Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Potensi Antibakteri Minyak Biji Labu Kuning (Cucurbita moschata D) terhadap Penghambatan Bakteri Gram Positif Sunnah, Istianatus; Fadiyah, Ghina Atika; Silmi, Wiwin Anuggerah; Erwiyani, Agitya Resti
Journal of Islamic Pharmacy Vol 9, No 2 (2024): J. Islamic Pharm.
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jip.v9i2.27010

Abstract

Minyak biji labu kuning merupakan minyak nabati yang memiliki kandungan senyawa metabolit yang bermanfaat bagi kesehatan, salah satunya untuk menghambat pertumbuhan bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi karakteristik fisik dan potensi minyak biji labu kuning dalam menghambat pertumbuhan bakteri gram positif Staphylococcus aureus dan Propionibacterium acnes. Minyak diperoleh melalui proses ekstraksi sokletasi menggunakan pelarut n-heksana, kemudian dilakukan skrining fitokimia flavonoid, saponin, dan tanin, serta penentuan karakteristik fisik meliputi uji organoleptis, pH, bobot jenis, bilangan asam, bilangan iodium, dan bilangan penyabunan. Metode difusi cakram digunakan untuk mengevaluasi potensi antibakteri dengan kontrol positif doksisiklin 30 µg. Perbedaan potensi dianalisis menggunakan one-way ANOVA dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan minyak biji labu kuning memiliki kandungan flavonoid dan saponin, namun tidak memiliki kandungan tanin. Minyak biji labu kuning memiliki warna kuning, bau khas labu, dengan pH 5 ± 0, bobot jenis 0,89 g/mL, bilangan asam 6 ± 0 mg NaOH/g, bilangan iodium 14,63 ± 0,77 g I2/100g, dan bilangan penyabunan 449 mg KOH/100g. Diameter zona hambat minyak biji labu kuning terhadap bakteri S. aureus sebesar 1,89 ± 0,703 mm dan P. acnes sebesar 0,6 ± 0,06 mm. Kontrol positif doksisiklin memiliki diameter zona hambat sebesar 28,19 ± 2,959 mm terhadap S. aureus dan 27,8 ± 1,21 mm terhadap P. acnes. Minyak biji labu kuning memiliki kandungan senyawa flavonoid dan saponin yang berperan menghambat pertumbuhan bakteri, namun memiliki potensi lemah dalam menghambat pertumbuhan bakteri gram positif S. aureus dan P. acnes.
Karakteristik Fisik dan Uji Iritasi Krim Pelembab Maskne Kombinasi Minyak Biji Labu Kuning (Cucurbita moschata Seed Oil) Dan Niasinamide: Physical Characteristics and Irritation Test of Maskne Moisturizing Cream Combination of Pumpkin Seed Oil (Cucurbita moschata Seed Oil) and Niacinamide Sunnah, Istianatus; Tiara Anggraeni; Fadiyah, Ghina Atika; Erwiyani, Agitya Resti
Journal of Holistics and Health Sciences Vol. 6 No. 2 (2024): Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS), September
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jhhs.v6i2.302

Abstract

Face masks that are used too long and often cause acne called maskne. The emergence of acne can be overcome by using a moisturizer. One of the ingredients that can be added to the moisturizer formula is niacinamide. This substance has potential anti-inflammatory activity to treat acne vulgaris. In the maskne formulation, vegetable oil can be added as an emollient, one of which is pumpkin seed oil. The purpose of this study was to analyze the content of pumpkin seed oil metabolite compounds and evaluate the physical characteristics of maskne moisturizing cream. The variation of pumpkin seed oil concentration used was 5% and 10%. Identification of the content of metabolite compounds in pumpkin seed oil was carried out qualitatively. Physical properties were observed for 4 weeks. Dermal irritation test refers to BPOM 2014. The physical characteristics of the preparation were analyzed by one way ANOVA. Organoleptic and homogeneity observations were analyzed descriptively. Phytochemical screening of pumpkin seed oil contains flavonoids and saponins. Organoleptic observations, the cream preparation was homogeneous, semi-solid, white in color, thick in shape and odorless. The cream has a pH of ± 8, adhesion for 1.13-1.60 seconds, spreading power in a diameter of 5.11-5.54 cm, and viscosity of 7376-10014.67 cP. No edema and erythema were found after application to the skin. Pumpkin seed oil contains flavonoids. MBLK maskne moisturizing cream combined with niacinamide meets the physical characteristics of pH, spreading power, adhesion, viscosity, centrifugation and non-irritating.   ABSTRAK Masker penutup wajah yang digunakan terlalu lama dan sering menyebabkan timbulnya jerawat yang disebut maskne. Timbulnya jerawat tersebut dapat diatasi dengan penggunaan pelembab. Salah satu bahan yang dapat ditambahkan dalam formula pelembab yaitu niasinamid. Zat ini memiliki aktivitas anti inflamasi yang potensial untuk mengobati akne vulgaris. Dalam formulasi maskne dapat ditambahkan minyak nabati sebagai emolient salah satunya minyak biji labu kuning. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kandungan senyawa metabolit minyak biji labu kuning dan mengevaluasi karakteristik fisik krim pelembab maskne. Variasi konsentrasi minyak biji labu kuning yang digunakan 5% dan 10%. Identifikasi kandungan senyawa metabolit dalam minyak biji labu kuning dilakukan secara kualitatif. Sifat fisik diamati selama 4 minggu. Uji iritasi dermal mengacu pada BPOM 2014. Karakteristik fisik sediaan dianalisis dengan one way ANOVA. Pengamatan organoleptis dan homogenitas dianalisis secara deskriptif. Skrining fitokimia minyak biji labu kuning mengandung flavonoid dan saponin. Pengamatan secara organoleptis, sediaan krim homogen, semi padat, berwarna putih, bentuk kental dan tidak berbau. Krim memiliki pH ± 8, daya pelekatan selama 1,13-1,60 detik, daya penyebaran dalam diameter 5,11-5,54 cm, dan viskositas 7376-10014,67 cP. Tidak ditemukan udema dan eritema setelah diaplikasikan di kulit. Minyak biji labu kuning mengandung flavonoid. Krim pelembab maskne MBLK kombinasi dengan niasinamid memenuhi karakteristik fisik pH, daya sebar, daya lekat, viskositas, sentrifugasi dan tidak iritatif.
Efektivitas Kombinasi Emulgator Tween 80, Lesitin Soya dan Sorbitol terhadap Stabilitas Emulsi Minyak Biji Labu Kuning (Cucurbita moschata D.): Effectiveness of the Emulsifier Combination of Tween 80, Soy Lecithin, and Sorbitol on the Emulsion Stability of Pumpkin Seed Oil (Cucurbita moschata D.) Sunnah, Istianatus; Anggraeni, Nafa; Fadiyah, Ghina Atika; Erwiyani, Agitya
Journal of Holistics and Health Sciences Vol. 7 No. 1 (2025): Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS), Maret
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jhhs.v7i1.570

Abstract

Pumpkin seed oil (Cucurbita moschata D.) has many benefits because it contains active substances as antioxidants and is beneficial for health. There is not much use of pumpkin seed oil as a health supplement for oral consumption. There needs to be a formulation innovation to facilitate its oral use, one of which is in the form of an emulsion. The purpose of this study was to evaluate the physical quality and stability of the combination of emulsifiers in the MBLK emulsion components. The pumpkin seed oil used was oil from the soxhletation process, then phytochemical screening was carried out. Emulsion formulation A was formed using 3 emulsifiers, soya lecithin, tween 80 and xanthan gum. Formula B used emulsifiers, sorbitol, tween 80 and xanthan gum. The physical qualities evaluated included homogeneity, viscosity, pH, particle size and emulsion type. The stability of the preparation was evaluated by storing the emulsion for 7 days at room temperature. Data analysis used Anova One Way. Based on the results of the study, formula A is homogeneous, brownish white, thicker, viscosity 108-146 cP; pH 6.125-6.51; and particle size 152-767.8 µm, type. Formula B is thinner, milky white, homogeneous, particle size 73.193-131.08 µm, pH 6.67-7.073; viscosity 111.67- 136.67 cP. Both formulas have the type M / A. Storage for 7 days at a temperature of 25⁰C and a temperature of 10⁰C, emulsion formulas A and B did not experience phase separation after centrifugation. The results of the study can be concluded that formula B is the most stable emulsion formula compared to formula A. There is no significant difference in pH, viscosity and particle size between combinations of emulsion emulsifiers.   ABSTRAK Minyak biji labu kuning (Cucurbita moschata D.) memiliki banyak khasiat karena mengandung zat aktif sebagai antioksidan serta bermanfaat untuk kesehatan. Belum banyak penggunaan minyak biji labu kuning sebagai bahan tambahan kesehatan untuk dikonsumsi secara oral.  Perlu adanya inovasi formulasi untuk mempermudah penggunaannya secara oral salah satunya dalam bentuk emulsi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengevaluasi mutu fisik serta stabilitas kombinasi emulgator dalam komponen emulsi MBLK. Minyak biji labu kuning yang digunakan merupakan minyak hasil proses soxhletasi kemudian dilakukan skrining fitokimia.Formulasi emulsi A dibentuk menggunakan 3 emulgator lesitin soya,tween 80 dan xanthan gum. Formula B menggunakan emulgator sorbitol, tween 80 dan xanthan gum. Mutu fisik yang dievaluasi antara lain homogenitas, viskositas,pH, ukuran partikel dan tipe emulsi. Stabilitas sediaan dievaluasi dengan melakukan penyimpanan emulsi selama 7 hari pada suhu ruang. Analisis data menggunakan Anova One Way.  Berdasarkan hasil penelitian, formula A homogen, berwarna putih kecoklatan, lebih kental, viskositas108-146 cP; pH 6,125-6,51; dan ukuran partikel 152-767,8 µm,tipe. Formula B lebih encer, warna putih susu, homogen, ukuran partikel 73,193-131,08µm, pH 6,67-7,073; viskositas 111,67- 136,67cP. Kedua formula memiliki tipe M/A. Penyimpanan selama 7 hari pada suhu 25⁰C dan suhu 10⁰C, formula emulsi A dan B tidak mengalami pemisahan fase setelah dilakukan sentrifugasi. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa formula B merupakan formula emulsi paling stabil dibandingkan dengan formula A. Tidak terdapat perbedaan signifikan pada pH, viskositas dan ukuran partikel antar kombinasi emulgator emulsi.