Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH PELATIHAN FARMASI KLINIK TERHADAP PENINGKATAN KOMPETENSI APOTEKER DI PUSKESMAS PROVINSI BANTEN DI ERA PANDEMI COVID-19 Yusransyah; Ahmad Sofan; Tuty Sriwahyuni; Lydya Elfira Sari Nasution; Raiyan
Jurnal Ilmiah Manuntung Vol 8 No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Manuntung: Sains Farmasi Dan Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51352/jim.v8i1.497

Abstract

Latar belakang: Pelayanan kefarmasian oleh apoteker puskesmas di provinsi Banten belum optimal. Hal ini terlihat dari jumlah penggunaan obat antihipertensi dan prevalensi penyakit hipertensi yang meningkat dari tahun ke tahun serta menjadi salah satu penyebab kematian terbesar di provinsi Banten untuk kategori penyakit tidak menular. Hal ini menuntut apoteker untuk lebih mengoptimalkan peran mereka dengan meningkatkan kompetensi melalui pelatihan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menilai tingkat pengetahuan dan kemampuan apoteker di puskesmas provinsi Banten dan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan sebelum dan sesudah pelatihan farmasi klinik bagi apoteker di puskesmas. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian pra-eksperimen dengan desain satu grup yang diberikan pretest dan posttest. Pelatihan mencakup dua topik utama. Topik pertama tentang communication skill dan topik kedua tentang terapi anti hipertensi, dengan berbagai studi kasus di puskesmas. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa skor rata-rata setelah pelatihan adalah 71,64 lebih tinggi dari skor sebelum pelatihan yaitu 51,23. Sebanyak 72 apoteker (dari total 73 apoteker) memiliki nilai skor setelah pelatihan yang lebih besar daripada sebelum pelatihan. Nilai konseling peserta pelatihan memang belum memenuhi standar, namun para apoteker peserta pelatihan mendapatkan pengalaman dan teknik konseling yang baik bagi pasien hipertensi di Puskesmas, yang bisa diimplementasikan di tempat kerja masing-masing. Kesimpulan: Pelatihan secara daring di era pandemi terbukti dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan apoteker dalam memberikan pelayanan kefarmasian tentang anti hipertensi di puskesmas provinsi Banten yang dinilai dari hasil tes sebelum dan setelah pelatihan. Kata Kunci: Antihipertensi, Pelatihan Farmasi Klinik, Tingkat Pengetahuan, Apoteker Puskesmas
THE EFFECTIVENESS OF REWARD AND PUNISHMENT STRATEGIES IN ENHANCING ENGLISH VOCABULARY ACQUISITION AMONG UNIVERSITY STUDENTS AT UNIVERSITAS ISLAM KEBANGSAAN INDONESIA Mursyidah, Nelly; Raiyan; Asman, Yunita; Syakbi; Ayunda, Desy Sary
AL-ADABIYAH: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol. 6 No. 1 (2025): AL-ADABIYAH: Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Published by the Islamic Religious Education Study Program Faculty of Tarbiyah and Teacher Training Kiai Haji Achmad Siddiq University, Jember, East Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/adabiyah.v6i1.929

Abstract

Reward and punishment are part of the learning process, both of which are often used as alternatives to motivate learning. This research used a descriptive qualitative approach with research subjects 3 English lecturers and 15 students from three different classes. Data collection was carried out by interviews. The results of the research show that the application of the reward and punishment method to increase students' English vocabulary is very enthusiastic in learning. The reward and punishment method is combined with several games and movements to motivate students to master English vocabulary. Rewards given include scores, praise, applause and handicraft prizes. Meanwhile, punishment repeats what has been learned, doesn't get a score, or doesn't even get a handicraft prize. The advantage of this method is that it fosters a sense of competitiveness and motivates students to learn optimally. Meanwhile, the disadvantage of this method is that it requires more money as a gift, sometimes it becomes a burden for students who are less active and mentally weak, and focuses on active students. Reward dan punishment menjadi bagian dari proses pembelajaran, keduanya sering dijadikan sebagai alternatif untuk memotivasi belajar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dangan subjek penelitian 3 dosen bahasa Inggris dan 15 mahasiswa dari tiga kelas yang berbeda. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, penerapan metode reward dan punishment terhadap peningkatan kosa kata bahasa Inggris mahasiswa sangat antusias dalam pembelajaran. Metode reward dan punishment yang dikombinasikan dengan beberapa permainan dan gerakan untuk memotivasi mahasiswa untuk menguasai kosa kata bahasa Inggris. Reward yang diberikan berupa skor, pujian, tepuk tangan, dan hadiah kerajinan tangan. Sedangkan punishment mengulang yang sudah dipelajari, tidak mendapatkan skor, atau bahkan tidak mendapatkan hadiah kerajinan tangan. Kelebihan dari metode ini adalah menumbuhkan rasa kompetitif, dan memotivasi belajar peserta didik secara maksimal. Sedangkan kekurangan dari metode ini adalah membutuhkan biaya lebih sebagai hadiah, terkadang menjadi beban bagi mahasiswa yang kurang aktif dan mental lemah, dan terfokuskan pada mahasiswa yang aktif.