Batak Toba adalah salah satu budaya etnis patriarki di Indonesia, dengan standar gender yang ketat diterapkan di kalangan masyarakatnya. Nenek moyang orang Indonesia Batak Toba-Amerika yang hidup di bawah norma gender Batak dan Egalitarian mungkin mempunyai sudut pandang berbeda mengenai standar gender etnis mereka akibat integrasi di Amerika. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh asimilasi terhadap persepsi nenek moyang campuran Batak Toba-Amerika terhadap norma gender etnis Batak Toba. Penelitian ini merupakan salah satu contoh etnografi digital. Untuk memecahkan masalah penelitian, penelitian ini menggunakan asimilasi tersegmentasi Portes dan Zhou. Akibatnya, asimilasi mempengaruhi perspektif campuran nenek moyang orang Batak Toba-Amerika terhadap norma gender Batak, menyebabkan mereka lebih menyesuaikan diri dengan norma gender Egalitarian Amerika dan struktur keluarga Egalitarian Amerika sebagai akibat dari sumber daya manusia. Modal sosial, yang mencakup jaringan sosial, kepercayaan, dan norma-norma sosial, memainkan peran penting dalam meningkatkan efektivitas koperasi dan mendorong pengembangan masyarakat desa. Modal sosial membantu memperkuat kerjasama antar anggota koperasi, meningkatkan partisipasi masyarakat, serta membangun rasa saling percaya yang mendukung keberlanjutan program-program pengembangan. Dengan memanfaatkan modal sosial, koperasi dapat menjadi lebih inklusif dan efisien dalam mencapai tujuan ekonomi dan sosial, serta memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat desa.