Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

TANGGUNG JAWAB GURU TERHADAP KESUKSESAN BELAJAR SISWA. Dorlan Naibaho; Sadima pasaribu
JURNAL ILMIAH NUSANTARA Vol. 2 No. 1 (2025): Jurnal Ilmiah Nusantara
Publisher : CV. KAMPUS AKADEMIK PUBLISING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61722/jinu.v2i1.3340

Abstract

Lack of understanding of children's learning can be caused by several factors. One of them is that the lack of teachers' role in the learning process at school can cause children's understanding to decrease. Teachers have a big responsibility for the continuity of the learning process at school. Whether we realize it or not, we see that apart from equipment and everything else related to educational success and educational goals, it is the teacher's personality that determines the success of learning. So that there is no indifference and forced obedience from students, teachers need to continue to improve their personal abilities and how to be learning partners for their students and develop good character so that they can become role models for their students. Teachers should set an example for their students. student. This will motivate teachers to want to learn.
Implemetasi Pendidikan Membangun Dan Menumbuhkan Karakter Dan Anti Korupsi Menurut Kitab Nahum Di SMK N 1 DOLOK SANGGUL Enjelina Togatorop; Sadima Pasaribu; Andar Gunawan Pasaribu
MERDEKA : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 5 (2025): Juni
Publisher : PT PUBLIKASI INSPIRASI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/merdeka.v2i5.4400

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menganalisis peran pendidikan dalam menanamkan karakter, khususnya nilai-nilai anti-korupsi, dengan merujuk pada Kitab Amos sebagai studi kasus. Penelitian ini dilakukan dengan studi kajian pustaka. Korupsi dipandang sebagai masalah yang merusak struktur sosial dan menghambat kemajuan bangsa. Pendidikan karakter, yang meliputi nilai-nilai moral dan etika, sangat penting dalam membentuk pribadi yang berintegritas. Penelitian ini juga mengkaji implementasi pendidikan karakter anti-korupsi yang terinspirasi dari nilai-nilai dalam Kitab Nahum. Adapun strategi kitab Nahum dalam mengatasi korupsi yaitu Kitab Nahum menunjukkan bahwa Tuhan akan menegakkan keadilan terhadap penindasan. Ini bisa menjadi panggilan untuk individu dan masyarakat untuk berjuang melawan ketidakadilan dan korupsi. Nats: "Sebab, Tuhan akan menghabiskan semua yang ada di Niniwe." (Nahum 1:8). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan anti-korupsi efektif dalam meningkatkan kesadaran dan membentuk karakter mahasiswa. Pendidikan karakter harus dilakukan sejak dini di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat, untuk memastikan generasi muda memiliki kepribadian yang baik. Pendidikan anti korupsi dapat diintegrasikan ke dalam kurikulum dan didukung dengan pendampingan moral. Dengan demikian, pendidikan tidak hanya menciptakan individu yang cerdas secara akademis, tetapi juga pribadi yang berintegritas dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSI REMAJA USIA SMP Sadima Pasaribu; Dorlan Naibaho
MERDEKA : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 5 (2025): Juni
Publisher : PT PUBLIKASI INSPIRASI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/merdeka.v2i5.4807

Abstract

Penelitian ini bertujuan menggali secara mendalam bagaimana pola asuh orang tua memengaruhi perkembangan emosi remaja usia SMP melalui pendekatan kualitatif. Masa remaja merupakan fase kritis pembentukan identitas dan kestabilan emosi yang dipengaruhi oleh interaksi orang tua dan anak. Melalui wawancara mendalam dengan 10 remaja dan observasi interaksi keluarga, penelitian menemukan pola asuh demokratis memberikan ruang ekspresi emosi yang sehat dan mendorong kemandirian emosional. Sebaliknya, pola asuh otoriter dan permisif menimbulkan hambatan dalam pengelolaan emosi yang berpotensi menyebabkan konflik internal. Temuan ini menegaskan pentingnya peran orang tua dalam membentuk perkembangan emosi remaja.