Stunting merupakan kondisi kronis yang menggambarkan terhambatnya pertumbuhan karena malnutrisi jangka panjang, ditunjukkan dengan nilai z-score TB/U kurang dari - 2SD. Beberapa faktor yang mempengaruhi masalah stunting terhadap bayi dan balita yaitu faktor dari pola asuh yang kurang baik, pendidikan ibu, pendapatan keluarga, pengetahuan ibu, pemberian ASI eksklusif, umur pemberian MP-ASI, riwayat penyakit infeksi, dan faktor genetik dari orang tua. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian sltinting pada balita di Puskesmas Rejosari. Metode penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan Case-control. Populasi penelitian ini adalah balita di wilayah kerja Puskesmas Rejosari berjumlah 54 orang. Alat ukur penelitian adalah kuisioner. Hasil penelitain menunjukan faktor yang berhubungan dengan Risiko stunting adalah tingkat pendidikan ibu (P value = 0.000 < a 0.05), pekerjaan ibu (P value = 0,039 < a 0.05), jumlah anak (P value = 0,0 IO< a 0.05). Sedangkan yang tidak berhubungan dengan risiko stunting adalah umur ibu (P value = 0,345 < a 0,05), pendapatan keluarga (P value = 1,000 < a 0,05), jarak lahir (P value 0,266 < a 0,05), riwayat pemberian ASI ekslusif (P value = 0,071 < a 0,05), riwayat pemberian MP ASI (P value = 0,524 < a 0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah faktor yang berhubungan dengan risiko stunting ialah pendidikan, pekerjaan ibu dan jumlah anak.