Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

KEKUATAN TEKAN PAVING BLOCK DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH LAS ASETELIN Kurniati, Dwi; Saputro, Imam Trianggoro; Nurhidayatullah, Eka Faisal; Saputro, Cahyo Dita; Asyifa, Adwiyah
Jurnal Karkasa Vol 7 No 2 (2021): Jurnal Karkasa - Desember 2021
Publisher : LPPM Politeknik Saint Paul Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32531/jkar.v7i2.417

Abstract

Paving block merupakan salah satu bahan bangunan yang sering digunakan sebagai alternatif perkerasan jalan. Bahan yang digunakan untuk membuat pavingblock, terdiri dari campuran semen atau bahan perekat lainnya, air dan juga agregat. Penambahan bahan juga dilakukan untuk melakukan inovasi, maka pada penelitian ini limbah las asetelin menjadi bahan tambah atau campuran untuk pembuatan pavingblock. Bahan ini digunakan karena limbah las asetelin membuat lingkungan menjadi tercemar, sehingga dengan adanya penelitian ini diharapkan mampu membantu menjaga lingkungan. Pembuatan paving block dengan campuran limbah las asetelinbertujuan untuk mengetahui hasil kuat tekan dari persentase limbah yang digunakan sebesar 1%, 3%, 4%, 5%, 6%, 7%, 8%, 9%, dan 11%. Metode yang dilakukan adalah eksperimental dengan acuan dari SNI03-0691-1996. Hasil penelitian dari pembuatan paving block dapat dilihat pada pengujian kuat tekannya menghasilkan 1% sebesar 11,14 MPa, 3% sebesar 11,26 MPa, 4% sebesar 12,42 MPa, 5% sebesar 10,80 MPa, 6% sebesar 12,49 MPa, 7% sebesar 8,41 MPa, 8% sebesar 13,19 MPa, 9% sebesar 10,29 MPa, dan 11% sebesar 12,69 MPa. Hasil pengujian kuat tekan ini dapat disimpulkan bahwa pembuatan paving block dengan campuran limbah las asetelin 1%, 2%, 4%, 5%, 6%, 7%, 9%, 11% memenuhi klasifikasi kelas mutu D untuk taman dan 8% memenuhi klasifikasi kelas mutu C untuk pejalan kaki, serta sangat layak digunakan.
EVALUASI KONDISI KERUSAKAN BANGUNAN PENGENDALI LAHAR DI SUNGAI KRASAK Cahyo Dita Saputro
Rekayasa Sipil Vol 13, No 2 (2019)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.rekayasasipil.2019.013.02.5

Abstract

The sabo dam located in the Krasak river area, which loads Mount Merapi eruptions, has been built more than 20 years old. This circumstance certainly affects the physical condition and function of the 23 sabos. Therefore, it is valuable to do a research which focuses on the damage sabo building to find out the necessary maintenance to take, so that the sabo building can be functioned properly. The method of the data collection is direct observation to the location. The results of the study indicate that 22 buildings are still in good category and 1 building is in a moderately damaged condition. 
THE PREVENTIVE PRIORITY PLAN BASED ON THE CAUSALITY ANALYSIS OF THE CONSTRUCTION ACCIDENT Adwitya Bhaskara; Cahyo Dita Saputro; Abul Fida Ismaili; Nia Agustin; Syawaluddin Alim
Construction and Material Journal Vol. 3 No. 2 (2021): Construction and Material Journal Vol. 3 No. 2 Juli 2021
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32722/cmj.v3i2.3493

Abstract

The case of construction accident that occurred mid-2019 and seized a lot of attention in the surrounding community is a construction accident on the implementation of underpass construction project located in Yogyakarta. The underpass excavation wall in this project collapsed then led two vehicles are fall. Although the types of accidents are almost identical to each project, it does not mean that the same reason causes the accidents. Various methods can carry out efforts to prevent work accidents, one of which is with assessment method and risk analysis using Analytical Hierarchy Process (AHP) which sub indicators are determined using Fault Tree Analysis (FTA). The method conducted with a review in the site by referring to Ministerial Regulation No. 21 year 2019 about the SMKK (Construction Safety Management System) guidelines. This research was conducted to identify the factors and indicators of management of thesupervisory consultant and the contractor. They had a significant influence and contribution to the implementation of the Yogyakarta Kentungan Underpass construction project. The results of this early-stage study served into two outcomes. First, the accuracy of the implementation of construction safety management system based on the assessment of the contractor is 85.938% and the percentage level of accuracy of the supervisory consultant is 97.29%. Both percentages fall into the category of Satisfactory Implementation Assessment because the valuation range is included between 85% to 100%. Second, after analyzing the risk using AHP method, the indicator that is used as a reference priority for the construction safety system of underpass construction projects and has the highest risk level that can causean underpass project construction accident from the contractor's point of view is the sub-indicator of supporting facilities and infrastructure with a risk level value of 0.042 whereas from the supervisory consultant’ perspective is the sub-indicator about to measuring the dimensions of the road building installed in the site with a risk level value of 0.052. Keywords: Assessment, FTA, Causality, Construction Accident, AHP.
Analisis Kausalitas Kecelakan Konstruksi dengan Pendekatan Analogi Fault Tree Analysis (FTA) Adwitya Bhaskara; Cahyo Dita Saputro; Firdamarsha Benadikta; Syawaluddin Alim; Danny Setiawan
Bentang : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 9 No 2 (2021): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Juli 2021)
Publisher : Universitas Islam 45

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33558/bentang.v9i2.2860

Abstract

In mid-2019, there was a construction accident during the underpass construction project in Yogyakarta. The underpass excavation wall in this project was collapsed and 2 vehicles were reported fallen. Although such accident sometimes occurs in some projects, it does not mean that these accidents are caused by the same source. Many efforts to prevent accidents have been done by various methods and one of them is an assessment by observation at construction sites referring to Government Regulation 05 2014 concerning SMK3 (Occupational Safety and Health Management System) in the Public Works Sector Construction. The details about the implementation of construction work are described in PUPR Decree No. 21 in 2019 in term of the Construction Safety Management System (SMKK) Guidelines. This research was conducted to identify factors and indicators of management consultants, supervisors and contractors who have a major impact and contribution to the underpass construction project in Kentungan, Yogyakarta. The percentage level of accuracy in the application of the construction safety management system based on the assessment of the contractor was 85.938% and for the supervisory consultant the percentage level of accuracy was 97.29%. Both percentages are included in the satisfactory category since the assessment ranges are between 85% and 100%. Based on these two assessments, an evaluation was carried out using a Fault Tree Analysis to determine the causality flow of construction accidents.
Analisis Manajemen Risiko Proyek Bangunan Gedung Bertingkat Dengan Metode Severity Index Cahyo Dita Saputro
JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING BUILDING AND TRANSPORTATION Vol. 6 No. 2 (2022): JCEBT SEPTEMBER
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jcebt.v6i2.7763

Abstract

Pekerjaan proyek konstruksi pada pembangunan gedung bertingkat berpotensi menimbulkan berbagai macam risiko. Risiko tidak dapat dilenyapkan secara menyeluruh, namun dapat dikelola secara efektif untuk mengurangi pengaruh negatifnya. Oleh karena itu perlu adanya manajemen risiko yang baik agar sasaran proyek dapat tercapai sesuai rencana. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi, menganalisa nilai risiko dan tingkat penerimaan risiko terhadap pelaksanaan proyek menggunakan metode Severity Index. Dari hasil penelitian menunjukkan terdapat 88 variabel risiko yang terbagi kedalam 10 kelompok risiko utama yang terjadi. Berdasarkan hasil analisa risiko diketahui bahwa terdapat 44 variabel dengan kategori risiko “low”, 43 variabel dengan kategori risiko “moderate”, dan 1 variabel dengan kategori risiko “high”. Dengan respon penerimaan risiko ke dalam kategori negligible (dapat diabaikan) sebanyak 0 variabel, acceptable (dapat diterima) 44 variabel, undesirabel (tidak diharapkan) 44 variabel, unacceptabel (tidak dapat diterima) 0 variabel. 
ANALISIS PERBANDINGAN BIAYA BERDASARKAN PENGGUNAAN STRUKTUR PC-I GIRDER DAN PC-T GIRDER PADA JEMBATAN KANDAI, KABUPATEN DOMPU Cahyo Dita Saputro; Wira Setiawan
Jurnal Karkasa Vol 8 No 2 (2022): Jurnal Karkasa - Desember 2022
Publisher : LPPM Politeknik Saint Paul Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32531/jkar.v8i2.563

Abstract

Jembatan diklasifikasikan berdasarkan jenis struktur atasnya, satu jenis struktur atas jembatan adalah menggunakan beton prategang, beton prategang juga dibedakan berdasarkan profil penampangnya yaitu PC-T, PC-I, T Girder, Box Girder, pada penelitian ini dilakukan perbandingan untuk melihat perbedaan struktur atas dan biaya jembatan dengan bentang 30,8 meter pada jembatan Kandai dengan struktur atas eksistingnya menggunakan PC-I Girder dan akan dibandingan dengan PC-T Girder untuk memperoleh perbedaan perilaku, efektivitas strukur serta biaya. Metode penelitian yang digunakan adalah dimulai dengan mengetahui beberapa rumusan masalah, mengumpulkan data kemudian merencanakan beban rencana untuk jembatan lalu memodelkan pada software SAP2000 setelah memodelkan dan mendapatkan gaya dalam selanjutkan dilakukan analisis struktur untuk memeriksa Safety factor kemudian dilakukan analisis biaya dan melakukan rekap perbandingan antara PC-I dan PC-T Girder yang berupa perbedaan gaya prategang kondisi awal, nilai kehilangan tegangan, gaya pratengang kondisi layan, gaya prategang akhir dan biaya yang disajikan dalam bentuk grafik. Dari hasil analisis perhitungan didapat kesimpulan bahwa PC-I Girder lebih efektif dibanding PC-T Girder, hal ini ditunjukan oleh nilai volume total beton PC-T Girder yaitu 128,805 m3 dan jumlah strand PC-T Girder 355 strand, dimana volume total beton PC-I Girder yaitu 101,175 m3 dan jumlah strand PC-I Girder yaitu 235 strand. Hal ini juga dibuktikan dengan nilai safety factor PC-I Girder terhadap momen yaitu 1,141 dan terhadap geser yaitu 3,59 yang sesuai kebutuhan, dibanding dengan safety factor PC-T Girder terhadap moment yaitu 3,97 dan terhadap geser yaitu 2,177. Momen nominal yang dihasilkan PC-I Girder yaitu 12203,56 kNm dan momen nominal yang dihasilkan PC-T Girder yaitu 58221,55 kNm. Momen maksimum yang diterima oleh PC-I Girder yaitu 10692,74 kNm dan momen maksimum yang diterima oleh PC-T Girder yaitu 12991,45 kNm, serta biaya lebih besar PC-T Girder dengan harga biaya Rp. 529,757.151,50 sedangkan PC-I Girder lebih murah dengan harga biaya Rp. 428.429.486,020
ANALISIS PRODUKTIVITAS KOMBINASI ALAT BERAT PADA PEKERJAAN GALIAN TEBING PROYEK PEMBANGUNAN JJLS TEPUS – JERUKWUDEL GUNUNGKIDUL Bima Aditya; Cahyo Dita Saputro
JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING BUILDING AND TRANSPORTATION Vol. 7 No. 1 (2023): JCEBT MARET
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jcebt.v7i1.8451

Abstract

Heavy equipment is a very important supporting factor in a project work, especially on a large scale of work. The use of heavy equipment aims to facilitate human resources in carrying out the work. Especially in the Gunungkidul district, currently there are a lot of construction of the Southern Cross Road (JJLS). Because Gunungkidul has a geographical location of limestone or karst mountains, it is not possible if this development is carried out using only human resources. Therefore, this study focuses on the productivity of the heavy equipment group which includes excavator breaker, excavator bucket, and dump truck by applying the MPDM (Method Productivity Delay Model) method. In this study, it can be seen the productivity of each working heavy equipment, production cycle delays and equipment operational costs. Based on the calculation results, the average productivity value of excavator breaker is 5.97 m3/hour, excavator bucket is 67.49 m3/hour, and dump truck is 8.03 m3/hour. Then the calculation of the cycle time that is not delayed on the dump truck only counts on day 1 and day 3 because on other days the dump truck does not experience a time delay, then the calculation results obtained on day 1 are 4.69 minutes and on day 1. 3 by 32.86 minutes.Keywords: Excavator Breaker, Excavator Bucket, Dump Truck, Technic MPDM
IMPLEMENTASI BUILDING INFORMATION MODELLING LEVEL 5D PADA PROYEK BANGUNAN AIR Soleh, Ismail Mahdi; Saputro, Cahyo Dita
Jurnal Karkasa Vol 9 No 2 (2023): Jurnal Karkasa - Desember 2023
Publisher : LPPM Politeknik Saint Paul Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32531/jkar.v9i2.730

Abstract

Fungsi dari Sabo Dam adalah untuk menahan/menangkap sedimen-sedimen yang terbawa oleh banjir lahar dingin. Banjir lahar dingin dari gunung Merapi melewati beberapa sungai disekitarnya, salah satunya yaitu sungai krasak. Building Information Modeling (BIM) adalah proses digitalisasi yang terintegrasi untuk merencanakan, mendesain, membangun, dan mengelola suatu proyek bangunan Dalam proyek Sabo Dam, perencanaan sangat penting mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan waktu. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan maret 2023, Adapun yang menjadi lokasi penelitian proyek Pembangunan Sabo Dam Sormindi Sungai Krasak Kab.magelang. Pengolahan data meliputi kegiatan pengakumulasian, pengelompokan jenis data kemudian dilanjutkan dengan analisis. Pada tahapan ini dilakukan proses pengolahan dan analisis data dengan metode BIM 5D Penggunaan BIM saat ini sangat bermanfaat pada semua kalangan pelaku konstruksi, hal ini dapat dibuktikan dengan mudah bahwa pemodelan dilakukan dengan cepat dan ringkas serta efisien. Contoh nya ketika melakukan pengecekan model yang dilakukan oleh dosen pada hasil kerja mahasiswa. Owner terhadap konsultan hingga kontraktor. Perhitungan yang dapat terhubung oleh model ini dapat menekan angka pencurian hingga korupsi BIM 5D dalam merencanakan pembangunan proyek karena metode ini dapat menghasilkan kebutuhan volume, kebutuhan banyaknya tulangan dan material lainnya dan juga dapat memvisualisasikan penjadwalan proyek sehingga apabila terjadi miskomunikasi antar gambar ataupun volume yg di hasilkan akan mudah untuk mengetahuinya.
MONITORING KONDISI STRUKTUR JEMBATAN RANGKA BAJA TERHADAP BEBAN DINAMIS AKTUAL KENDARAAN (Studi Kasus: Jembatan Tlatar) Nurhidayatullah, Eka Faisal; Firdaus, Lutfi Mirsa; Saputro, Cahyo Dita
Jurnal Karkasa Vol 10 No 1 (2024): Jurnal Karkasa - Juli 2024
Publisher : LPPM Politeknik Saint Paul Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32531/jkar.v10i1.779

Abstract

Peristiwa keruntuhan jembatan sudah berulangkali terjadi di Indonesia. Monitoring kondisi struktur jembatan eksisting perlu dilakukan guna menjamin bahwa infrastruktur yang sudah dibangun tetap berada dalam kondisi prima meskipun dengan umur layan yang sudah tidak lagi muda. Apabila terdapat indikasi adanya kelemahan struktur dapat segera diantisipasi dengan melakukan rehabilitasi atau perkuatan struktur bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi struktur jembatan eksisting berdasarkan parameter frekuensi, gaya dalam, kapasitas frame struktur, lendutan serta rekomendasi perlakuan yang sesuai. Penelitian dilaksanakan menggunakan dua simulasi kondisi beban lalu lintas yaitu beban aktual dan rencana kendaraan. Beban aktual kendaraan diperoleh dari rekaman sensor accelerometer arduino gyroscope MPU6050 yang dipasang pada elemen struktur jembatan eksisting sedangkan beban rencana diperhitungkan sesuai dengan ketentuan SNI 1725: 2016. Kedua beban tersebut dikombinasikan dengan gaya gempa statik ekivalen sesuai dengan ketentuan SNI 2833: 2016 dan Peta Gempa 2017. Analisis struktur dikerjakan dengan metode analisis dinamik linear. Berdasarkan analisis diketahui nilai frekuensi aktual jembatan sebesar 2,083 Hz lebih kecil dibandingkan frekuensi alami sebesar 2,215 Hz dengan rasio frekuensi sebesar 5,923%. Gaya dalam akibat beban aktual kendaraan baik pada elemen struktur rangka batang maupun gelagar belum mencapai keadaan ultimate. Pemeriksaan kapasitas struktur jembatan baik pada elemen struktur rangka batang maupun gelagar menghasilkan rasio < 1 sehingga tidak terindikasi mengalami kerusakan lokal. Lendutan akibat beban aktual kendaraan menunjukkan nilai yang lebih kecil dari beban rencana dan batas izin. Hasil analisis parameter frekuensi, gaya dalam, kapasitas struktur, dan lendutan menunjukkan bahwa struktur jembatan eksisting termasuk berada dalam kondisi baik. Meskipun demikian, jembatan tetap memerlukan perawatan preventif untuk mencegah terjadinya kerusakan serta menjaga kinerja struktur.
ANALISIS PREDIKSI DURASI PADA PEKERJAAN STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT MENGGUNAKAN METODE MONTE CARLO Saputro, Cahyo Dita; Khanif, Abdul
Jurnal Karkasa Vol 10 No 1 (2024): Jurnal Karkasa - Juli 2024
Publisher : LPPM Politeknik Saint Paul Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32531/jkar.v10i1.788

Abstract

Keberhasilan sebuah proyek dapat dilihat dari ketepatan waktu dalam menyelesaikannya. Pada umumnya proyek memiliki keterbatasan waktu dan sumber daya, hampir semua proyek konstruksi dipengaruhi oleh risiko dan ketidakpastian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan metode Monte Carlo untuk menentukan durasi pekerjaan struktur pada gedung bertingkat. Metode Monte Carlo adalah teknik komputasi yang digunakan untuk memodelkan ketidakpastian dalam sistem atau proses dengan melakukan simulasi sejumlah besar skenario atau percobaan acak. Berdasarkan hasil simulasi Monte Carlo pada penelitian ini, diperoleh prediksi durasi pekerjaan struktur gedung bertingkat untuk proyek selanjutnya. Dengan mempertimbangkan metode dan peralatan-peralatan yang digunakan serta luasan bangunan yang hampir sama atau mendekati, maka hasil prediksi dapat dijadikan acuan dalam menentukan durasi pekerjaan struktur gedung bertingkat pada proyek selanjutnya. Total durasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan struktur gedung bertingkat dengan luasan ± 5.000 m2 yaitu 84,30 minggu. Kemudian hasil perbandingan antara durasi rencana, durasi aktual dan durasi hasil prediksi, diperoleh rerata selisih yang kecil dan mendekati 1%.