Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERANCANGAN POMPA AIR TENAGA SURYA GUNA MEMINDAHKAN AIR BERSIH KE TANGKI PENAMPUNG Budi Hartono; Purwanto Purwanto
SINTEK JURNAL: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 9, No 1 (2015): SINTEK JURNAL
Publisher : University of Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Clean water is a basic need of every human being, whether for drinking, cooking, bathing, washing, and others. Then every life can not be separated from the water needs. The availability of water is a reflection of the good life and can improve the quality standard of the local economy. Today to take water from a water source that is easy enough to use the water pump because it is efficient and easy to get a water pump according to the needs of each, but the problem that often arises is the driving source of the water pump is the availability of electricity especially for rural areas untouched state electricity grid. In the Indonesia region passed the equator, the availability of sunlight is abundant and free. This then can be used as a source of electrical energy to drive the water pump proficiency level with a set of solar cell panels. With the design of solar water pumps, 988 Watt peak (Wp) generated power of the solar cell so that it can to meet the needs of clean water daily for 15 m3/day.
Analisis Pengaruh Variasi Sudut Kemiringan Nozzle Terhadap Daya Turbin Pelton Skala Laboratorium Edi Sutoyo; Budi Hartono; Yoga Hermawan; Fitriani
AME (Aplikasi Mekanika dan Energi): Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol. 9 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu potensi yang dimiliki sumber daya alam terbesar di Indonesia adalah air. Selain kegunaanya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari kandungan energi yang dimiliki oleh air yang mengalir dari ketinggian tertentu juga bisa dimanfaatkan sebagai pembangkit energi mekanis. Salah satu proses pembangkitan energi mekanis yang memanfaatkan energi air adalah turbin Pelton. Turbin Pelton terdiri dari satu set sudu-sudu jalan yang diputar oleh pancaran air yang disemprotkan dari satu atau lebih jet nosel. Dengan melakukan variasi sudut kemiringan nozzel dapat diperoleh torsi turbin dan daya turbin yang maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variasi sudut kemiringan nozzle dan bukaan valve/katup bypass yang paling tepat terhadap daya yang dihasilkan. Pengujian dilakukan sebanyak empat kali dengan menggunakan sudut kemiringan nozzle 0o, 5o, 10o, dan 15o, dengan bukaan katup bypass sebesar 0%, 25%, 50%, 75%, dan 100%. Hasil pengujian menunjukkan nilai maksimal diperoleh pada sudut kemiringan nozzle 15o, dengan bukaan katup bypass 0%. Hasil analisa menggunakan perhitungan dasar turbin Pelton menghasilkan debit air 0,00215 m3/s, torsi pengereman 8,21 Nm, Head aktual 17,32 m, percepatan jet 18,06 m/s, kecepatan linier roda turbin 6,31 m/s, dan gaya turbin teoritis sebesar 47,99 N. Adapun daya yang dihasilkan adalah sebesar 302,88-Watt untuk turbin teoritis, daya air 365,30 Watt, daya poros 550,61 Watt, serta menghasilkan efisiensi turbin sebesar 82,91 %. Pada bukaan katup 100%, putaran turbin semakin rendah disebabkan aliran fluida yang keluar dari pompa dibagi mejadi dua sehingga aliran fluida yang keluar dari nozzel semakin kecil. Oleh karenanya daya air untuk mendorong sudu turbin menjadi kurang maksimal. Kata kunci : daya turbin; katup bypass; sudut kemiringan nozzle; turbin Pelton.
Analisa Kebocoran Hydraulic Cylinder Telescopic Pada Alat Angkut Mekanisasi Kelapa Sawit Tipe High Bin Kapasitas 500 Kilogram Hartono, Budi; Waluyo, Roy; Fitriani, Fitriani; Muhammad, Begawan
AME (Aplikasi Mekanika dan Energi): Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol. 10 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/ame.v10i1.663

Abstract

Mekanisasi pada perkebunan berperan untuk mengefisienkan suatu pekerjaan yang dilakukan dengan bantuan alat atau mesin. Salah satu bentuk mekanisasi adalah dengan membuat peralatan pengangkut mini kelapa sawit. Pada alat atau mesin pengangkut ini salah satu komponen yang digunakan adalah hydraulic cylinder, sebuah alat yang menggunakan cairan atau fluida khususnya oli untuk mentransfer daya. Pada saat pengoperasian alat ini di kebun sawit, dimana unit yang digunakan adalah tipe High Bin ditemukan kondisi yang tidak normal. Hydroulic cylinder pada alat angkut tipe high bin tersebut sudah mengalami kebocoran oli dengan usia pakainya yang baru menyentuh angka 640 cycle atau 16 hari kerja. Kebocoran yang terlalu dini ini mengakibatkan proses evakuasi panen sawit mengalami down time atau terhenti. Penelitian ini membahas akar penyebab masalah kebocoran hydraulic cylinder telescopic, dengan cara menganalisa data lapangan, melakukan pengamatan visual, pengujian pressure/tekanan dan pengujian durability. Selanjutnya dilakukan analisa dengan metode root cause analysis (RCA) menggunakan diagram fishbone beserta solusinya. Berdasarkan hasil RCA diketahui bahwa penyebab masalah kebocoran hydraulic cylinder yaitu oleh faktor manusia, metode, material dan lingkungan. Setelah mendapatkan akar penyebab masalah, selanjutnya diolah dan dievaluasi sehingga didapatkan solusi untuk mencegah masalah yang sama agar tidak terulang kembali.
PERANCANGAN DAN SIMULASI DISTRIBUSI SUHU PENGERING PAKAIAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE SOLIDWORKS Abdul Aji Tardiana; Budi Hartono; Setya Permana Sutisna
Jurnal Poli-Teknologi Vol. 16 No. 3 (2017)
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32722/pt.v16i3.975

Abstract

ABSTRACTThe development of science and engineering designs on household appliances, especially clothing dryers, continues to drive increasingly advanced manufacturing technology. The need for quality, time efficiency and ease of operation is desirable. The designed clothes dryer has a long dimension: 1.1 m, width: 1.1 m and height 1.5 m. With wood material coated aluminum plates, and hanger hanging clothes from aluminum pipe material with a 0.75 m diameter round design. This study aims to determine the strength of the hanger due to the load of wet clothing by 10 Kg and to know the temperature distribution in the drying chamber with 3 scenarios which will be simulated ie tubes, beams and prisms (hexagon). Designing and testing using solidworks software to validate the calculation results. The result of the calculation of bending stress on the hanger rod is 25 MPa <75 MPa material license stress then the design is considered safe, the deflection value is 1.38 mm. Divasion by using the software obtained 22.3 MPa bending stress and 1.46 mm deflection value. The simulation result of the temperature distribution is obtained qualitatively that the spherical spherical dryer scenario has the most optimum temperature distribution that is determined the air entering at the bottom and the exit air at the top with the source of the electric heater with the value of 12 W / m3, the average air temperature And the average temperature of the drying chamber is 40.13˚C. The results of this study indicate that the strength of the hanger hanger is considered safe and the average temperature in the drying chamber is almost close to the specification of clothes drying that is 50˚C.Keywords: dryer, power, simulation, average airABSTRAKPerkembangan ilmu pengetahuan dan perancangan teknik pada peralatan rumah tangga terutama pengering pakaian terus mendorong teknologi manufaktur yang semakin maju. Kebutuhan terhadap kualitas, efsiensi waktu dan kemudahan dalam pengoprasian sangat diharapkan. Pengering pakaian yang dirancanag memiliki dimensi panjang : 1.1 m, lebar : 1.1 m dan tinggi 1.5 m. Dengan material kayu dilapisi pelat alumunium, dan hanger tempat menggantung pakaian dari material pipa alumunium dengan desain bulat berdiameter 0.75 m. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan dari hanger akibat beban dari pakaian basah sebesar 10 Kg dan mengetahui distribusi suhu di ruang pengering dengan 3 skenario bentuk yang akan disimulasikan yaitu tabung, balok dan prisma (hexagon). Perancangan dan pengujian menggunakan software solidworks untuk memvalidasi hasil perhitungan. Hasil perhitungan tegangan lentur pada batang hanger yaitu 25 MPa < tegangan ijin bahan 75 MPa maka desain dianggap aman, nilai defleksi yaitu 1.38 mm. Divaliasi dengan menggunakan software didapat nilai tegangan lentur 22.3 MPa dan nilai defleksi 1.46 mm. Hasil simulasi distribusi suhu diperoleh secara kualitatif bahwa skenario ruang pengering berbentuk bulat yang memiliki distribusi suhu paling optimum yaitu ditetapkan udara masuk pada bagian bawah dan udara keluar pada bagian atas dengan sumber panas heater listrik dengan nilai h 12 W/m3, maka suhu udara rata-rata pada bagian yang terdapat pakaian basah adalah 40.24˚C dan suhu udara rata-rata ruang pengering adalah 40.13˚C. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kekuatan gantungan hanger dianggap aman dan suhu rata-rata pada ruang pengering hampir mendekati spesifikasi pengeringan pakaian yaitu 50˚C.Kata Kunci: pengering, kekuatan, simulasi, udara rata-rata