Perkembangan teknologi digital menuntut guru memiliki literasi digital yang memadai agar mampu mengintegrasikan teknologi secara efektif dalam pembelajaran. Namun, di wilayah 3T seperti Kabupaten Bengkayang, kompetensi digital guru masih rendah akibat keterbatasan sarana dan pendampingan. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan mengoptimalkan peran Komunitas Belajar Gema Ceria di SDN 03 Bengkayang sebagai wadah kolaboratif untuk meningkatkan literasi digital guru sekolah dasar. Program dirancang menggunakan model Goal–Reality–Options–Will (GROW) yang melibatkan 20 guru, terdiri atas 14 guru kelas dan 6 guru mata pelajaran. Pendampingan meliputi pelatihan literasi digital berbasis kebutuhan, penggunaan aplikasi pembelajaran inovatif, dan pembuatan media Augmented Reality (AR) berbasis Assemblr EDU. Evaluasi dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Hasil pre-test dan post-test menunjukkan peningkatan skor rata-rata literasi digital guru dari 2,8 menjadi 4,3, dengan peningkatan tertinggi pada aspek integrasi teknologi dalam pembelajaran. Guru berhasil menghasilkan empat produk media AR bertema Sistem Tata Surya, Struktur Tumbuhan, Bangun Ruang Sederhana, dan Sejarah, yang diuji coba secara terbatas di kelas. Selain itu, frekuensi pertemuan komunitas belajar meningkat dari satu kali menjadi tiga kali per bulan, menandakan tumbuhnya budaya kolaboratif dan reflektif. Dengan demikian, model pendampingan GROW terbukti efektif dalam meningkatkan kompetensi literasi digital guru serta memperkuat ekosistem pembelajaran digital yang adaptif, kolaboratif, dan berkelanjutan di sekolah dasar wilayah perbatasan. Optimizing Learning Communities through Mentoring to Improve Elementary School Teachers’ Digital Literacy Abstract The development of digital technology demands that teachers possess adequate digital literacy to effectively integrate technology into the learning process. However, in remote and underdeveloped regions such as Bengkayang Regency, teachers’ digital competence remains low due to limited facilities and lack of mentoring. This Community Service Program aims to optimize the role of the Gema Ceria Learning Community at SDN 03 Bengkayang as a collaborative platform to enhance the digital literacy of elementary school teachers. The program was designed using the Goal–Reality–Options–Will (GROW) model and involved 20 teachers, consisting of 14 classroom teachers and 6 subject teachers. The mentoring activities included needs-based digital literacy training, the use of innovative learning applications, and the development of Augmented Reality (AR) media using Assemblr EDU. Evaluation was conducted both quantitatively and qualitatively. The pre-test and post-test results showed an increase in the teachers’ average digital literacy score from 2.8 to 4.3, with the highest improvement in the aspect of technology integration in learning. Teachers successfully created four AR media products on the themes of the Solar System, Plant Structure, Simple Geometry, and History, which were tested in classroom settings. In addition, the frequency of learning community meetings increased from once to three times per month, indicating the growth of a collaborative and reflective culture. Thus, the GROW mentoring model proved effective in improving teachers’ digital literacy competence and strengthening an adaptive, collaborative, and sustainable digital learning ecosystem in elementary schools located in border areas.