Penelitian silumasi geomagnet pada tubuh bijih besi dilakukan di Daerah Sojol Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah simulasi geomagnet dengan cara menanam objek simulasi berupa satu sampel bijih besi berukuran bolder dengan dimensi panjang 2 meter, lebar 1 meter dan tinggi 1 meter kedalam tanah. Volume sampel bijih besi simulasi yaitu 2 meter kubik dengan kadar Fe 97,12 %. Pengukuran terdiri dari 11 lintasan simulasi dengan grid pengamatan 1 meter, sedangkan jumlah keseluruhan pengamatan yaitu 121 titik. Metode simulasi geomanet dengan dua perlakuan berbeda terhadap jarak sensor ke permuaan tanah yaitu jarak sensor 2 meter dan jarak sensor 0.5 meter. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola anomali magnetik dengan kedalaman objek uji, untuk membuat model dua dimensi sebaran lateral anomali magnetik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebaran nilai anomali magnetik dipengaruhi oleh jarak sensor ke media simulasi bijih besi, semakin dekat jarak sensor ke media simulasi bijih besi maka nilai anomali magnetik semakin rendah. Pola anomali magnetik dari hasil simulasi menujukkan pola anomali ganda yaitu anomali negative (-) dengan anomali positif. Posisi media simulasi bijih besi berada pada posisi anomali magnetik negarif (-).