Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perancangan Alat Getar melalui Pemanfaatan Motor AC sebagai Mekanisme Getar Sartika, Erwani Merry; Lesmana, Cindrawati; Br. Pasaribu, Novie Theresia; Utama, Arvin Ezekiel Denri; Moses, Elia
Techné : Jurnal Ilmiah Elektroteknika Vol. 23 No. 2 (2024)
Publisher : Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31358/techne.v23i2.528

Abstract

Gempa bumi adalah fenomena alam yang mempengaruhi respons bangunan terhadap getaran. Simulasi menggunakan alat getar, yang memungkinkan pengujian struktur bangunan dengan tingkat getaran yang menyerupai kondisi gempa. Penelitian ini berfokus pada desain alat getar yang memanfaatkan motor AC sebagai mekanisme getar dengan pengaturan getaran menggunakan Variable Speed Drive (VSD). Pengaturan kecepatan motor melalui VSD memungkinkan pengaturan frekuensi dan amplitudo getaran. Desain dari alat getar berfokus pada dominan pada arah z, namun tetap ada pengaruh terhadap gerakan arah x dan y, seperti yang terjadi pada kondisi nyata. Disain dengan memanfaatkan motor AC tipe induksi sebagai beban sekaligus sebagai pengatur getaran menjadi usulan disain yang berbeda dengan disain alat getar lainnya. Sensor mikrobit sebagai alat umpan balik (feedback) untuk mendeteksi gerakan alat getar ini untuk memantau getaran. Hasil data pengamatan menunjukkan telah terealisasi prototipe alat getar dengan frekuensi getar 9%-12% dari 50 Hz. Peletakkan sensor di permukaan alat getar berpengaruh kestabilan getaran. Pada peletakkan di pusat alat getar lebih stabil pada simpangan arah x dan y dengan frekuensi getar 9%, 10%, dan 11% terhadap 50 Hz, menunjukkan getaran arah z yang lebih dominan. Untuk frekuensi lebih besar atau sama dengan 12% dari 50 Hz, simpangan keseluruhan makin membesar dan tidak stabil.
Model Deep Learning untuk Face Anti-Spoofing dalam Mengatasi Domain Generalization dengan Depth Estimation dan Generative Adversarial Network Sunoto, Tio Dewantho; Setiadikarunia, Daniel; Saragih, Riko Arlando; Moses, Elia
Jurnal Telematika Vol. 20 No. 1 (2025)
Publisher : Yayasan Petra Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61769/telematika.v20i1.730

Abstract

Penggunaan biometrik wajah untuk memperoleh akses suatu sistem keamanan adalah hal yang lazim ditemukan dalam perangkat komunikasi/komputasi. Walaupun demikian, kemudahan ini berakibat kepada kerentanan terjadinya penerobosan ke dalam sistem keamanan, di mana citra wajah dapat dipalsukan dengan memanfaatkan foto atau video seseorang yang memiliki hak akses. Hal ini dapat diperburuk dengan tersedianya foto atau video seseorang di media sosial. Sistem face anti-spoofing (FAS) adalah suatu sistem yang penting untuk mendeteksi apakah citra masukan adalah citra riil atau citra palsu dalam suatu sistem biometrik yang menggunakan informasi citra wajah. Banyak metode yang sudah digunakan untuk merealisasikan sistem ini, baik dengan pendekatan berbasis metode hand-crafted maupun deep learning (DL). Walaupun demikian, penelitian mengenai perbedaan distribusi antara dataset uji dengan dataset latih masih jarang dilakukan. Artikel ini membahas penggunaan model berbasis deep learning (DL) untuk aplikasi face anti-spoofing (FAS). Penelitian ini mengimplementasikan model menggunakan estimasi peta kedalaman untuk menemukan fitur diskriminatif dan generative adversarial network (GAN) untuk mengatasi isu perbedaan distribusi yang menggunakan pendekatan berupa pembangkitan (pembentukan) data. Untuk model yang diimplementasikan dengan skenario simulasi intraset, hasil pengujian untuk dua dataset publik, yaitu NUAA dan CASIA, memberikan hasil terbaik dari segi metrik half total error rate (HTER), berturut-turut 2,97% dan 2,7%. Sementara simulasi untuk adanya perbedaan antara karakteristik dataset uji dengan dataset latih, hasil dengan menerapkan GAN untuk meningkatkan kemampuan generalisasi model, dapat menurunkan bonafide presentation classification error rate (BPCER) sebesar 9,75%.