Tafsir Al Azhar karya Syeikh Haji Abdul Malik Karim Amirullah (Hamka) merupakan salah satu kitab tafsir berbahasa Indonesia, selain karena bahasanya yang mudah dipahami, Tafsir Al Azhar sarat dengan makna. Manhaj atau metode yang digunakan Hamka dalam tafsir Al Azhar adalah, Tahlili,. Yaitu menafsirkan ayat demi ayat sesuai urutannya dalam Mushaf serta menganalisis begitu rupa hal-hal penting yang terkait langsung dengan ayat, baik dari segi makna atau aspek-aspek lain yang dapat meperkaya wawasan pembaca tafsirnya. Maudhu’i juga dipakai nya meskipun dominan menggunakan metode tahlili, tafsir ini juga menyisipkan pembahasan tematik (maudhu’i) untuk menyatukan ayat ayat yang berkaitan dengan tema tertentu. Penafsiran hamka lebih sangat luas dan rinci dalam memaparkan penjelasan baik dari segi surat maupun ayat. Buya Hamka dalam tiap surat menambahkan tema-tema tertentu dan mengelompokkan beberapa ayat yang menjadi bahan bahasan. Contohnya dalam Surah Al Fatihah terdapat tema antara lain: Al Fatihah sebagai rukun sembahyang, di antara jahr dan sir dari hal aamiin, Al Fatihah dengan Bahasa Arab, dalam penjelasan tafsirannya, terkadang Hamka menambahkan syair. Adapun yang penulis akan ambil dari pembahasan pada artikel ini yakni bagaimana metodologi penafsiran Buya Hamka dalam tafsir Al Azhar, dan bagaimana penafsiran Buya Hamka terhadap surat Al-Fatihah dalam tafsir Al Azhar.