Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Stress Pada Narapidana Di Lapas Kelas II A Bangkinang Kabupaten Kampar Listari, Sona; Febria, Dessyka; Nurman, Muhammad
Excellent Health Journal Vol. 2 No. 2 (2024): Juni 2024
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi Bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70437/excellent.v2i2.47

Abstract

Menjalani kehidupan sebagai narapidana di Lembaga Pemasyarakatan berakibat munculnya stress. Dukungan sosial dianggap sebagai faktor yang dapat mempengaruhi stress. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan stress pada narapidana di Lapas Kelas IIA Bangkinang Kabupaten Kampar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian cross sectional. Penelitian dilakukan pada tanggal 24 April – 2 Mei 2024 dengan jumlah sampel 119 yang diperoleh menggunakan total sampling. Teknik mengumpulkan data menggunakan kuesioner. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariate dengan uji chi-square. Hasil analisis univariat diperoleh 74 responden (62,2%) dengan dukungan sosial kurang baik dan 71 responden (59,7%) stress. Hasil uji chi-square menunjukkan ada hubungan antara dukungan sosial dengan stress pada narapidana di Lapas Kelas IIA Bangkinang Kabupaten Kampar (p value 0,000). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan semakin tinggi dukungan sosial semakin rendah stress yang dialami narapidana. Dengan diadakan penelitian ini peneliti mengharapkan kepada petugas Lembaga Pemasyarakatan dapat memberikan kegiatan positif kepada narapidana untuk mengurangi stress.
PENERAPAN TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP KECEMASAAN MELALUI ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.S DENGAN STEMI DI RUANGAN CVCU RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU Listari, Sona; Riani, Riani; Fitria Ningsih, Neneng
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 4 (2025): Volume 3, Nomer 4, Tahun 2025
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jiik.v3i4.50155

Abstract

Kecemasan adalah gangguan perasaan yang ditandai dengan kekhawatiran berlebihan, yang dapat mengganggu fungsi fisik maupun psikologis seseorang. Di Indonesia, sekitar 5% penduduk mengalami kecemasan, baik dalam bentuk akut maupun kronis. Salah satu metode penatalaksanaan kecemasan yang efektif adalah psikoterapi, khususnya melalui terapi relaksasi otot progresif (Progressive Muscle Relaxation/PMR). Terapi ini dilakukan dengan cara menegangkan dan kemudian merilekskan kelompok otot tertentu, yang bertujuan untuk menurunkan ketegangan otot dan menciptakan rasa rileks. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan penerapan asuhan keperawatan dalam mengurangi kecemasan melalui terapi PMR pada pasien dengan keluhan kecemasan. Studi dilakukan di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru terhadap satu pasien yang didiagnosis dengan STEMI. Pasien mengeluhkan kecemasan yang ditandai dengan jantung berdebar, kebingungan, dan kesulitan konsentrasi. Terapi PMR diberikan secara langsung dengan metode observasi. Hasil menunjukkan adanya penurunan tingkat kecemasan dari skor 18 menjadi 5 setelah intervensi dilakukan.Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa terapi relaksasi otot progresif efektif dalam mengurangi kecemasan pada pasien dengan gangguan jantung. Diharapkan pasien dapat terus mengaplikasikan teknik ini secara mandiri untuk menjaga kestabilan emosinya.Kecemasan adalah gangguan perasaan yang ditandai dengan kekhawatiran berlebihan, yang dapat mengganggu fungsi fisik maupun psikologis seseorang. Di Indonesia, sekitar 5% penduduk mengalami kecemasan, baik dalam bentuk akut maupun kronis. Salah satu metode penatalaksanaan kecemasan yang efektif adalah psikoterapi, khususnya melalui terapi relaksasi otot progresif (Progressive Muscle Relaxation/PMR). Terapi ini dilakukan dengan cara menegangkan dan kemudian merilekskan kelompok otot tertentu, yang bertujuan untuk menurunkan ketegangan otot dan menciptakan rasa rileks. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan penerapan asuhan keperawatan dalam mengurangi kecemasan melalui terapi PMR pada pasien dengan keluhan kecemasan. Studi dilakukan di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru terhadap satu pasien yang didiagnosis dengan STEMI. Pasien mengeluhkan kecemasan yang ditandai dengan jantung berdebar, kebingungan, dan kesulitan konsentrasi. Terapi PMR diberikan secara langsung dengan metode observasi. Hasil menunjukkan adanya penurunan tingkat kecemasan dari skor 18 menjadi 5 setelah intervensi dilakukan.Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa terapi relaksasi otot progresif efektif dalam mengurangi kecemasan pada pasien dengan gangguan jantung. Diharapkan pasien dapat terus mengaplikasikan teknik ini secara mandiri untuk menjaga kestabilan emosinya.