Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KASIH MEMENUHI HUKUM TAURAT Purba, Jhon Nara
Jurnal Amanat Agung Vol 19 No 2 (2023): Jurnal Amanat Agung Vo. 19 No. 2 Desember 2023
Publisher : STT Amanat Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47754/jaa.v19i2.620

Abstract

Diskursus mengenai hukum Taurat (νόμος) dalam teologia Paulus merupakan topik yang tidak luput dari perdebatan berkepanjangan diantara para ahli teologi Paulus. Berbagai pendekatan dan sudut pandang yang berbeda telah dihasilkan dari diskursus tersebut. Tema hukum Taurat dalam teologi Paulus, khususnya etika di surat Roma bersifat problematik. Pada satu sisi Paulus menegaskan bahwa orang percaya tidak lagi berada dibawah hukum Taurat (Rm. 7:6) karena hukum Taurat telah digenapai (Rm. 8:1-4; 10:4). Paulus dalam Roma 13:8-10, menyatakan kasih sebagai landasan dan identitas etika jemaat dengan mengutip hukum Taurat. Walaupun Paulus tidak pernah secara eksplisit mendorong jemaatnya untuk mendasarkan etika mereka pada hukum Taurat, tetapi istilah “memenuhi” (ἀνακεφαλαιόω) menyiratkan hukum Taurat memiliki peran secara teologis dan positif dalam etika Paulus. Istilah “memenuhi” memberikan kesan keberlanjutan dan dukungan terhadap hukum Taurat. Apakah Paulus sedang memberikan dukungan pelaksanaan Hukum Taurat dalam etikanya? Apa sebenarnya makna atau peran hukum Taurat dalam pengajaran etika Paulus? Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji relasi hukum Taurat dengan etika Paulus dalam Roma 13:8-10. Pendekatan discourses analysis (DA) berbasis pada fungsi “partikel" atau “fitur” akan digunakan untuk mempertajam hasil eksegesis teks Roma 13:8-10.
PENDAMPINGAN DARING EKSEGESE ALKITAB UNTUK GURU BIBLICAL STUDIES SEKOLAH DIAN HARAPAN Indrawati, Selvieana; Purba, Jhon Nara; Silitonga, Roedy; Yulianto, Heri; Hartono, Rudy
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 7 (2024): PKMCSR2024: Kolaborasi Hexahelix dalam Optimalisasi Potensi Pariwisata di Indonesia: A
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v7i0.2332

Abstract

Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen (PAK) di sekolah Kristen adalah sebuah kesempatan baik yang Tuhan anugerahkan untuk memperkenalkan kebenaran-Nya kepada siswa melalui pembelajaran Alkitab di kelas. Salah satu metode yang baik untuk mempelajari Alkitab secara utuh dan mendalam adalah menggunakan pendekatan Teologi Alkitabiah (Biblical Theology). Teologi Alkitabiah membangun teologi berdasarkan keterhubungan dan kesatuan kisah-kisah Alkitab sebagai kisahnya Allah yang memperkenalkan siapa Tuhan. Tujuan dari pendekatan dengan metode ini adalah: supaya pembaca Akitab dapat memahami bahwa Alkitab adalah firman Tuhan yang dinyatakan melalui kisah Tuhan yang utuh dan dapat diaplikasikan kebenarannya dalam hidup sehari-hari. Pendekatan teologi Alkitabiah tidak berdiri sendiri. Dalam penerapannya juga akan membutuhkan metode eksegese/ penggalian Alkitab yang baik. Dengan menggunakan pendekatan ini dalam pembelajaran PAK, diharapkan baik guru dan siswa sama-sama dapat mengenal Tuhan secara pribadi melalui kisah Alkitab dan bertumbuh. PKM ini diadakan untuk guru-guru PAK Sekolah Dian Harapan di seluruh Indonesia yang dilaksanakan secara daring sebanyak dua kali, masing-masing berdurasi Sembilan puluh menit. Penerapan pembelajaran PAK teologi Alkitabiah ini terkadang menjadi kendala terutama bagi guru-guru PAK non lulusan seminari dikarenakan proses penggalian menggunakan metode eksegese diperlukan pengetahuan dan keterampilan penggalian Alkitab khusus yang biasanya dipelajari di seminari. Dalam PKM ini, ditawarkan bantuan bagi guru-guru non lulusan seminari tersebut dengan pendampingan proses eksegese Alkitab menggunakan metode scaffolding dari Vygotsky oleh dosen-dosen teologi yang menguasai metode eksegese yang baik. Proses pendampingan ini berjalan dengan baik dan guru-guru non lulusan seminari sangat terbantu menjadi lebih baik dalam melakukan eksegese untuk persiapan mengajar.