Ketahanan pangan merupakan salah satu permasalahan yang sedang marak di Indonesia, hal ini dikarenakan masih banyaknya daerah-daerah di Indonesia yang mengalami kesenjangan mendasar dalam menciptakan lingkungan yang berwawasan maju, pengelolaan ketersediaan pasokan sumberdaya alam daerah (avaibility), serta keterjangkauan harga pangan (affordability). Budikdamber merupakan suatu kegiatan budidaya yang ramah lingkungan dimana mengsinergikan antara budidaya ikan dan tanaman pada satu wadah dalam skala kecil yang menghasilkan produk pertanian untuk kebutuhan nutrisi esensial seperti protein. Metode budidaya ikan di dalam ember atau budikdamber ini dapat di aplikasikan di rumah dengan memanfaatkan lahan yang terbatas guna menjaga ketersediaan pangan dan gizi seimbang yang cukup untuk masyarakat. Desa Bathin Sobanga merupakan salah satu desa yang pemanfaatan lahan dan ketahanan pangannya masih minim dikarenakan tidak sedikit masyarakat Desa Bathin Sobanga menginovasikan lahan yang sempit untuk suatu kegiatan seperti perkebunan sayur dan buah-buahan, namun kegiatan perkebunan tersebut tidak diterapkan secara keseluruhan oleh masyarakat Desa Bathin Sobanga karena tidak semua masyarakat desa memiliki lahan yang cukup. Melalui penyuluhan budikdamber ini diharapkan agar masyarakat lebih terpadu dan upgrade dalam teknik budidaya yang lebih ekonomis dan ramah lingkungan serta dapat memberikan inovasi dan informasi kepada masyarakat dalam pemanfaatan lahan terbatas, peningkatan ketahanan pangan rumah tangga, pemenuhan gizi seimbang, maupun meningkatkan ekonomi masyarakat.