Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

HUBUNGAN KLASIFIKASI HIPERTENSI DENGAN PENYAKIT JANTUNG KORONER DI POLI JANTUNG RSUD DR. R. SOSODORO DJATIKOESOEMO BOJONEGORO: The Relationship Between Hypertension Classification with The Incidence of Coronary Heart Disease Alfaqih, Mohamad Roni; Indianti, Cindi; Abidin, Ahmad Zainal
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 10 No. 3 (2024): JiKep | Oktober 2024
Publisher : UPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jikep.v10i3.2289

Abstract

Latar belakang: Penyakit jantung koroner merupakan kondisi pembulu darah pada jantung yang mengalami penumpukan bahan lemak dan kolesterol yang mengeras pada dinding arteri, Penyakit jantung koroner bukan hanya di picu oleh tekanan darah yang tinggi, namun seseorang dengan tekanan darah normal juga bisa beresiko mengalami penyakit jantung koroner. Tujuan: untuk mengetahui hubungan klasifikasi hipertensi dengan penyakit jantung koroner di Poli Jantung RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro. Metode: Desain penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh responden di Poli Jantung RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro. Sampel dalam penelitian ini adalah responden dengan gangguan sistem kardiovaskular di Poli Jantung RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro sejumlah 133 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik accidental sampling. Instrument yang digunakan adalah lembar observasi. Hasil: Berdasarkan hasil Uji Statistik Spearman Rho dengan program SPSS 25 diperoleh hasil uji dengan nilai signifikan p value 0,014, artinya nilai p dalam penelitian ini lebih kecil dari a (0,05) atau di bawah 0,05 sehingga H1 diterima. Sehingga disimpulkan bawa ada hubungan antara klasifikasi hipertensi dengan penyakit jantung koroner di Poli Jantung RSUD DR. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro. Besaran nilai Correlation Coefficient adalah sebesar -0,212 yang berarti tingkat keeratan hubungan 2 variabel dalam kategori korelasi sangat lemah dengan arah korelasi negatif, yang berarti semakin tinggi klasifikasi hipertensi maka akan semakin kecil resiko responden mengalami penyakit jantung coroner. Kesimpulan: Penderita penyakit jantung koroner perlu melakukan pencegahan secara dini dan melakukan penanganan lebih awal jika suda mengalami penyakit jantung coroner seperti menjaga pola hidup yang baik dan melakukan control Kesehatan secara rutin