBASIS KEARIFAN LOKAL: UPAYA MEMBANGUN BRAND IMAGE BATIK JOMBANG [EMPOWERMENT OF BATIK SMEs THROUGH DEVELOPMENT OF LOCAL WISDOM BASED MOTIF DESIGN: EFFORTS TO BUILD BRAND IMAGE OF BATIK JOMBANG] Nugroho Mardi Wibowo; Karsam Karsam; Yuyun Widiastuti; Siswadi Siswadi
Jurnal Sinergitas PKM & CSR Vol 4, No 1 (2019): October
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

At present, every region in Indonesia is competing to develop batik in accordance with the local characteristics of their respective regions. One area that has recently developed batik is Jombang Regency. Based on the Roadmap for Strengthening Regional Innovation Systems, Batik Jombang is set as one of the regional superior products. But until now, the batik motifs developed have not described Jombang's local wisdom. We conduct community service of the Regional Superior Product Development Program (PPPUD) in Jatipelem Village, Diwek District, Jombang Regency. The purpose of this program is to improve the quality of products through the development of batik designs based on Jombang’s local wisdom. Second, expanding market segments, not only in Jombang but also in other regions including outside of East Java Province. The method is training in developing batik motifs based on Jombang’s local wisdom, mentoring, monitoring and evaluation. Secondly, assistance is related to promotion strategies and involving SMEs in a national-level exhibition. This program has produced two new batik motifs based on local wisdom, namely “Jombang Beragam” and “Kopi Excelsa”. Second, SMEs already understand and are able to implement promotional strategies in running their business. Third, there is the addition of two new market segments.
Penguatan Pemasaran, Desain Produk Dan Keselamatan Kerja Sebagai Upaya Pemberdayaan Usaha Mikro Souvenir Yuyun Widiatuti Widiastuti; Trisa Indrawati; Nugroho Mardi Wibowo
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 2 (2019): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mempersiapkan Masyarakat Menghadapi Era I
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.249 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v2i0.437

Abstract

Usaha souvenir merupakan bisnis yang menjanjikan. Dalam interaksi sosial kehidupatan masyarakat tidak lepas adanya budaya saling memberikan hadiah berupa souvenir. Disamping itu souvenir tidak hanya sebagai hadiah tetapi juga bisa digunakan untuk keperluan lain seperti tempat penyimpatan perhiasan, tempat tisu, tempat foto, cermin dan keperluan yang lain. Kabupaten Jombang adalah salah satu daerah yang banyak dijumpai pengusaha mikro souvenir tepatnya di Desa Jatipelem Kecamatan Diwek. Namun pengusaha mikro banyak mengalami permasalahan bisnis: (i) belum memiliki standar keselamatan dan kesehatan kerja karyawan; (ii) belum melakukan inovasi dan deferensiasi produk; dan (iii) tidak memahami kondisi persaingan pasar souvenir. Berdasarkan permasalahan tersebut Tim Pelaksana melakukan Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) pada pengusaha mikro souvenir. Adapun tujuan PPM ini adalah 1)mengembangkan desain produk; 2)meningkatkan keselamatan kerja; 3)meningkatkan penjualan; dan 4) memperluas segmen pasar. Metode pelaksanaan yang digunakan adalah pendampingan, pelatihan, dan monitoring melalui kegiatan: 1)penambahan peralatan produksi; 2)pendampingan dan pelatihan pengembangan desain produk; 3))pelatihan dan pendampingan keselamatan kerja; 4)pelatihan dan pendampingan strategi pemasaran. Pelaksanaan PPM menghasilkan: (i) tersedianya tambahan peralatan produksi yaitu jig saw dan circular saw; (ii) adanya 4 (empat) desain produk baru; (iii) semua karyawan sudah mengenakan masker pada saat bekerja; (iv) adanya peningkatan penjualan dan (v) adanya tambahan wilayah pemasaran baru.
Penciptaan Keunggulan Bersaing Ukm Batik Melalui Penerapan Teknologi Pengering Batik Dan Digital Marketing Nugroho Mardi Wibowo; Karsam Karsam; Yuyun Widiastuti; Siswadi Siswadi
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 3 (2020): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha Dalam Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menyongsong
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.471 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v3i0.759

Abstract

Beberapa permasalahan UKM termasuk UKM Batik antara lain proses produksi masih menggunakan cara-cara tradisional dan keterbatasan dalam memasarkan produknya. Berangkat permasalahan tersebut kami melakukan kegiatan pengabdian masyarakat Program Pengembanganan Produk Unggulan Daerah pada mitra “Batik New Colet”, Desa Jatipelem Kecamatan Diwek Kebupaten Jombang. Persoalan yang muncul pada setiap tahunnya terutama musim penghujuan adalah proses penjemuran memerlukan waktu lama bahkan tidak bisa kering karena hujan atau cuaca mendung dalam sehari. Kondisi ini akan memperlambat proses produksi dan menurunkan kualitas produk karena hasil pewarnaan berubah karena proses pengeringan tidak sempurna. Pada sisi pemasaran produk, mitra juga mengalami kendala karena hanya mengandalkan cara getok tular sehingga saat pandemi Covid-19, penjualan merosot tajam. Tujuan program ini adalah meningkatkan dan menjaga konsistensi kapasitas produksi serta mengurangi produk cacat pada proses pengeringan. Kedua, memperluas wilayah pemasaran serta mengembalikan dan meningkatkan trend penjualan seperti saat sebelum pandemi Covid-19. Metode program ini adalah perancangan dan pembuatan rumah oven batik, pelatihan dan pendampingan penggunaan rumah oven batik. Kedua, pelatihan dan pendampingan strategi pemasaran berbasis digital marketing. Program ini menghasilkan: 1) waktu proses pengeringan kain batik menjadi enam kali lebih cepat dan kapasitas produksi meningkat 22,25%; 2) produk tidak cacat meningkat menjadi 98%; 3)penjualan meningkat sebesar 14,66% dibanding tahun sebelumnya.
Penerapan Mesin Cetak Otomatis Untuk Meningkatkan Kapasitas Produksi Paku Sekerup Peti Mati Pada UKM Di Surabaya Siswadi Siswadi; Yuyun Widiastuti; Sandhy PR
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 3 (2020): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha Dalam Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menyongsong
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.351 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v3i0.1037

Abstract

The manufacturing process of the nail screw coffin UKM still uses a non-permanent manual system molding using printed sand from the Madura area. Meanwhile, the furnace still uses bricks covered with soil mud. so that the production capacity is relatively very low. In order to solve this problem, the executor will: 1) Design, make a coffin screw molding machine and make a furnace from refractory stone by applying Appropriate Technology (TTG) and 2) Provide Marketing management application so that both SMEs understand good marketing management . This has an impact on increasing productivity in UD.Trio Logam and UD. Sinar Logam's nail screw nails UKM, has an impact on the coffin screw of UD Sinar Logam. It is hoped that through this molding machine the output produced can help increase productivity and also affect the welfare of SMEs. The results of the implementation of this community service: 1) This coffin screw nail molding machine and fireproof stone casting furnace can speed up the manufacturing process with good quality. 2) This coffin screw nail molding machine can increase partner productivity to 3 times, from the previous yield of only 45 units per day, will be 135 units per day. 3) The resulting output is of higher quality, 4) lightens the workload because human power is replaced by machines.
DEFERENSIASI BATIK MELALUI DESAIN KONTEMPORER BERBASIS ICON LOKAL DAN PENGUATAN MANAJEMEN MUTU Nugroho Mardi Wibowo; Yuyun Widiastuti; Siswadi Siswadi; Karsam Karsam
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 4 (2021): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mewujudkan Pemulihan dan Resiliensi Masya
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (811.884 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v4i0.1367

Abstract

Desa Jatipelem Kecamatan Diwek adalah salah satu sentra kerajinan batik di Jombang. Banyak pengrajin sudah mengembangkan motif, namun motif yang dikembangkan hanya terbatas. Desain motif belum mengakomodir selera pasar saat ini terutama segmen masyarakat modern dan anak muda yang berorientasi pada motif batik kontemporer. Permasalahan yang lain adalah masih dijumpai banyaknya produk batik yang cacat karena proses produksi tidak berorientasi pada pengendalian mutu. Pada masa Pandemi Covid-19 seperti saat ini, UKM batik merasa kesulitan untuk meningkatkan penjualannya. Tujuan program pengabdian kepada masyarakat ini adalah meningkatkan omset dan mutu produk melalui pengembangan motif batik kontemporer berbasis icon lokal Jombang serta penguatan manajemen mutu. Adapun metode yang digunakan adalah pelatihan, pendampingan dan brainstorming dengan UKM batik sebagai mitra. Hasil pengabdian kepada masyarakat menunjukkan, sampai dengan akhir tahun 2020 mitra berhasil meningkatkan penjualan sebesar 8% walaupun masih kondisi pandemi Covid-19. Produk mitra yang cacat mengalami penurunan sampai dengan 2%. Dampak kegiatan pengabdian ini adalah mitra dapat memproduksi secara berkelanjutan dan tetap dapat meningkatkan daya saing serta menyejaterahkan masyarakat sekitar pada saat pandemi Covid-19.
PEMBERDAYAAN UMKM CINDERA MATA MELALUI STRATEGI MARKETING MIX Yuyun Widiastuti; Trisa Indrawati; Nugroho Mardi Wibowo
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 4 (2021): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mewujudkan Pemulihan dan Resiliensi Masya
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (549.651 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v4i0.1379

Abstract

Kondisi pendemi Covid-19 yang terus berlangsung dan menyebar di seluruh dunia termasuk di Indonesia akan membawa dampak permasalahan tersendiri terhadap keberlanjutan bisnis Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Mitra dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah UMKM Berkah Makmur Sejahtera yang beralamat di Dusun Banggle Desa Sukorejo Kecamatan Perak Kabupaten Jombang. Mitra kesulitan untuk melakukan inovasi produk sehingga keunikan produk masih sangat minim. Produk yang diproduksi berdasarkan contoh yang dibawa oleh calon konsumen. Mitra belum mengoptimalkan media sosial sebagai saluran promosi dan pemasaran. Mitra hanya menunggu “bola” calon konsumen atau reseller yang datang untuk memasan produknya. Adapun tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah menambah pengetahuan mitra atas pentingnya pemasaran produk terutama pada saat pandemi covid-19 dan meningkatkan penjualan produk mitra. Metode pelaksanaan yang digunakan adalah pendampingan, brainstorming dan simulasi penerapan strategi marketing mix. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini menghasilkan: (i) mitra dapat memahami dan mampu menerapkan strategi marketing mix termasuk dapat mengoptimalkan media sosial sebagai sarana pemasaran; (ii) ada tambahan 17 varian produk baru hasil inovasi dan pengembangan produk mitra; (iii) ada peningkatan omset mitra sebesar 12,40% pada akhir Agustus 2021. Kegiatan ini berdampak terhadap peningkatan daya saing mitra terhadap kondisi Pandemi Covid-19 dan persaingan industri cendera mata.
PENDAMPINGAN CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT UMKM BATIK GUNA MENCAPAI KEUNGGULAN BERSAING BERKELANJUTAN Nugroho Mardi Wibowo; Yuyun Widiastuti; Siti Ulandari Saibudin
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 5 (2022): PERAN PERGURUAN TINGGI DAN DUNIA USAHA DALAM AKSELERASI PEMULIHAN DAMPAK PANDEMI
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v5i0.1714

Abstract

Mitra dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah UD Batik Tulis New berlokasi di Desa Jatipelem Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang. Permasalahan utama yang dihadapi oleh mitra adalah pertama, menurunnya omzet penjualan. Kedua, loyalitas pelanggan mengalami penurunan, hal ini ditandai dengan beberapa pelanggan sudah tidak lagi melakukan transaksi pembelian batik ke mitra. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah pertama meningkatkan omset mitra yang mengalami penurunan. Kedua mengembalikan dan meningkatkan loyalitas pelanggan yang sempat mengalami penurunan loyalitas dengan ditandainya beberapa wilayah pasar sudah tidak melakukan transaksi pembelian ke UD Batik Tulis New Colet. Metode pelaksanaan program pengabdian masyarakat ini menggunakan pendampingan customer relationship management (CRM), sumulasi, brainstorming dan diskusi, serta monitoring & evaluasi. Hasil dari program pengabdian ini adalah pertama meningkatnya omzet penjualan sebesar 52,57%. Kedua, adanya peningkatan loyalitas pelanggan ditandai dengan penambahan pasar yang aktif bertransaksi pembelian yaitu mengembalikan dua wilayah pasar lama menjadi pelanggan aktif bertransaksi pembelian Kembali dan penambahan satu wilayah pasar baru yang aktif bertransaksi pembelian. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini memiliki dampak terhadap keberdayaan mitra secara ekonomi berupa peningkatan kinerja pemasaran dan keunggulan bersaing UD Batik Tulis New Colet secara berkelanjutan.