Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Suhu Penuangan Terhadap Kualitas Dan Cacat Coran Aluminium Bekas Kaleng Minuman Dengan Metode Lost Foam Casting Tjiroso, Bambang; Umar, Kifli; Rais, Sandi; Rajak, Sahdar; Zulfikram, Zulfikram
Journal of Science and Engineering Vol 7, No 2 (2024): Journal of Science and Engineering (JOSAE)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/josae.v7i2.9322

Abstract

The purpose of this study is to determine the effect of pouring temperature on defect quality in aluminum castings for beverage cans, using the Lost Foam Casting method. The results indicate that pouring temperature significantly influences casting quality. Higher pouring temperatures improve casting quality by increasing fluidity, allowing the molten metal to better fill the mold cavities. Conversely, lower pouring temperatures reduce the aluminum's flowability. Observed defects primarily include cavities or small holes ranging in size from approximately 0.28000 µm to 0.6843 µm, suggesting porosity defects. Larger cavities (0.6843 µm) likely result from gas entrapment or shrinkage during cooling, while smaller cavities may be due to gas trapped on the surface of the castings.
Pengaruh Suhu Penuangan Terhadap Kualitas Dan Cacat Coran Aluminium Bekas Kaleng Minuman Dengan Metode Lost Foam Casting Tjiroso, Bambang; Umar, Kifli; Rais, Sandi; Rajak, Sahdar; Zulfikram, Zulfikram
Journal of Science and Engineering Vol 7, No 2 (2024): Journal of Science and Engineering (JOSAE)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/josae.v7i2.9322

Abstract

The purpose of this study is to determine the effect of pouring temperature on defect quality in aluminum castings for beverage cans, using the Lost Foam Casting method. The results indicate that pouring temperature significantly influences casting quality. Higher pouring temperatures improve casting quality by increasing fluidity, allowing the molten metal to better fill the mold cavities. Conversely, lower pouring temperatures reduce the aluminum's flowability. Observed defects primarily include cavities or small holes ranging in size from approximately 0.28000 µm to 0.6843 µm, suggesting porosity defects. Larger cavities (0.6843 µm) likely result from gas entrapment or shrinkage during cooling, while smaller cavities may be due to gas trapped on the surface of the castings.
Inovasi Kompor Alternatif Berbahan Berbahan Bakar Oli Bekas Untuk Pencegahan Terhadap Pencemaran Lingkungn Akibat Dari Kegiatan Usaha Bengkel Rajak, Sahdar
-
Publisher : LPPM UNIVERSITAS KHAIRUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/pengamas.v8i3.10853

Abstract

Marikurubu merupakan salah satu kelurahan yang berada di kota ternate tengah dan merupakan daerah kawasan perkotaan padat penduduk. Hal ini dapat mendorong perkembangan UMKM semakin pesat seperti usaha perbengkelan servis motor dan pergantian oli pada kendaraan, oli merupakan salah satu limbah B3 yang perlu dicegah dan di atasi dengan melakukan pelatihan pemanfaatan limbah oli bekas menjadi bahan bakar kompor alternatif. Melalui program PKM tahun 2025 kami akan melakukan pemberdayaan ibu rumah tangga dan UMKM di kelurahan Marikurubu kecamatan ternate tengah dalam pengolahan limbah oli bekas dengan teknologi yang sederhana dan ramah lingkungan sehingga dapat berdaya guna. Dari hasil kuisioner Pos-Test,  100% peserta sudah mendengar oli bekas dapat digunakan sebagai bahan bakar kompor ateratif. sedangkan 0% peserta belum pernah, 100% peserta pernah mendengar tentang kompor alternatif berbahan bakar oli bekas sedangkan 0% tidak pernah, 100% peserta mempunyai keinginan untuk menggunakan kompor alternatif sedangkan 0% tidak ingin menggunakan kompor alternatif, 95% peserta sudah mengetahui prinsip kerja kompor alternatif dan hanya 5% peserta belum mengetahui prinsip kerjanya, 100% peserta mengetahui prosedur penggunaan kompor alternatif, dan 0% peserta yang tidak megetahui prosedur penggunaaannya, 100% peserta sudah mengetahui bahan membuat kompor alternatif dan 0% peserta tidak mengetahui bahan yang digunakannya.