Penelitian ini mengkaji peran tes inteligensi sebagai alat diagnostik dalam bimbingan dan konseling pendidikan melalui metode studi kepustakaan. Data dikumpulkan dari berbagai sumber ilmiah seperti jurnal, buku, dan penelitian terdahulu yang relevan. Hasil kajian menunjukkan bahwa tes inteligensi merupakan alat yang objektif dan penting untuk mengukur kemampuan kognitif siswa. Tes ini membantu guru bimbingan dan konseling dalam mengidentifikasi potensi, merencanakan penjurusan, menyusun intervensi individual, serta mendeteksi kebutuhan khusus siswa secara dini. Namun, tes inteligensi memiliki keterbatasan, seperti hanya mengukur sebagian aspek kecerdasan dan dapat dipengaruhi faktor eksternal. Penggunaan tes juga harus memperhatikan etika profesional agar hasilnya tidak disalahgunakan atau menimbulkan stigma. Integrasi hasil tes dengan data lain sangat penting untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh tentang siswa. Studi ini menegaskan bahwa penggunaan tes inteligensi secara tepat dapat meningkatkan efektivitas layanan bimbingan dan konseling yang berbasis data dan berfokus pada pengembangan potensi siswa.