Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

SOSIALISASI TRANSFORMASI BUDAYA ORGANISASI UNTUK MENINGKATKAN PROFESIONALISME DALAM PELAYANAN PUBLIK DI KANTOR DISTRIK SENTANI KABUPATEN JAYAPURA Nur Aedah; Agustina Ivonne Poli
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 3 No. 12: Desember 2024
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jpm.v3i12.9338

Abstract

The purpose of this community service activity is to improve professionalism in public services through the socialization of organizational culture transformation in Sentani District Office, Jayapura Regency. This socialization is designed to introduce the values of professionalism and integrate local culture in an effort to improve the quality of public services. The implementation method involved a participatory approach with an initial needs analysis, followed by seminars, workshops, case-based simulations, and focus group discussions. Materials delivered included an understanding of adaptive organizational culture, professionalism, and the relevance of local culture. Evaluation using questionnaires and qualitative analysis ensured the effectiveness of the activities. The implementation results showed an increase in participants' understanding of the concepts of organizational culture and professionalism. As many as 85% of participants felt more prepared to apply the values of professionalism in their daily work. Service simulations helped participants understand the application of professionalism in real situations, such as handling public complaints with empathy. Group discussions resulted in strategic recommendations, including continuous training and the establishment of a regular evaluation system. The activity identified challenges such as resistance to change and limited resources, which can be overcome through synergy with local government and communities
Peran Kesetaraan Gender Dalam Pendidikan Bagi Perempuan di Gereja Pantekosta di Indonesia (GPDI) Jemaat Betlehem Enggros di Wilayah Port Numbay Kota Jayapura: Pengabdian Vince Tebay; Elsyan Rienette Marlissa; Westim Ratang; Sarlota Arang Ratang; Halomoan Hutajulu; Herlina Irianti Mulyono; Yosephina Ohoiwutun; Agustina Ivonne Poli; Lenny M. Manali; Nur Asmarani; Nur Aedah; Nickanor Wonatorey; Kristin Sawen
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 3 No. 4 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 3 Nomor 4 (April 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kondisi rendahnya akses pendidikan perempuan, terbatasnya peran mereka dalam kepemimpinan gereja, dan stereotip budaya. Penelitian ini bertujuan untuk memberdayakan perempuan melalui pendidikan di Gereja Pantekosta di Indonesia (GPDI) Jemaat Betlehem Enggros, Wilayah Port Numbay, Kota Jayapura. Permasalahan yang dihadapi perempuan jemaat adalah rendahnya tingkat pendidikan formal dan kurangnya dukungan terhadap pengembangan kapasitas, yang berdampak pada keterbatasan akses perempuan dalam pengambilan keputusan gerejawi. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan pada 1 Mei 2025, dengan metode pelatihan yang mencakup sosialisasi kesetaraan gender, pelatihan penguatan peran perempuan, diskusi pendidikan, dan pelatihan kepemimpinan. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil menunjukkan peningkatan pemahaman perempuan tentang kesetaraan gender, partisipasi aktif dalam kegiatan gereja, serta peningkatan keterampilan kepemimpinan. Namun, tantangan masih ada, termasuk stereotip budaya dan keterbatasan akses pendidikan formal. Untuk keberlanjutan program, diperlukan sinergi antara gereja, pemerintah, dan organisasi masyarakat sipil. Penelitian ini menegaskan pentingnya pendidikan sebagai alat pemberdayaan perempuan dan mengusulkan strategi peningkatan akses pendidikan dan kepemimpinan perempuan melalui pendekatan yang inklusif dan partisipatif. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi gereja-gereja lain dalam mengembangkan program pemberdayaan perempuan berbasis pendidikan.