Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENYULUHAN KEAMANAN SIBER UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN PELAJAR MI SALAFIYAH SYAFI’IYAH DALAM MELINDUNGI DATA PRIBADI Najwa Putri Khairunnisa; Audy Luvena Junaedi; Claudia Larissa Sihaloho; Donny Januardi Izmi; Mulyadi; Subakdi; Hasan Basri; Ronald Manalu
Kreativitas Pada Pengabdian Masyarakat (Krepa) Vol. 3 No. 11 (2024): Kreativitas Pada Pengabdian Masyarakat (Krepa)
Publisher : CV SWA Anugerah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.8765/krepa.v3i11.8371

Abstract

ABSTRACT Personal data is crucial information that must be kept confidential. The advancement of technology has created numerous opportunities for unauthorized individuals to steal personal data. The rapid development of digital technology is no longer foreign to people of all ages, including underage students who are increasingly exposed to and skilled in the digital world. However, a child's curiosity about technology does not necessarily mean they will use it safely. This can endanger the safety of underage children and even involve their families. Through this educational program, we aim to increase awareness among underage children, especially students of MI Salafiyah Syafi'iyah, regarding the importance of protecting personal data on digital platforms that are now easily accessible to anyone.The education is conducted through practical, interactive, and fun approaches, incorporating educational games to enhance students' understanding and engagement. The results of the program show that most students demonstrated a significant improvement in their understanding of the importance of protecting their personal data Keywords: personal data, data security, digital technology, underage kids. ABSTRAK Data pribadi merupakan data yang krusial dijaga kerahasiaannya, majunya dunia teknologi ini membuka banyak sekali celah untuk orang asing untuk mencuri data pribadi seseorang. Perkembangan teknologi digital tentu saja bukan hal yang asing untuk masyarakat berbagai kalangan, bahkan siswa/i di bawah umur sudah banyak terdampak dan bahkan cakap dalam mendalami dunia digital. Rasa penasaran yang tumbuh pada anak di bawah umur yang meskipun cakap dalam menggunakan teknologi, tidak secara langsung mengatakan bahwa anak tersebut akan menggunakannya secara aman. Hal ini dapat membahayakan keselamatan anakanak di bawah umur ini bahkan keluarganya dapat ikut terlibat. Dengan adanya kegiatan penyuluhan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran anak di bawah umur, terkhususnya para pelajar MI Salafiyah Syafi'iyah, terkait pentingnya perlindungan data pribadi dalam platform-platform digital yang saat ini sudah bisa diakses oleh siapa saja. Penyuluhan dilakukan melalui pendekatan yang praktis, interaktif, dan menyenangkan, dengan penambahan permainan edukatif di tengah-tengah sesi untuk meningkatkan pemahaman dan keterlibatan pelajar. Hasil penyuluhan yang terlihat adalah sebagian besar siswa dan siswi menunjukkan peningkatan pemahaman yang signifikan tentang pentingnya melindungi data pribadi mereka. Kata Kunci: data pribadi, keamanan data, teknologi digital, anak di bawah umur.
Dilema Penegakan Hukum dan Ham : Kajian Kasus Pelanggaran oleh KKB-OPM dari Perspektif Hukum dan HAM Anggelica Regina Simamora; Audy Luvena Junaedi; Alfiya Hasanah Ruhiyat; Claudia Larisa Sihaloho; Chelsea Merrysha Khana Gultom; Demak Angelina Sinaga; Keizya Aura Maharani; Winih Auraning Illahi; Mulyadi Mulyadi
Mahkamah : Jurnal Riset Ilmu Hukum Vol. 2 No. 3 (2025): Juli : Mahkamah : Jurnal Riset Ilmu Hukum
Publisher : Asosiasi Peneliti dan Pengajar Ilmu Hukum Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62383/mahkamah.v2i3.759

Abstract

The conflict involving Armed Criminal Groups (KKB) in Papua presents a serious dilemma between law enforcement and the protection of human rights. On one hand, KKB’s actions—such as attacks on civilians and security personnel—are classified as gross human rights violations, posing threats to national security and obstructing regional development. On the other hand, law enforcement efforts by state authorities are often criticized for alleged human rights abuses, especially in military operations that may involve excessive use of force. This study aims to analyze the conflict from both legal and human rights perspectives using a normative juridical approach. The analysis is based on relevant legal frameworks, including the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia and Law Number 39 of 1999 concerning Human Rights. The article proposes strategic measures to achieve a balanced resolution, such as inclusive dialogue with Papuan communities, human rights-based training for security forces, independent oversight of security operations, and adherence to humanitarian principles. These approaches are expected to foster stability and peace while ensuring the protection of human rights. Ultimately, this study emphasizes that the resolution of the Papua conflict must not rely solely on repressive measures but must also prioritize justice, humanity, and long-term sustainability.