Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

BAKTI SOSIAL SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT TIDAK MENULAR DI BANTENG, YOGYAKARTA Wiwiek Probowati; Tejo Jayadi; Matahari Bunga Indonesia; Maria Agustina; Bernadeta Amaya Wakitaningtyas
Servirisma Vol. 4 No. 1 (2024): Servirisma : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Kristen Duta Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21460/servirisma.2024.41.68

Abstract

Social service activities are held with free health checks such as blood sugar, cholesterol and uric acid. Social service is carried out to assist with initial screening to prevent non-communicable diseases which are the leading cause of death in Indonesia. Activities were carried out in the villages of Banteng, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta and residents of the GKJ Dayu congregation. The method of service is to carry out an assessment of the target area and coordinate with GKJ Dayu, the Head of Banteng Village and the formation of a Service Team from the Faculty of Medicine, Duta Wacana Christian University. Evaluation of social service activities is carried out qualitatively by means of discussion and quantitatively by looking at data on participants who registered whether they were successful through screening or not successful through screening. This social service activity was attended by 70 participants who took part in general examinations and were further divided into 5 people undergoing IVA examinations, 5 people undergoing health consultations and 54 people undergoing simple laboratory examinations. From the results of this social service it can be concluded that this activity succeeded in making a real contribution to social service participants who needed free examinations and was able to empower the community by increasing knowledge about non-communicable disease health.
Pendidikan Seksual dan Higiene Pribadi bagi Anak Berkebutuhan Khusus di SLBN 1 Yogyakarta Manus, Widya Christine; Widagdo, The Maria Meiwati; Matahari Bunga Indonesia
Jurnal Atma Inovasia Vol. 5 No. 1 (2025)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v5i1.10422

Abstract

Anak berkebutuhan khusus atau ABK adalah anak yang membutuhkan memerlukan pendidikan yang sesuai dengan kondisi fisik, mental, intelektual, sosial, dan emosional mereka. Setiap anak yang memiliki disabilitas baik dengan keterbatasan fisik, mental, intelektual, sosial dan emosional berhak memperoleh pendidikan. Pendidikan seksual juga penting bagi ABK, mengingat mereka mengalami pubertas seperti anak lainnya. Di Yogyakarta, terdapat 9 SLBN, termasuk SLBN 1 Yogyakarta yang bekerja sama dengan FK UKDW. Program pengabdian ini bertujuan meningkatkan pemahaman ABK tentang pendidikan seksual dan kebersihan genitalia melalui metode cross age peer teaching. Kegiatan ini menggunakan alat peraga, video, dan puzzle. Evaluasi langsung pada siswa dan evaluasi yang didapat dari umpan balik dari orang tua menunjukkan adanya peningkatan pemahaman pengetahuan dan sikap siswa akan konsep “area pribadi”. Akan Tetapi, membutuhkan kolaborasi lebih lanjut diperlukan antara guru, orang tua, dan tenaga medis untuk mendukung keberhasilan pendidikan seksual bagi ABK. Program ini diharapkan menjadi model pembelajaran inklusif yang dapat diterapkan di sekolah khusus lainnya.
Pendidikan Seksual dan Higiene Pribadi bagi Anak Berkebutuhan Khusus di SLBN 1 Yogyakarta Manus, Widya Christine; Widagdo, The Maria Meiwati; Matahari Bunga Indonesia
Jurnal Atma Inovasia Vol. 5 No. 1 (2025)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v5i1.10422

Abstract

Anak berkebutuhan khusus atau ABK adalah anak yang membutuhkan memerlukan pendidikan yang sesuai dengan kondisi fisik, mental, intelektual, sosial, dan emosional mereka. Setiap anak yang memiliki disabilitas baik dengan keterbatasan fisik, mental, intelektual, sosial dan emosional berhak memperoleh pendidikan. Pendidikan seksual juga penting bagi ABK, mengingat mereka mengalami pubertas seperti anak lainnya. Di Yogyakarta, terdapat 9 SLBN, termasuk SLBN 1 Yogyakarta yang bekerja sama dengan FK UKDW. Program pengabdian ini bertujuan meningkatkan pemahaman ABK tentang pendidikan seksual dan kebersihan genitalia melalui metode cross age peer teaching. Kegiatan ini menggunakan alat peraga, video, dan puzzle. Evaluasi langsung pada siswa dan evaluasi yang didapat dari umpan balik dari orang tua menunjukkan adanya peningkatan pemahaman pengetahuan dan sikap siswa akan konsep “area pribadi”. Akan Tetapi, membutuhkan kolaborasi lebih lanjut diperlukan antara guru, orang tua, dan tenaga medis untuk mendukung keberhasilan pendidikan seksual bagi ABK. Program ini diharapkan menjadi model pembelajaran inklusif yang dapat diterapkan di sekolah khusus lainnya.