Gelombang, gempa dan tsunami yang berpotensi terjadi merupakan ancaman bagi infrastruktur dermaga. Kerugian yang ditimbulkan akibat kerusakan dermaga mencakup korban jiwa, kerugian ekonomi akibat gangguan distribusi logistik, biaya perbaikan struktur yang rusak, hambatan pendistribusian bantuan bagi para korban pada masa tanggap darurat dan pemulihan. Asesmen struktur dermaga diperlukan guna mengidentifikasi lebih dini apabila terdapat potensi kelemahan dermaga yang diakibat oleh beban gelombang, gempa atau tsunami sehingga diharapkan mampu mengurangi risiko serta kerugian. Beban gelombang dan tsunami diperhitungkan dengan metode lateral statik ekivalen dengan persamaan empiris fisika sesuai dengan ketentuan dan koefisien FEMA 55 & FEMA P646 sedangkan beban gempa diperhitungkan sebagai respons spektrum berdasarkan SNI 1726: 2019. Struktur dimodelkan secara tiga dimensi dengan perangkat lunak SAP 2000. Analisis struktur dikerjakan dengan metode statik dan dinamik linear. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya dalam pada elemen struktur dermaga akibat pengaruh gaya gempa cenderung lebih besar apabila dibandingkan dengan gelombang serta tsunami. Perhitungan beban tsunami menggunakan metode lateral statik ekivalen dengan persamaan empiris fisika cenderung menghasilkan gaya yang relatif kecil sehingga kurang representatif. Rasio gaya dalam ultimit terhadap kapasitas penampang struktur menunjukkan nilai kurang dari satu pada seluruh elemen struktur dengan berbagai skenario kombinasi beban akibat pengaruh lingkungan. Simpangan lateral pada arah x dan y belum melampaui batas izin yang berarti bahwa kondisi struktur termasuk dalam keadaan baik.