I. W. Artanayasa
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Meningkatkan Hasil Belajar PJOK Materi Kebugaran Jasmani Peserta Didik Kelas VI Sekolah Dasar I Kadek Gunawan; N. P. D. Sucita Dartini; Peby Gunarto; I. W. Artanayasa; I M Satyawan
Jurnal Ilmu Keolahragaan Undiksha Vol. 12 No. 2 (2024): July
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jiku.v12i2.83311

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya tingkat partisipasi dan motivasi peserta didik dalam mengikuti pembelajaran PJOK. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan hasil belajar PJOK antara siswa yang dibelajarkan melalui model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan siswa yang dibelajarkan melalui model pembelajaran konvensional pada siswa kelas VI Sekolah Dasar. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dengan bentuk desain Pretest Postest  Control Group Design. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI dari 6 sekolah dasar dengan jumlah siswa 155 orang. Sampel yang digunakan yaitu 2 sekolah sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol, pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling. Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data adalah tes tulis untuk pengetahuan dan tes unjuk kerja untuk keterampilan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan independent sample t test. Hasil penelitian menunjukkan nilai hasil belajar kelas eksperimen memperoleh nilai rata-rata 84,54 dan hasil belajar kelas kontrol mendapatkan nilai rata-rata 66,61, setelah diuji menggunakan independent sample t test hasil ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan dari penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar PJOK siswa kelas VI Sekolah Dasar. Hasil penelitian ini berimplikasi dalam meningkatkan hasil belajar dan kebugaran jasmani siswa secara signifikan.
Metode Pelatihan terhadap Kekuatan Otot Tungkai dan Kelincahan Atlet Pembinaan Prestasi Bulutangkis FOK Undiksha Kadek Santhi Pratiwi; M. Agus Dharmadi; I. K. Iwan Swadesi; I. W. Artanayasa; Suratmin
Journal of Education Action Reseach Vol 8 No 1 (2024): February 2024
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jear.v8i1.74217

Abstract

Prestasi atlet bimbingan prestasi bulutangkis masih kurang maksimal disamping itu kelincahan pemainnya masih kurang dilatih dengan porsi latihan yang lebih banyak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelatihan dengan metode pelatihan Pylometric side jump sprint dan Agility Balls terhadap kekuatan otot tungkai dan kelincahan atlet pembinaan prestasi bulutangkis. Jenis Penelitian yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (Quasi Eksperimen) dengan rancangan penelitian Pretest-Posttest Control Group Design. Populasi penelitian ini adalah seluruh atlet pembinaan prestasi bulutangkis FOK yaitu sebanyak 40 orang. Pengumpulan data menggunakan alat pengukur tinggi lompatan. Analisis data menggunakan analisis Manova satu jalur berbantuan IBM SPSS Statistic 26.00 for Windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, terdapat perbedaan yang signifikan kekuatan otot tungkai dan kelincahan secara simultan antara atlet pembinaan prestasi bulutangkis FOK yang diberikan pelatihan menggunakan metode pelatihan Pylometric side jump sprint dan agility balls. Kedua, terdapat perbedaan yang signifikan kekuatan otot tungkai antara atlet pembinaan prestasi bulutangkis FOK yang diberikan pelatihan menggunakan metode Pylometric side jump sprint dan agility balls. Ketiga, terdapat perbedaan yang signifikan kelincahan antara atlet pembinaan prestasi bulutangkis FOK yang diberikan pelatihan menggunakan metode pelatihan Pylometric side jump sprint dan agility balls. Implikasi dari kedua metode latihan tersebut akan menghasilkan kekuatan otot tungkai dan kelincahan yang maksimal sehingga akan berdampak pada kualitas dan prestasi dari atlet bulutangkis.
Sarana dan Prasarana Penunjang Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Tingkat Sekolah Menengah Pertama Arya, kadek pande arya; I. W. Artanayasa; I. M. Satyawan
Jurnal Ilmu Keolahragaan Undiksha Vol. 11 No. 1 (2023): April
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jiku.v11i1.57493

Abstract

Proses pembelajaran akan tersendat dan tidak dapat berjalan dengan maksimal apabila sarana dan prasarana yang tersedia tidak mencukupi atau tidak memenuhi persyaratan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis sarana dan prasarana PJOK di SMP. Jenis penelitian yang penulis pilih merupakan deskriptif kuantitatif, dengan menggunakan metode survey. Penelitian ini mengambil sampel dari keseluruhan jumlah populasi yaitu 5 SMP. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi langsung dan wawancara. Teknik analisis menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan sarana kondisi baik sebanyak 494 buah (90%). Sarana yang berkondisi buruk sebanyak 30 buah (5,4%). Sarana miliki sendiri sebanyak 548 sarana (100%), menyewa sarana dengan persentase 0% serta yang berkondisi standart sebanyak 526 sarana (95%), untuk yang modifikasi sebanyak 22 sarana dengan persentase 4% dari jumlah total sarana keseluruhan yaitu 548. Jumlah fasilitas Prasarana keseluruhannya yaitu 24 Prasarana dan yang berkondisi baik 24 (100%) dan yang berkondisi rusak persentase 100%. Miliki sendiri sebanyak 100 prasarana dengan persentase 100%, untuk yang menyewa sebanyak 0 prasarana dengan persentase 0% serta kondisi standart sebanyak 19 prasarana dengan persentase 79,1%, untuk modifikasi sebanyak 5 prasarana dengan persentase 20,8%. artinya semua fasilitas di SMP ini berkondisi Sangat baik. Namun dari segi jumlah sarana prasarana dari beberapa sekolah masih sangat kurang dalam artian jumlah sarana prasrana dan jumlah siswa tidak sesuai.