Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN PENERAPAN TEKNIK HIPNOSIS LIMA JARI TERHADAP INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST SECTIO CEASAREA DI RUANGAN TERATAI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN 2024 Sari, Alfadila; Apriza, Apriza; Fitria Ningsih, Neneng
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 1 (2024): Volume 3 Nomor 1 Tahun 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jiik.v3i1.39484

Abstract

Persalinan merupakan proses alami yang sangat penting bagi seorang ibu dimana terjadi pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang telah cukup bulan (37-42 minggu). Persalinan dengan metode SC dilakukan atas dasar indikasi medis dari sisi ibu dan janin, seperti letak abnormal pada bayi (letak sungsang) atau plasenta previa. Penyebab dari persalinan secara post SC didapatkan data lokasi nyeri pada daerah luka operasi di sekitar abdomen. Salah satu pengobatan non farmakologi untuk menghilangkan rasa nyeri pada pasien post SC adalah Hipnosis lima jari yaitu pengalihan pemikiran seseorang dengan cara menyentuh pada jari-jari tangan sambil membayangkan hal-hal yang menyenangkan atau yang disukai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis intervensi terapi penerapan hipnosis lima jari terhadap intensitas nyeri pada pasien post SC di ruangan Teratai RSUD Arifin Achmad Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dalam bentuk studi kasus dengan pendekatan asuhan keperawatan. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 25-27 Mei 2024, awal pengkajian didapatkan Pasien tampak meringis dan juga mengatakan merasakan nyeri pada luka bekas operasinya. Dan setelah dilakukan penerapan Teknik hipnosis lima jari selama 3 hari berturut-turut didapatkan hasil adanya penurunan nyeri dari skala 6 menjadi skala 1. Hal ini menunjukan penerapan terapi hipnosis lima jari mampu menurunkan nyeri pada pasien post SC. Diharapkan terapi penerapan hipnosis lima jari ini dapat menjadi salah satu Tindakan keperawatan yang ditujukan dalam mengatasi masalah keperawatan nyeri akut pada pasien post SC.
PENERAPAN TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP KECEMASAAN MELALUI ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.S DENGAN STEMI DI RUANGAN CVCU RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU Listari, Sona; Riani, Riani; Fitria Ningsih, Neneng
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 4 (2025): Volume 3, Nomer 4, Tahun 2025
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jiik.v3i4.50155

Abstract

Kecemasan adalah gangguan perasaan yang ditandai dengan kekhawatiran berlebihan, yang dapat mengganggu fungsi fisik maupun psikologis seseorang. Di Indonesia, sekitar 5% penduduk mengalami kecemasan, baik dalam bentuk akut maupun kronis. Salah satu metode penatalaksanaan kecemasan yang efektif adalah psikoterapi, khususnya melalui terapi relaksasi otot progresif (Progressive Muscle Relaxation/PMR). Terapi ini dilakukan dengan cara menegangkan dan kemudian merilekskan kelompok otot tertentu, yang bertujuan untuk menurunkan ketegangan otot dan menciptakan rasa rileks. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan penerapan asuhan keperawatan dalam mengurangi kecemasan melalui terapi PMR pada pasien dengan keluhan kecemasan. Studi dilakukan di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru terhadap satu pasien yang didiagnosis dengan STEMI. Pasien mengeluhkan kecemasan yang ditandai dengan jantung berdebar, kebingungan, dan kesulitan konsentrasi. Terapi PMR diberikan secara langsung dengan metode observasi. Hasil menunjukkan adanya penurunan tingkat kecemasan dari skor 18 menjadi 5 setelah intervensi dilakukan.Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa terapi relaksasi otot progresif efektif dalam mengurangi kecemasan pada pasien dengan gangguan jantung. Diharapkan pasien dapat terus mengaplikasikan teknik ini secara mandiri untuk menjaga kestabilan emosinya.Kecemasan adalah gangguan perasaan yang ditandai dengan kekhawatiran berlebihan, yang dapat mengganggu fungsi fisik maupun psikologis seseorang. Di Indonesia, sekitar 5% penduduk mengalami kecemasan, baik dalam bentuk akut maupun kronis. Salah satu metode penatalaksanaan kecemasan yang efektif adalah psikoterapi, khususnya melalui terapi relaksasi otot progresif (Progressive Muscle Relaxation/PMR). Terapi ini dilakukan dengan cara menegangkan dan kemudian merilekskan kelompok otot tertentu, yang bertujuan untuk menurunkan ketegangan otot dan menciptakan rasa rileks. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan penerapan asuhan keperawatan dalam mengurangi kecemasan melalui terapi PMR pada pasien dengan keluhan kecemasan. Studi dilakukan di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru terhadap satu pasien yang didiagnosis dengan STEMI. Pasien mengeluhkan kecemasan yang ditandai dengan jantung berdebar, kebingungan, dan kesulitan konsentrasi. Terapi PMR diberikan secara langsung dengan metode observasi. Hasil menunjukkan adanya penurunan tingkat kecemasan dari skor 18 menjadi 5 setelah intervensi dilakukan.Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa terapi relaksasi otot progresif efektif dalam mengurangi kecemasan pada pasien dengan gangguan jantung. Diharapkan pasien dapat terus mengaplikasikan teknik ini secara mandiri untuk menjaga kestabilan emosinya.