Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

KAJIAN POTENSI KEPARIWISATAAN AIR TERJUN WATU ONDO SEBAGAI KAWASAN TUJUAN WISATA ALAM  TAHURA R. SOERJO DI KECAMATAN PACET KABUPATEN MOJOKERTO YULIANTO, HERI
Swara Bhumi Vol 4, No 01 (2016): Volume 04 Nomor 01 Tahun 2016
Publisher : Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak   Sebagian wilayah Kabupaten Mojokerto merupakan Gunungapi yakni terdapat Gunung Welirang, Arjuna dan Penanggungan. Terkait kondisi seperti itu menjadikan Kabupaten Mojokerto memiliki potensi wisata alam yang telah menjadi salah satu destinasi wisata, salah satu diantara destinasi wisata alam yang berada di Kabupaten Mojokerto adalah air terjun watu ondo yang berada dilereng Gunung Welirang dan berlokasi di kawasan Taman Hutan Raya R.Soerjo. Terkait kunjungan wisatawan terdapat perbedaan kunjungan wisatawan yang rendah di air terjun Watu Ondo dibandingkan dengan objek wisata alam lain yang berada di Kabupaten Mojokerto, atas dasar itu peneliti mengangkat permasalahan ini untuk mengetahui faktor penyebab rendahnya jumlah kunjungan wisatawan air terjun Watu Ondo. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji objek wisata air terjun Watu Ondo dalam upaya mengetahui seberapa besar potensi kepariwisataan yang ada. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan populasi semua wisatawan yang berkunjung ke objek wisata air terjun Watu Ondo. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 responden, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Teknik pengumpulan data yang terkumpul dianalisis menggunakan teknik skoring, presentase dan analisis model gravitasi interaksi antar wisata dalam ruang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik wisatawan yang berkunjung sebagian besar berstatus sebagai pelajar dengan usia 15 sampai 20 tahun dengan penghasilan rata rata kurang dari 500.000 rupiah setiap bulan. Wisatawan paling banyak berasal  dari Kabupaten Sidoarjo. Aksesibilitas objek wisata air terjun Watu Ondo termasuk dalam kategori mudah, dengan kondisi daya tarik wisata yang menarik. Hasil analisis interaksi antar wilayah yang menjadi tujuan wisata antara air terjun Watu Ondo dengan objek wisata alam lain di Kabupaten Mojokerto, menunjukkan interaksi paling besar yaitu dengan objek Wana Wisata Padusan sebesar 528.559 dan interaksi wisata paling kecil yaitu dengan objek wisata Air Terjun Dlundung dengan jumlah interaksi sebesar 27.278. Berdasarkan nilai kegunaan objek wisata terhadap harapan berwisata sebanyak 73 persen wisatawan menilai sangat berguna, sedangkan nilai kegunaan terhadap  harapan pendidikan sebanyak 64 persen wisatawan menilai berguna. Kondisi promosi objek wisata air terjun Watu Ondo termasuk dalam kategori buruk. Kata Kunci: Potensi, Wisata Alam, Kepariwisataan.   Abstract Parts of Mojokerto is volcanic activity report there is Mount Welirang, Arjuna and Penanggungan. Related conditions like that makes the Mojokerto has a natural tourism potential has become one of the tourist destinations, among natural tourist destinations located in Mojokerto is a waterfall of watu ondo in mountain slopes located  Welirang and located in the Park area of the forest Kingdom R. Soerjo. Related tourists visit there is a difference in low tourists visit waterfalls Watu Ondo compared to other natural attractions in the Regency of Mojokerto, on the basis that researchers raised this issue to find out factors cause the low number of tourists visit waterfalls Watu Ondo. The purpose of this research is to examine the attractions waterfalls Watu Ondo in an attempt to find out how big the potential of tourism. Type of this research is quantitative descriptive, with a population of all tourists visiting the attractions waterfalls Watu Ondo. The sample in this research as much as 100 respondents, with sampling techniques using accidental sampling. The technique of collecting data collected is analyzed using the technique of skoring, the percentage of the gravity model and analysis of the interactions between tourism in space. The results showed that the characteristics of tourists visiting most of status as students age 15 to 20 years with the median income averages less than 500,000 dollars every month. Most tourists came from Sidoarjo. Accessibility attractions waterfalls Watu Ondo included in easy conditions, with an interesting tourist attraction. The results of the analysis of the interactions between the area that became a tourist destination among the waterfalls Watu Ondo with other natural attractions in Mojokerto, showed the most interaction with the object of Wana Padusan Tourist 528,559 and interaction with most small tourist attractions Dlundung Waterfall with the amount of interaction of 27,278. Based on the value of usability sights against expectations of travelling as much as 73 percent of travelers rate the very useful, whereas the value of usability against expectations of education as much as 64 percent of travelers rate useful. Promotional conditions attractions waterfalls Watu Ondo are included in the bad category. Keywords: Tourism, Nature Tourism Potential.  
Pembuatan Pengajuan Jaminan Surety Bond Berbasis Online di PT Generasi Prima Solusi Hakim, Zainul; Kusumawardani, Ika Nuraeni; Yulianto, Heri
Academic Journal of Computer Science Research Vol 2, No 1 (2020): Academic Journal of Computer Science Research
Publisher : STMIK Bina Sarana Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38101/ajcsr.v2i1.263

Abstract

PT Generasi Prima Solusi  sebagai  perusahaan yang bergerak di bidang jasa dalam penerbitan Bank Garansi, Surety Bond & General Insurance tanpa agunan terus mengembangkan dan memasarkan produknya. Proses pendaftaran untuk membuat jaminan dan pengajuan jaminan surety bond, baik  itu  analisa, membuat draft jaminan dan pengumpulan data untuk  proses pendaftaran serta pengajuan jaminan surety bond masih  dilakukan  secara  manual. Metode perancangan sistem informasi pembuatan pengajuan  jaminan surety bond yang digunakan penulis adalah UML (Unified Modeling Language) dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan menggunakan database MySQL dan Navicat. Hasil penelitian ini yaitu sistem informasi pembuatan pengajuan  jaminan surety bond yang berguna untuk mempermudah analisa, membuat draft jaminan dan pengumpulan data untuk  proses pendaftaran dan pengajuan jaminan surety bond agar lebih cepat dan tepat sehingga mempercepat proses penerbitan jaminan surety bond yang lebih akurat, cepat, dan efisien
METODE PEMBELAJARAN KREATIF DI KELAS TATAP MUKA Indrawati, Selvieana; Yulianto, Heri; Thamrin, Gandadinata; Poeh, Richard Anselmus; Mallibu, Merry Gading
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 6 (2023): INOVASI PERGURUAN TINGGI & PERAN DUNIA INDUSTRI DALAM PENGUATAN EKOSISTEM DIGITAL & EK
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v6i0.1985

Abstract

Abstrak Pelayanan terhadap remaja adalah salah satu ladang besar bagi para pendidik untuk digarap, tetapi ladang ini bukanlah ladang yang mudah. Terkadang para pendidik mengalami kendala seperti gap usia, budaya dan trend jaman yang berbeda dengan anak remaja yang dilayani / diajar membuat para pendidik mengalami kesulitan dalam memahami dan melayani remaja pada masa kini dan juga kesulitan mendesain suatu metode pembelajaran yang menarik, kreatif, komunikatif dan aplikatif. Terutama dalam mendidik dan melayani Gen Z pasca pandemi. Para pendidik perlu diperlengkapi dengan pengetahuan dan keterampilan untuk memahami dunia remaja dan pergumulannya saat ini, bagaimana membangun relasi dengan remaja, bagaimana mengajak remaja untuk belajar dengan cara yang kreatif, menyenangkan dan aplikatif, secara khusus dalam pembelajaran agama ataupun hal rohani. PKM ini diadakan di PPA Terang bagi bangsa Pontianak secara daring. PPA Terang bagi Bangsa merupakan yayasan yang bekerjasama dengan sekolah Kristen Terang Bagi Bangsa Pontianak untuk memberikan pembinaan rohani kepada siswa Kristen melalui kelompok-kelompok mentoring yang dilakukan sebanyak dua kali dalam seminggu dengan durasi dua jam. Dalam PKM ini para pendidik diperlengkapi melalui webinar dengan lokakarya sederhana, diharapkan webinar ini dapat membantu para pendidik membangun relasi baik dengan anak remaja yang dididiknya dan merancang pembelajaran yang lebih menyenangkan, menarik dan aplikatif, sehingga kelas menjadi pembelajaran yang menyenangkan bagi anak remaja. Kata Kunci: pelayanan remaja, mengajar kreatif
PENDAMPINGAN DARING EKSEGESE ALKITAB UNTUK GURU BIBLICAL STUDIES SEKOLAH DIAN HARAPAN Indrawati, Selvieana; Purba, Jhon Nara; Silitonga, Roedy; Yulianto, Heri; Hartono, Rudy
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 7 (2024): PKMCSR2024: Kolaborasi Hexahelix dalam Optimalisasi Potensi Pariwisata di Indonesia: A
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v7i0.2332

Abstract

Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen (PAK) di sekolah Kristen adalah sebuah kesempatan baik yang Tuhan anugerahkan untuk memperkenalkan kebenaran-Nya kepada siswa melalui pembelajaran Alkitab di kelas. Salah satu metode yang baik untuk mempelajari Alkitab secara utuh dan mendalam adalah menggunakan pendekatan Teologi Alkitabiah (Biblical Theology). Teologi Alkitabiah membangun teologi berdasarkan keterhubungan dan kesatuan kisah-kisah Alkitab sebagai kisahnya Allah yang memperkenalkan siapa Tuhan. Tujuan dari pendekatan dengan metode ini adalah: supaya pembaca Akitab dapat memahami bahwa Alkitab adalah firman Tuhan yang dinyatakan melalui kisah Tuhan yang utuh dan dapat diaplikasikan kebenarannya dalam hidup sehari-hari. Pendekatan teologi Alkitabiah tidak berdiri sendiri. Dalam penerapannya juga akan membutuhkan metode eksegese/ penggalian Alkitab yang baik. Dengan menggunakan pendekatan ini dalam pembelajaran PAK, diharapkan baik guru dan siswa sama-sama dapat mengenal Tuhan secara pribadi melalui kisah Alkitab dan bertumbuh. PKM ini diadakan untuk guru-guru PAK Sekolah Dian Harapan di seluruh Indonesia yang dilaksanakan secara daring sebanyak dua kali, masing-masing berdurasi Sembilan puluh menit. Penerapan pembelajaran PAK teologi Alkitabiah ini terkadang menjadi kendala terutama bagi guru-guru PAK non lulusan seminari dikarenakan proses penggalian menggunakan metode eksegese diperlukan pengetahuan dan keterampilan penggalian Alkitab khusus yang biasanya dipelajari di seminari. Dalam PKM ini, ditawarkan bantuan bagi guru-guru non lulusan seminari tersebut dengan pendampingan proses eksegese Alkitab menggunakan metode scaffolding dari Vygotsky oleh dosen-dosen teologi yang menguasai metode eksegese yang baik. Proses pendampingan ini berjalan dengan baik dan guru-guru non lulusan seminari sangat terbantu menjadi lebih baik dalam melakukan eksegese untuk persiapan mengajar.
Belajar dari Kepemimpinan Daud, Berdasarkan Analisa SWOT Thamrin, Gandadinata; Yulianto, Heri; Hartono, Rudy
YADA : Jurnal Teologi Biblika dan Reformasi Vol. 2 No. 2 (2024): YADA: Jurnal Teologi Biblika dan Reformasi
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Providensia Adonay

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penulisan jurnal ini untuk melihat kepemimpinan Daud dengan metode manajemen strategi analisa SWOT (strengths, weaknesses, opportunities dan threats) dalam perjalanan hidupnya sebelum dan sesudah menjadi raja Israel. Apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan Daud dari segi internal dan bagaimana Daud menyelesaikan persoalannya bagi peluang dan ancaman yang dihadapinya. Metode yang digunakan adalah studi literatur dan studi pustaka dimana hipotesis yang diharapkan adalah kekuatan Daud pada penyertaan Tuhan dalam hidupnya, walau banyak kelemahan, Daud menekankan penyerahan dirinya untuk taat kepada Tuhan dalam menghadapi tantangan dan ancaman yang ada. Hasil dari penulisan artikel ini dharapkan dapat berguna bagi pemimpin gereja, pengajar, kaum awam dan pembaca siapapun yang melihat contoh kehidupan Daud sebagai refleksi hidup.
Diabetic Foot Exercises for Hyperglycemia in Diabetes Mellitus Patient: A Case-Study Sari, Elia Nanda Wulan; Dianita, Eka Mei; Nahariani, Pepin; Yulianto, Heri
Jurnal Kegawatdaruratan Medis Indonesia Vol. 3 No. 2: August 2024
Publisher : Al-Hijrah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58545/jkmi.v3i2.277

Abstract

Background: Diabetes Mellitus is a metabolic disease characterized by increased blood sugar levels which occurs because the pancreas is unable to secrete insulin. Symptoms of diabetes mellitus cases are increased blood glucose levels, one action to overcome this is diabetes foot exercises. Objective: To determine the effectiveness of diabetes mellitus foot exercises in reducing blood glucose levels. Methods: Descriptive with presentation of case studies using a nursing care approach, namely assessment, diagnosis, intervention, implementation and nursing evaluation. Results: After carrying out nursing actions for 3 x 24 hours, it was found that blood glucose levels had decreased as evidenced by subjective data: the patient said that the weakness and tingling in the legs had decreased, objective data: decreased weakness, GDA examination was 129 mg/dL. Conclusions: There was a decrease in blood sugar levels after diabetes mellitus foot exercise. There are differences in the development of decreased blood glucose levels in patients with diabetes mellitus before and after the application of diabetes mellitus foot exercise.
Maslach Burnout Inventory-Human Services Survey (MBI-HSS) Versi Bahasa Indonesia: Studi Validasi Konstruk pada Anggota Polisi Yulianto, Heri
JP3I (Jurnal Pengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia) Vol. 9 No. 1 (2020): JP3I
Publisher : FAKULTAS PSIKOLOGI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jp3i.v9i1.13329

Abstract

AbstractOne of the professions that has a high risk, stress and burnout rate is the police. To find out the extent of police officers against the impact of burnout, we need a valid and reliable measurement tool. This research seeks to test the construct validity of the Maslach Burnout Inventory-Human-Services Survey (MBI-HSS). The data used are data obtained from 504 police officers serving in the Metro Jaya Regional Police (Polda Metro Jaya); age between 21 and 56 years old (M = 33.04, SD = 8.533); male sex (99.8%) and female (0.2%); and length of work from 3–38 years (M = 15.04, SD = 8.533). The analytical method used is Confirmatory Factor Analysis (CFA) using Mplus 7.11. The test results prove that the data fit with the 3-correlated factor model that shows the correlation of emotional exhaustion and depersonalization factors = 0.966, emotional exhaustion and personal accomplishment = -0.590 and personal accomplishment and depersonalization =  -0.701, with RMSEA = 0.048, CFI = 0.943 and TLI = 0.934, indicating good fit.AbstrakSalah satu profesi yang memiliki resiko, stress dan tingkat burnout yang tinggi adalah polisi. Untuk mengetahui sejauh mana anggota polisi terhadap dampak burnout, dibutuhkan alat ukur yang valid dan reliabel. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menguji validitas konstruk dari skala Maslach Burnout Inventory-Human-Services Survey (MBI-HSS). Data yang digunakan adalah data yang diperoleh dari 504 anggota polisi yang bertugas di Polda Metro Jaya; rentang usia 21 hingga 56 tahun (M = 33,04; SD = 8,533); jenis kelamin laki-laki (99,8%) dan wanita (0,2%); masa dinas mulai 3 hingga 38 tahun (M = 15,04; SD = 8,533). Metode analisis yang digunakan adalah Confirmatory Factor Analysis (CFA) dengan menggunakan software Mplus version 7.11. Hasil pengujian membuktikan bahwa data fit dengan model 3-correlated factor yang menunjukkan korelasi faktor emotional exhaustion dan depersonalisation = 0,966, emotional exhaustion dan personal accomplishment = -0,590 dan personal accomplishment dan depersonalisation = -0,701, dengan indeks kesesuaian RSMEA = 0,048; CFI = 0,943; dan TLI = 0,934. 
Evaluating Psychometric Properties of the Stress Measurement Instrument (the Operational and Organizational Police Stress Questionnaires) with the Application of Rasch Model in the Indonesian Nasional Police (INP) Argo, Abi Risa Bayu; Yulianto, Heri; Nuryanto, Dwi
JP3I (Jurnal Pengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia) Vol. 10 No. 1 (2021): JP3I
Publisher : FAKULTAS PSIKOLOGI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jp3i.v10i1.17557

Abstract

Police Stress Questionnaire (PSQ) is a questionnaire developed by McCreary and Thompson (2006) to measure stress exercised by the police. The development of this questionnaire is based on the reason that the previous stress measuring instruments only measure general stressors and can’t describe specific stressors, especially in types of work that exert high level of stress. This study aims to evaluate the Police Stress Questionnaire (PSQ) instrument consists of two instruments, namely the Operational Police Stress Questionnaire (PSQ-Op) and the Organizational Police Stress Questionnaire (PSQ-Org), each containing 20 items with seven-point Likert scale for police officers in Indonesia. Respondents in this study were 313 police officers who served in the National Police Headquarters work unit (32.9%), Regional Police (38.3%), Resort Police (19.5%) and Sector Police (9.3%). The data collection technique used non-probability sampling with the help of the google form application. The method used is the Rating Scale Model (RSM). The results show that the Indonesian version of the Police Stressor Questionnaire (PSQ) is proven to meet unidimensional assumptions and the reliability analysis for person and items shows a strong level of reliability. However, the Rasch RSM analysis found violations of the assumption of local independence and problematic discrimination at specific thresholds (threshold disorder) in the seven response categories used. Furthermore, the results of the application of the Rasch Model Rating Scale model show that the psychometric facts of the two research instruments are very good and precise, as well as the suitability of the items to the model. Implications and suggestions for future research are also presented in the discussion.
Measuring Humility in an Indonesian Sample Nyhof, Melanie; Shaleh, Abdul Rahman; Latifa, Rena; Yulianto, Heri
JP3I (Jurnal Pengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia) Vol. 10 No. 1 (2021): JP3I
Publisher : FAKULTAS PSIKOLOGI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jp3i.v10i1.20512

Abstract

Humility has been a neglected virtue in the social and psychological sciences. Owing to the nature of the construct itself, humility poses some special challenges to researchers wishing to assess individual differences. Although there have been significant strides in research in humility, especially in intellectual humility, this research has yet to test measures of humility in non-Western, religious populations. The present study builds on previous research by testing Indonesian versions of humility scales. We measure humility construct based on eight domains identified by Davis and Hook (2014), namely openness/lack of superiority, other-oriented/unselfish, admit mistakes/teachable, interpersonal modesty, accurate view of self, global humility, spiritual humility, and regulate need for status. The data was analyzed using Confirmatory Factor Analysis (CFA) (N=390). Among 44 items theorized to measure Humility, 8 items do not fit the model and are deemed as not valid, while the other 36 items are valid. The recommendation for future research is to further develop the instrument of humility as some factors still have very few items.
Survei Sarana Dan Prasarana Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan Pada Sekolah Menengah Pertama Se-KotaKebumen Tahun 2023 Mudayat, Mudayat; Parmadi, Mokhamad; Yulianto, Heri
Journal of Comprehensive Science Vol. 3 No. 2 (2024): Journal of Comprehensive Science (JCS)
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jcs.v3i2.620

Abstract

Kelancaran pembelajaran pendidikan jasmani dan olahraga dapat diukur salah satunya dari ketersediaannya sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana yang memadai akan mencerminkan kualitas pembelajaran yang dilakukan, sehingga tujuan pendidikan akan tercapai dengan baik. Kelengkapan sarana prasarana Pendidikan Jasmani Olahraga yang dimiliki sekolah, akan lebih memudahkan dalam penyampaian materi. Siswa akan berinteraksi langsung dengan sarana dan prasarana olahraga sesuai dengan materi yang diajarkan. Sehingga pembelajaran lebih bersifat konseptual dan tidak abstrak. Guru Pendidikan Jasmani Olahraga hendaknya dapat mengembangkan pembelajaran dengan memodifikasi ukuran lapangan, peralatan dan peraturan yang disesuaikan dengan keadaan sekolah, jika kondisi tidak memungkinkan. Fokus penelitian ini adalah bagaimana kondisi sarana dan prasarana pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga di Smp Bhakti Praja Kebumen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi sarana dan prasarana yang ada di Smp Bhakti Praja Kebumen memenuhi standar atau tidak. Penelitian ini mengunakan metode kualitatif, karena bertujuan mendeskripsikan ketersediaan sarana dan prasarana pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga melalui rasionalisasi jumlah sarana dan prasarana yang ada dengan kebutuhan dalam pembelajaran. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan dokumentasi dan observasi. Instrumen penelitihan berupa lembar observasi ketersediaan sarana dan prasarana olahraga. Analisis data dalam penelitian ini meliputi data kuantitatif, yaitu jumlah sarana dan prasarana olahraga. Hasil penelitian terhadap Smp Bhakti Praja Kebumen menunjukkan bahwa keadaan sarana dan prasarana olahraga cukup memadai untuk menunjang pembelajaran pendididkan jasmani olahraga.