Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENERAPAN IPTEKS: TINDAK PORNOGRAFI, DAMPAK DAN SANKSI HUKUMNYA Deppa Ringgi; Nur Asmarani; Yustus Pondayar; Rehabeam Mofu; Hotlarisda Girsang; Suarni S.; Silvester M. L. Palit; Novana Veronica Julenta Kareth; Lily Bauw; Wiliam Reba
EBAMUKAI PAPUA JURNAL PENGABDIAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
Publisher : Universitas Cenderawasih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31957/ejpipt.v2i1.183

Abstract

Dewasa ini penggunaan teknologi di kalangan remaja yang diakses melalui handphone dan komputer sering kali dipergunakan tidak sebagaimana mestinya, mengunjungi situs-situs pornografi, perjudian online, penipuan merupakan beberapa contoh penyalahgunaan teknologi. Penggunaan teknologi secara ilegal atau tidak sesuai ketentuan akan menimbulkan berbagai macam masalah bagi kehidupan dan kepribadian remaja baik secara kejiwaan maupun secara hukum, oleh karena itu dianggap perlu untuk memberikan pemahaman kepada remaja terkait dengan dampak penyalahgunaan teknologi. Pengabdian ini dilakukan dengan metode penyuluhan secara langsung kepada anak -anak usia remaja usia dari 12 tahun hingga 18 Tahun yang ada di Posyandu Bougenville Perumnas IV yang tujuannya adalah untuk mengedukasi agar mereka mampu memfilter dengan baik situs-situs yang muncul di jejaring sosialnya dan dampak hukum yang dapat diakibatkan dari tindakan tersebut. Hasil Dari kegiatan pengabdian ini bahwa masih banyak remaja dan generasi mudah belum mampu memfilter dan memilih situs-situs yang seharusnya tidak dapat diakses oleh mereka, selain itu ada beberapa situs yang biasanya langsung mengarahkan mereka ke situs-situs pornografi atau juga situs judi online, dalam kegiatan pengabdian ini juga hampir semua peserta belum mengetahui dan memahami mengenai dampak apa yang disebabkan jika mereka mengakses situs pornografi atau situ berbahaya lainnya baik dari segi kejiwaan yang berkaitan dengan kesiapan mereka dalam menerima dan mengelola informasi ataupun dampak hukum apa yang disebabkan oleh tindakan-tindakan dalam penyalahgunaan teknologi informasi
Peran Kesetaraan Gender Dalam Pendidikan Bagi Perempuan di Gereja Pantekosta di Indonesia (GPDI) Jemaat Betlehem Enggros di Wilayah Port Numbay Kota Jayapura: Pengabdian Vince Tebay; Elsyan Rienette Marlissa; Westim Ratang; Sarlota Arang Ratang; Halomoan Hutajulu; Herlina Irianti Mulyono; Yosephina Ohoiwutun; Agustina Ivonne Poli; Lenny M. Manali; Nur Asmarani; Nur Aedah; Nickanor Wonatorey; Kristin Sawen
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 3 No. 4 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 3 Nomor 4 (April 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kondisi rendahnya akses pendidikan perempuan, terbatasnya peran mereka dalam kepemimpinan gereja, dan stereotip budaya. Penelitian ini bertujuan untuk memberdayakan perempuan melalui pendidikan di Gereja Pantekosta di Indonesia (GPDI) Jemaat Betlehem Enggros, Wilayah Port Numbay, Kota Jayapura. Permasalahan yang dihadapi perempuan jemaat adalah rendahnya tingkat pendidikan formal dan kurangnya dukungan terhadap pengembangan kapasitas, yang berdampak pada keterbatasan akses perempuan dalam pengambilan keputusan gerejawi. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan pada 1 Mei 2025, dengan metode pelatihan yang mencakup sosialisasi kesetaraan gender, pelatihan penguatan peran perempuan, diskusi pendidikan, dan pelatihan kepemimpinan. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil menunjukkan peningkatan pemahaman perempuan tentang kesetaraan gender, partisipasi aktif dalam kegiatan gereja, serta peningkatan keterampilan kepemimpinan. Namun, tantangan masih ada, termasuk stereotip budaya dan keterbatasan akses pendidikan formal. Untuk keberlanjutan program, diperlukan sinergi antara gereja, pemerintah, dan organisasi masyarakat sipil. Penelitian ini menegaskan pentingnya pendidikan sebagai alat pemberdayaan perempuan dan mengusulkan strategi peningkatan akses pendidikan dan kepemimpinan perempuan melalui pendekatan yang inklusif dan partisipatif. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi gereja-gereja lain dalam mengembangkan program pemberdayaan perempuan berbasis pendidikan.