Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Nilai-Nilai Kearifan Lokal Maluku dalam Hidden curriculum: Strategi Membangun Perdamaian dan Toleransi di Sekolah Dasar Afdhal, Afdhal; Manuputty , Feky; Litaay, Simona Christina Hendrika; Makaruku, Nathalia Debby
Journal of Education Research Vol. 5 No. 4 (2024)
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal PAUD Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/jer.v5i4.1707

Abstract

Isu intoleransi dan konflik di kalangan siswa di wilayah yang kaya akan keberagaman, seperti Maluku, menuntut adanya pendekatan pendidikan yang dapat menanamkan nilai-nilai toleransi dan perdamaian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan nilai-nilai kearifan lokal Maluku dalam hidden curriculum sebagai strategi untuk membangun toleransi dan perdamaian di sekolah dasar. Nilai-nilai lokal seperti Pela, Gandong, Famili, Badati, Masohi, dan Ma’anu memiliki peran penting dalam membentuk norma sosial yang tidak tercantum secara eksplisit dalam kurikulum formal, namun diinternalisasikan melalui interaksi sehari-hari di sekolah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus, di mana data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi di beberapa sekolah dasar di Maluku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan hidden curriculum berbasis kearifan lokal berhasil meningkatkan toleransi dan perdamaian di kalangan siswa. Pela dan Gandong, sebagai simbol ikatan persaudaraan lintas agama dan wilayah, diintegrasikan melalui kegiatan kolaboratif antar siswa yang menekankan persatuan. Nilai Famili membentuk budaya kekeluargaan di sekolah, menciptakan lingkungan yang inklusif, saling menghormati, dan solidaritas untuk mencegah konflik. Selain itu, Badati dan Masohi, yang menekankan kerja sama melalui gotong royong, diterapkan dalam pembelajaran berbasis proyek dan kegiatan komunitas. Nilai Ma’anu mengajarkan penghormatan terhadap perbedaan, memperkuat pendidikan karakter, dan mendorong terciptanya perdamaian di lingkungan sekolah. Temuan ini menunjukkan bahwa hidden curriculum berbasis kearifan lokal Maluku dapat menjadi strategi efektif dalam menciptakan generasi yang toleran dan menjunjung perdamaian.
Sosialisasi Pendidikan Keluarga Berbasis Kebudayaan sebagai Penguatan Identitas Lokal di Maluku Manuputty, Feky; Litaay, Simona Christina Hendrika; Afdhal, Afdhal; Makaruku, Nathalia Debby
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 8 (2024): Oktober
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i8.1458

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menyosialisasikan pendidikan keluarga berbasis kebudayaan sebagai upaya penguatan identitas lokal di Maluku, khususnya di Negeri Hukurila. Pendidikan keluarga berbasis kebudayaan menjadi penting dalam menghadapi tantangan modernisasi yang sering kali mengikis nilai-nilai lokal. Melalui pengabdian kepada masyarakat, kegiatan ini dirancang untuk memperkuat peran keluarga dalam menanamkan nilai-nilai budaya lokal seperti pela, gandong, sasi, dan masohi, yang selama ini menjadi landasan kehidupan sosial masyarakat Maluku. Metode yang digunakan meliputi ceramah interaktif, diskusi kelompok, serta pelatihan langsung kepada keluarga-keluarga di Negeri Hukurila. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan observasi selama kegiatan berlangsung untuk memahami penerimaan masyarakat terhadap program ini. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa sosialisasi pendidikan berbasis kebudayaan ini berhasil meningkatkan kesadaran keluarga tentang pentingnya menjaga dan meneruskan identitas lokal kepada generasi muda. Selain itu, program ini juga memperkuat ikatan sosial antarwarga dan membangkitkan rasa bangga terhadap warisan budaya mereka. Kesimpulannya, pendidikan keluarga berbasis kebudayaan berperan signifikan dalam penguatan identitas lokal dan memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut di wilayah Maluku.
Nilai-Nilai Kearifan Lokal Maluku dalam Hidden curriculum: Strategi Membangun Perdamaian dan Toleransi di Sekolah Dasar Afdhal, Afdhal; Manuputty , Feky; Litaay, Simona Christina Hendrika; Makaruku, Nathalia Debby
Journal of Education Research Vol. 5 No. 4 (2024)
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal PAUD Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/jer.v5i4.1707

Abstract

Isu intoleransi dan konflik di kalangan siswa di wilayah yang kaya akan keberagaman, seperti Maluku, menuntut adanya pendekatan pendidikan yang dapat menanamkan nilai-nilai toleransi dan perdamaian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan nilai-nilai kearifan lokal Maluku dalam hidden curriculum sebagai strategi untuk membangun toleransi dan perdamaian di sekolah dasar. Nilai-nilai lokal seperti Pela, Gandong, Famili, Badati, Masohi, dan Ma’anu memiliki peran penting dalam membentuk norma sosial yang tidak tercantum secara eksplisit dalam kurikulum formal, namun diinternalisasikan melalui interaksi sehari-hari di sekolah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus, di mana data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi di beberapa sekolah dasar di Maluku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan hidden curriculum berbasis kearifan lokal berhasil meningkatkan toleransi dan perdamaian di kalangan siswa. Pela dan Gandong, sebagai simbol ikatan persaudaraan lintas agama dan wilayah, diintegrasikan melalui kegiatan kolaboratif antar siswa yang menekankan persatuan. Nilai Famili membentuk budaya kekeluargaan di sekolah, menciptakan lingkungan yang inklusif, saling menghormati, dan solidaritas untuk mencegah konflik. Selain itu, Badati dan Masohi, yang menekankan kerja sama melalui gotong royong, diterapkan dalam pembelajaran berbasis proyek dan kegiatan komunitas. Nilai Ma’anu mengajarkan penghormatan terhadap perbedaan, memperkuat pendidikan karakter, dan mendorong terciptanya perdamaian di lingkungan sekolah. Temuan ini menunjukkan bahwa hidden curriculum berbasis kearifan lokal Maluku dapat menjadi strategi efektif dalam menciptakan generasi yang toleran dan menjunjung perdamaian.