Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Pengaruh Metode Hermeneutikdalam Penguasaan Figuratif Terhadap Kemampuan Mengapresiasi Puisi Pada Peserta Didik MAN 2 Mataram Tahun Pelajaran 2017/2018 Sukran Makmun; Rabiyatul Adawiyah
P-2623-0291
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Lembaga Penelitian Dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.158 KB) | DOI: 10.1234/.v0i0.442

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui apakah ada pengaruh metode hermeneutik dalam penguasaan bahasa figuratif terhadap kemampuan mengapresiasi puisi pada peserta didik di MAN 2 Mataram Tahun Pelajaran 2017/2018. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi dan metode tes. Sampel dalam penelitian adalah siswa kelas X Mia sebanyak 30 peserta didik di MAN 2 Mataram. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sampel bertujuan atau purposive sample. Analisis data menggunakan rumus t = tes dapat diketahui angka pengaruh metode hermeneutik dalam penguasaan bahasa figuratif. Hasil penelitian dengan taraf signifikan 5% dengan t hitung adalah 3.17 dan t tabel sebesar 1,782. Ini menunjukkan bahwa nilai  t hitung (3.17)>nilai t tabel (1,782) sehingga ada pengaruh  metode hermeneutik dalam penguasaan bahasa figuratif terhadap kemampuan mengapresiasi puisi pada peserta didik MAN 2 Mataram. Dengan demikian, Ho ditolak dan Ha diterima.
The Role of Socialization in Improving the Quality of Education in the Digital Age of Village Baiq Zil An’gina Maulida; Evi Sakina; Linda Aulia; Rabiyatul Adawiyah; Wisnu Hidayat; Rohini Rohini
Socio-Economic and Humanistic Aspects for Township and Industry Vol. 3 No. 1 (2025): Socio-Economic and Humanistic Aspects for Township and Industry
Publisher : Tinta Emas Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59535/sehati.v3i1.402

Abstract

Education is an important part of human life. Without realizing it, this life is never separated from what is called education. Education is not only a transfer of knowledge, but with education we can develop good personality and character. This socialization activity aims to educate, increase insight, and knowledge for the millennial generation, especially for children and people who have minimal knowledge about education. This socialization also aims so that the community, especially schools and parents, can respond to technological developments positively so that they reflect the value of character education. The use of digital media in the learning process is a must to support the learning process carried out by teachers today. In fact, based on several research results, it is known that there are still many teachers who have not utilized digital media in the learning process they guide, as a result, students' interest in learning is low. The socialization activity was attended by the village head, school principal, teachers, community leaders and youth organizations and other people who had the opportunity to attend. With this socialization activity, it is hoped that there will be awareness and motivation for all children in the village of North Surabaya to continue their education to a higher level and awareness of parents/guardians about the importance of education in order to grow a quality generation as the successor to the nation, provide a role as a social function in society, and bring progress to the village amidst increasingly sophisticated technological developments.
Mengolah Sampah Menjadi Pendapatan Masyarakat Desa Lawe Sekerah Kecamatan Badar Kabupaten Aceh Tenggara Indah Putri Santri; Rabiyatul Adawiyah
Abdi Cendekia : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 3 (2024): Desember
Publisher : Yayasan Zia Salsabila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61253/abdicendekia.v3i3.268

Abstract

Sampah adalah sisa dari barang atau produk yang sudah tidak digunakan lagi yang dapat didaur ulang menjadi barang bernilai. Sampah organik berasal dari sisa makhluk hidup yang mudah terurai secara alami tanpa campur tangan manusia, sehingga dapat dianggap sebagai sampah ramah lingkungan dan bahkan dapat diolah kembali menjadi barang yang bermanfaat. Namun, jika tidak dikelola dengan tepat, sampah organik tidak dapat didaur ulang menjadi barang yang bernilai. Terutama masyarakat desa lawe sekrah yang menganggapsampah adalah barang yang tidak dapat dimanfaatkan kembali. Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk melakukan pengabdian masyarakat di Desa Lawe Sekerah dalam pemanpaat pengolahan sampah menjadi pendapatan masyarakat Desa Lawe Sekerah. Pengolahan sampah ini adalah membuat sampah organik untuk dijadikan pupuk dan sampah anorganik dijadikan barang atau benda yang layak untuk dipakai atau dijual kembali. Metode pendekatan yang akan dilakukan berdasarkan kesepakatan dengan mitra adalah dengan sosialisasi tentang sampah dan pengelolaannya, serta bagaimana masyarakat dapat memperoleh penghasilan dari pengelolaan sampah yang ada. Target luaran yang diharapkan adalah masyarakat teredukasi untuk melakukan pemilahan sampah dalam pengolahannya, sehingga tercipta lingkungan yang bersih dan sehat. Diharapkan peran Pemerintah Desa dalam pembentukan bank sampah ini.
Efektivitas Penggunaan Alat Peraga dalam Pembelajaran Biologi pada Pokok Bahasan Sistem Pencernaan Siswa Kelas VII SMP IT Darul Azhar Indah Putri Santri; Rabiyatul Adawiyah
Fatih: Journal of Contemporary Research Vol. 1 No. 2 (2024): July-December
Publisher : Yayasan Zia Salsabila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bertujuan, untuk mengetahui (1) bagaimana efektivitas penggunaan alat peraga dalam pembelajaran biologi dengan pokok bahasan sirkulasi darah manusia siswa kelas VII SMP Darul Azhar (2) bagaimana penggunaan alat peraga dapat mengefektifkan pembelajaran biologi dengan pokok pembahasan sistem pencernaan manusia siswa kelas VII SMP Darul Azhar. Penelitian ini melibatkan semua siswa di kelas VII SMP Darul Azhar; sampelnya terdiri dari 30 siswa dan 1 guru. Pengumpulan data dilakukan melalui angket, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui teknik analisis deskriptif, yang mencakup tabel yang menunjukkan persentase untuk setiap item. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan alat peraga dalam pembelajaran biologi sangat efektif, seperti yang ditunjukkan oleh jawaban siswa pada angket dan hasil wawancara dengan guru biologi. Data ini umumnya menunjukkan bahwa penggunaan alat peraga sangat efektif karena memiliki banyak manfaat untuk pembelajaran biologi. Salah satu manfaatnya adalah bahwa itu meningkatkan keinginan siswa untuk belajar, meningkatkan pemahaman mereka tentang materi biologi, serta berdampak positif dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Efektivitas Media Tanam dalam Meningkatkan Pertumbuhan Fisiologis Sawi Manis (Brassica Chinensis Var. Parachinensis) Rabiyatul Adawiyah; Indah Putri Santri; Putri Rahmadhani
Mesada: Journal of Innovative Research Vol. 1 No. 2 (2024): July-December
Publisher : Yayasan Zia Salsabila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61253/1w6qc478

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh berbagai jenis media tanam terhadap pertumbuhan fisiologi sawi manis (Brassica chinensis var. parachinensis), khususnya dalam parameter jumlah daun dan panjang batang. Eksperimen dilaksanakan di Kecamatan Blangkejeren, Kabupaten Gayo Lues, Provinsi Aceh, Indonesia, selama periode 2 minggu dari 1 Oktober hingga 13Oktober 2024. Lima jenis media tanam yang dievaluasi meliputi tanah, pasir, kerikil, sabut kelapa, dan kapas, dengan masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Pemilihan media tanam yang optimal menjadi fokus utama penelitian ini, mengingat sawi manis memiliki nilai ekonomis tinggi dan permintaan yang terus meningkat di pasar domestik maupun internasional. Setiap tanamanmendapat perlakuan penyiraman yang seragam dengan volume 150 ml air per hari. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa media tanah memberikan hasil terbaik dalam mendukung pertumbuhan fisiologis sawi manis. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pemilihan media tanam yang tepat, terutama penggunaan tanah, memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap pertumbuhanfisiologis sawi manis dalam periode tanam yang relatif singkat.
Pengaruh Jarak Tanam Berbeda pada Tanaman Bayam Merah (Amaranthus Tricolor L) dan Bayam Hijau (Amaranthus Viridis) Rabiyatul Adawiyah; Indah Putri Santri; Putri Ramadhani
Fatih: Journal of Contemporary Research Vol. 1 No. 2 (2024): July-December
Publisher : Yayasan Zia Salsabila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini telah mengkaji pengaruh jarak tanam yang berbeda terhadap pertumbuhan dan hasil panen bayam merah (Amaranthus tricolor L) dan bayam hijau (Amaranthus viridis). Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: Bayam Hijau (Amaranthus viridis) Jarak tanam sedang memberikan kondisi yang paling mendukung bagi pertumbuhan bayam hijau. Tanaman yang ditanam pada jarak tanam sedang menunjukkan pertumbuhan yang optimal. Tanaman bayam hijau yang ditanam terlalu dekat atau terlalu jauh tidak tumbuh sama sekali. Hal inikemungkinan disebabkan oleh persaingan sumber daya yang tinggi pada jarak tanam yang terlalu dekat dan ketidakmampuan tanaman untuk memanfaatkan sumber daya secara efektif pada jarak tanam yang terlalu jauh.Perencanaan penanaman dengan memperhatikan jarak tanam yang optimal sangat penting untuk mencapai hasil panen yang maksimal pada bayam hijau. Bayam Merah (Amaranthus tricolor L): Jarak tanam yang dekat menghasilkan pertumbuhan yang baik pada bayam merah, sementara jarak tanam yang jauh dan sedang tidak mendukung pertumbuhan bayam merah sama sekali. Bayam merah memerlukan jarak tanam yang lebih rapat untuk mencapai pertumbuhan yang optimal, kemungkinan karena kebutuhan spesifik terhadap akses cahaya, air, dan nutrisi yang lebih terfokus. Penempatan bibit dengan jarak yang sesuai sangat penting untuk memastikan pertumbuhan tanaman bayam merah yang optimal.
Pengaruh Perlakuan pada Daun dan Batang Terhadap Laju Evapotranspirasi pada Tanaman Waru (Hibiscus Tiliaceus) dan Pinus (Pinus Merkusii) Indah Putri Santri; Rabiyatul Adawiyah; Putri Ramadhani
Mesada: Journal of Innovative Research Vol. 1 No. 2 (2024): July-December
Publisher : Yayasan Zia Salsabila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61253/vvaf7n59

Abstract

Proses evapotranspirasi memainkan peran penting dalam fisiologi tumbuhan. Evapotranspirasi adalah gabungab dari dua proses yaituevaporasi (penguapan air dari permukaan daun) dan transpirasi (penguapan air melalui stomata pada daun). Evapotranspirasi merupakan kombinasi dari proses evaporasi (penguapan air dari permukaan tanah, daun, dan batang) dan transpirasi (penguapan air melalui stomata daun). Kedua proses ini sangat penting dalam siklus air dan regulasi keseimbangan air di dalam tumbuhan. Padatanaman, sebagian besar air yang diserap oleh akar dikeluarkan kembali ke atmosfer melalui proses transpirasi. Transpirasi terjadimelalui stomata, yaitu celah kecil pada permukaan daun yang berfungsi untuk pertukaran gas dan penguapan air. Stomata membukadan menutup sebagai respons terhadap faktor-faktor lingkungan seperti kelembaban, suhu, dan kadar CO₂. Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan untuk mengamati pengaruh perlakuan pada daun dan batang terhadap laju evaporasi pada tanaman Waru (Hibiscus tiliaceus) dan Pinus (Pinus merkusii), dapat disimpulkan bahwa perlakuan pengikisan pada batang tanaman secarasignifikan memengaruhi laju evaporasi. Pengikisan hingga ke inti batang menghasilkan laju evaporasi tertinggi, diikuti oleh batang yang hanya dikikis tidak sampai inti, sedangkan batang tanpa perlakuan menunjukkan laju evaporasi terendah. Di sisi lain, daun kedua tanaman juga menunjukkan laju evaporasi yang lebih tinggi dibandingkan batang, menunjukkan bahwa proses transpirasi melalui stomata di daun berperan penting dalam kehilangan air. Hasil ini menunjukkan bahwa baik jenis tanaman maupun perlakuan yang diberikan dapat memengaruhi efisiensi penguapan air, yang penting untuk mempertimbangkan dalam manajemen pertanian dan konservasi sumber daya air.
Integrasi STEM Pada E-Modul Fisika: Pengembangan dan Dampaknya Terhadap Hasil Belajar Siswa di SMA Laksana, Akum; Sahyar; Wawan Bunawan; Rabiyatul Adawiyah
Jurnal Pendidikan Fisika Vol. 14 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpf.v14i1.66691

Abstract

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era Industri 4.0 dan Society 5.0 telah membawa pengaruh besar terhadap praktik pendidikan, khususnya dalam integrasi sumber belajar digital. Artikel literatur review ini membahas potensi penggunaan e-modul fisika berbasis STEM dalam meningkatkan hasil belajar siswa, terutama pada materi fluida. Kajian menunjukkan bahwa integrasi pendekatan STEM dalam bahan ajar digital dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis, literasi sains, dan pemahaman konsep siswa. E-modul yang berbasis STEM mampu menyediakan lingkungan belajar yang interaktif, kontekstual, serta kaya media yang mendukung pembelajaran mandiri. Tingginya kepemilikan smartphone di kalangan siswa menjadikan e-modul sebagai media yang mudah diakses dan menarik. Sementara itu, modul cetak konvensional dinilai kurang interaktif dan tidak responsif terhadap kebutuhan pembelajaran modern. Review ini juga mengidentifikasi adanya kesenjangan penelitian terkait pengembangan dan pengujian efektivitas e-modul berbasis STEM khususnya pada materi fluida di jenjang pendidikan menengah. Dapat disimpulkan bahwa integrasi STEM dalam e-modul memiliki prospek menjanjikan dalam transformasi pembelajaran fisika, dan disarankan adanya studi lanjutan secara empiris untuk mengoptimalkan model desain yang lebih luas.
Pengamatan Kelas Amphibia Katak (Anura) Indah Putri Santri; Rabiyatul Adawiyah
Fatih: Journal of Contemporary Research Vol. 2 No. 2 (2025): July-December
Publisher : Yayasan Zia Salsabila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61253/eqwame26

Abstract

Amphibi merupakan hewan yang mempunyai 2 fase kehidupan, yaitu kehidupan di air dan darat. Pada kedua fase menunjukkan sifat antara ikan dan reptil. Hal ini membuktikan bahwa amphibi merupakan suatu kelompok chordata yang pertama kali keluar dari kehidupan air (Boolootian, 1979). Lubang hidung katak terletak di bagian depan kepala, lebih tepatnya di atas mulut. Lubang hidung ini berfungsi untuk pernapasan dan penciuman. Katak bernapas melalui hidungnya saat berada di darat, tetapi bisa bernapas melalui kulit atau rongga mulutnya saat berada dalam air. Pengamatan morfologi katak menunjukkan bahwa struktur tubuhnya sangat adaptif untuk kehidupan di dua habitat, yaitu darat dan air. Fitur-fitur seperti lidah yang lengket, gigi yang kuat, dan ekstremitas dengan selaput memfasilitasi katak dalam berburu mangsa, bergerak di air, dan melompat dengan efisien. Sistem pernapasan katak yang fleksibel, yang memungkinkan pernapasan melalui kulit dan paru-paru, juga menunjang kelangsungan hidupnya dalam kondisi lingkungan yang berbeda.
Produksi Bawang Merah Tumpangsari dengan Cabai pada Beberapa Jarak Tanam Rabiyatul Adawiyah; Indah Putri Santri
Mesada: Journal of Innovative Research Vol. 2 No. 2 (2025): July-December
Publisher : Yayasan Zia Salsabila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61253/jq2y3r15

Abstract

Masyarakat Indonesia menggunakan bawang merah setiap hari sebagai bahan penting dalam masakan mereka. Untuk memenuhi kebutuhan yang terus meningkat, produksi bawang merah perlu ditingkatkan. Salah satu cara untuk meningkatkan produksi bawang merah adalah melalui strategi intensifikasi seperti tumpang sari. Menggabungkan bawang merah dengan cabai merupakan salah satu pendekatan yang potensial. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji produksi bawang merah ketika ditanam menggunakan metode tumpang sari dengan konfigurasi jarak tanam yang berbeda. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok yang terdiri dari enam pendekatan berbeda: tumpang sari dengan jarak tanam 15 x 15 cm, tumpang sari dengan jarak tanam 20 x 20 cm, tumpang sari dengan jarak tanam 25 x 25 cm, monokultur dengan jarak tanam 15 x 15 cm, monokultur dengan jarak tanam 20 x 20 cm, dan monokultur dengan jarak tanam 25 x 25 cm. Setiap pendekatan diuji coba empat kali, sehingga total terdapat 24 kelompok percobaan individu. Data dikumpulkan mengenai berat umbi segar, berat umbi kering untuk penggunaan pasar, total produksi per hektar, jumlah umbi yang diproduksi, dan lebar umbi. Informasi yang terkumpul kemudian diuji menggunakan uji F dengan ambang batas 5%, diikuti oleh uji DMRT pada ambang batas 5% yang sama. Temuan penelitian menunjukkan bahwa produksi bawang merah per hektar dengan pendekatan satu tanaman dan penanaman sela dengan jarak tanam 15 x 15 cm menghasilkan jumlah yang kurang lebih sama. Oleh karena itu, petani dapat menanam bawang merah secara sela dengan cabai menggunakan jarak tanam 15 x 15 cm.