Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Fatih: Journal of Contemporary Research

Efektivitas Penggunaan Alat Peraga dalam Pembelajaran Biologi pada Pokok Bahasan Sistem Pencernaan Siswa Kelas VII SMP IT Darul Azhar Indah Putri Santri; Rabiyatul Adawiyah
Fatih: Journal of Contemporary Research Vol. 1 No. 2 (2024): July-December
Publisher : Yayasan Zia Salsabila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bertujuan, untuk mengetahui (1) bagaimana efektivitas penggunaan alat peraga dalam pembelajaran biologi dengan pokok bahasan sirkulasi darah manusia siswa kelas VII SMP Darul Azhar (2) bagaimana penggunaan alat peraga dapat mengefektifkan pembelajaran biologi dengan pokok pembahasan sistem pencernaan manusia siswa kelas VII SMP Darul Azhar. Penelitian ini melibatkan semua siswa di kelas VII SMP Darul Azhar; sampelnya terdiri dari 30 siswa dan 1 guru. Pengumpulan data dilakukan melalui angket, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui teknik analisis deskriptif, yang mencakup tabel yang menunjukkan persentase untuk setiap item. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan alat peraga dalam pembelajaran biologi sangat efektif, seperti yang ditunjukkan oleh jawaban siswa pada angket dan hasil wawancara dengan guru biologi. Data ini umumnya menunjukkan bahwa penggunaan alat peraga sangat efektif karena memiliki banyak manfaat untuk pembelajaran biologi. Salah satu manfaatnya adalah bahwa itu meningkatkan keinginan siswa untuk belajar, meningkatkan pemahaman mereka tentang materi biologi, serta berdampak positif dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Pengaruh Jarak Tanam Berbeda pada Tanaman Bayam Merah (Amaranthus Tricolor L) dan Bayam Hijau (Amaranthus Viridis) Rabiyatul Adawiyah; Indah Putri Santri; Putri Ramadhani
Fatih: Journal of Contemporary Research Vol. 1 No. 2 (2024): July-December
Publisher : Yayasan Zia Salsabila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini telah mengkaji pengaruh jarak tanam yang berbeda terhadap pertumbuhan dan hasil panen bayam merah (Amaranthus tricolor L) dan bayam hijau (Amaranthus viridis). Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: Bayam Hijau (Amaranthus viridis) Jarak tanam sedang memberikan kondisi yang paling mendukung bagi pertumbuhan bayam hijau. Tanaman yang ditanam pada jarak tanam sedang menunjukkan pertumbuhan yang optimal. Tanaman bayam hijau yang ditanam terlalu dekat atau terlalu jauh tidak tumbuh sama sekali. Hal inikemungkinan disebabkan oleh persaingan sumber daya yang tinggi pada jarak tanam yang terlalu dekat dan ketidakmampuan tanaman untuk memanfaatkan sumber daya secara efektif pada jarak tanam yang terlalu jauh.Perencanaan penanaman dengan memperhatikan jarak tanam yang optimal sangat penting untuk mencapai hasil panen yang maksimal pada bayam hijau. Bayam Merah (Amaranthus tricolor L): Jarak tanam yang dekat menghasilkan pertumbuhan yang baik pada bayam merah, sementara jarak tanam yang jauh dan sedang tidak mendukung pertumbuhan bayam merah sama sekali. Bayam merah memerlukan jarak tanam yang lebih rapat untuk mencapai pertumbuhan yang optimal, kemungkinan karena kebutuhan spesifik terhadap akses cahaya, air, dan nutrisi yang lebih terfokus. Penempatan bibit dengan jarak yang sesuai sangat penting untuk memastikan pertumbuhan tanaman bayam merah yang optimal.
Pengamatan Kelas Amphibia Katak (Anura) Indah Putri Santri; Rabiyatul Adawiyah
Fatih: Journal of Contemporary Research Vol. 2 No. 2 (2025): July-December
Publisher : Yayasan Zia Salsabila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61253/eqwame26

Abstract

Amphibi merupakan hewan yang mempunyai 2 fase kehidupan, yaitu kehidupan di air dan darat. Pada kedua fase menunjukkan sifat antara ikan dan reptil. Hal ini membuktikan bahwa amphibi merupakan suatu kelompok chordata yang pertama kali keluar dari kehidupan air (Boolootian, 1979). Lubang hidung katak terletak di bagian depan kepala, lebih tepatnya di atas mulut. Lubang hidung ini berfungsi untuk pernapasan dan penciuman. Katak bernapas melalui hidungnya saat berada di darat, tetapi bisa bernapas melalui kulit atau rongga mulutnya saat berada dalam air. Pengamatan morfologi katak menunjukkan bahwa struktur tubuhnya sangat adaptif untuk kehidupan di dua habitat, yaitu darat dan air. Fitur-fitur seperti lidah yang lengket, gigi yang kuat, dan ekstremitas dengan selaput memfasilitasi katak dalam berburu mangsa, bergerak di air, dan melompat dengan efisien. Sistem pernapasan katak yang fleksibel, yang memungkinkan pernapasan melalui kulit dan paru-paru, juga menunjang kelangsungan hidupnya dalam kondisi lingkungan yang berbeda.