Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

GAMBARAN KARAKTERISTIK PASIEN HIV DI POLI RAWAT JALAN RSUD RADEN MATTAHER JAMBI Fitrianingsih, Fitrianingsih; Ersa, Chytra Bertdiana; Indriyani, Desti; Wirdayanti, Wirdayanti
Jurnal Ilmiah Ilmu Terapan Universitas Jambi Vol. 6 No. 2 (2022): Volume 6, Nomor 2, Desember 2022
Publisher : LPPM Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.872 KB) | DOI: 10.22437/jiituj.v6i2.6131

Abstract

HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah sejenis virus yang menyerang/menginfeksi sel darah putih yang menyebabkan turunnya kekebalan tubuh manusia. Akibat menurunnya kekebalan tubuh maka orang tersebut sangat mudah terkena berbagai penyakit infeksi (infeksi oprtunistik) yang sering berkaibat fatal. Pengidap HIV memerlukan pengobatan dengan Antiretroviral (ARV) untuk menurunkan jumlah virus ARV untuk mencegah terjadinya infeksi oportunistik dengan berbagai komplikasinya. Di Jambi, persentase penularan virus HIV sudah masuk kategori yang cukup besar sehingga perlu diketahui gambaran karakteristik dari pasien HIV yang sedang menjalani pengobatan dengan terapi ARV. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik dari pasien HIV yang sedang menjalani pengobatan dengan terapi ARV di poli rawat jalan RSUD Raden Mattaher Jambi selama Januari – Juni Tahun 2018. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif dengan jumlah pasien HIV yang menjalani terapi ARV sebanyak 177 orang di poli rawat jalan RSUD Raden Mattaher Jambi secara total sampling. Metode penelitian adalah cohort retrospektif. Analisa data menggunakan analisis univariat untuk memperoleh gambaran distribusi frekuensi serta proporsi dari variabel yang diteliti yaitu usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, status pengobatan pasien, status pernikahan, rejimen terapi dan faktor resiko. Pasien HIV yang sedang menjalani pengobatan dengan terapi ARV menunjukkan persentase terbesar pada laki – laki 63,9%, berusia 25 – 49 tahun 84,9%, bekerja 63,9%, riwayat pendidikan SLTA 49,4%, pasien lama 89,9%, menikah 58,2%, dan heteroseksual 59,4% pada terapi lini pertama. Selanjutnya, persentase terbesar pada laki – laki, berusia 25 – 49 tahun, bekerja dengan riwayat pendidikan SLTA sebesar 3,2%, pasien lama 2,6%, menikah 1,3%, dan napza 1,4% pada terapi lini kedua. Pasien HIV yang menjalani terapi ARV sebagian besar berada pada tahap terapi lini pertama dengan jenis kelamin laki-laki, berusia 25 – 49 tahun yang bekerja, riwayat pendidikan minimal SLTA, faktor resiko heteroseksual dan menikah.
STUDI KASUS PASIEN DIABETES MELITUS DENGAN MASALAH KEPERAWATAN GANGGUAN INTEGRITAS KULIT PADA LANSIA DIWILAYAH PUSKESMAS SIRNAJAYA KABUPATEN BEKASI marlina, lina; priandini, Sisca; Farozi, Farozi; Indriyani, Desti
Jurnal Kesehatan Bhakti Husada Vol 9 No 1 (2023): JURNAL KESEHATAN BHAKTI HUSADA
Publisher : Jurnal Kesehatan Bhakti Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37848/jurnal.v9i1.176

Abstract

Berdasarkan dari data kemkes RI 2018, diabetes melitus di Jawa Barat mengalami peningkatan dari 1,3% menjadi 1,7% sedangkan di Kabupaten Bekasi penderita diabetes melitus laki – laki maupun perempuan berjumblah 242,169 orang pada tahun 2020. Diabetes pada lansia sering terjadi karena lansia tidak dapat memproduksi insulin dengan jumlah yang cukup, diabetes melitus merupakan penyakit kronik ( menahun) berupa gangguan metabolik yang di tandai dengan kadar gula darah yang melebihi batas normal. Metode Penelitian : Metode penelitian ini menggunakan rancangan atau penelitian kualitatif dengan pendektan studi kasus. Sample penelitian ini menggunakan 2 pasien dengan diabetes melitus yang mengalami gangguan integritas kulit. Studi kasus ini di lakukan selama 3 hari di wilayah puskesmas Kabupaten Bekasi. Teknik pengambilan sample menggunakan porpusi sampling pengumpulan data yaitu: wawancara, observasi, pemeriksaan fisik,perawatan luka dan studi dokumentasi. Etika penelitian pada studi kasus ini yaitu : infomed concent (persetujuan menjadi responden), anonymity (tanpa nama), confidentiality ( kerahasiaan). Hasil : peneliti melakukan penelitian pada 2 klien dengan diabetes melitus di dapatkan data pasien 1 Tn R usia 63 tahun dan pasien 2 Tn U usia 59 tahun, kedua klien tersebut memiliki luka diabetes melitus. Peneliti melakukan implementasi perawatan luka, hasil yang di dapat oleh kedua pasien yaitu luka pasien tampak membaik dan intervensi dilanjutkan oleh keluarga. kesimpulan : Setelah di lakukan tindakan keperawatan maka kedua pasien dan keluarga pasien dapat melakukan perawatan luka secara mandiri. Kata kunci : Diabetes melitus, integritas kulit, Lansia Abstract Introduction : Based on data from the Republic of Indonesia Ministry of Health in 2018, diabetes mellitus in West Java has increased from 1.3% to 1.7%, while in Bekasi Regency there are 242,169 people with diabetes mellitus in 2020. Diabetes in the elderly often occurs because the elderly unable to produce insulin in sufficient quantities, diabetes mellitus is a chronic (chronic) disease in the form of a metabolic disorder characterized by blood sugar levels that exceed normal limits. Research Methods: This research method uses a qualitative design or research with a case study approach. The sample of this study used 2 patients with diabetes mellitus who had impaired skin integrity. This case study was carried out for 3 days in the Bekasi District Health Center area. The sampling technique used the sampling portion of data collection, namely: interviews, observation, physical examination, wound care and documentation studies. The research ethics in this case study are: informed consent, anonymity, confidentiality. Results: researchers conducted a study on 2 clients with diabetes mellitus, obtained data from patient 1 Mr R aged 63 years and patient 2 Mr U aged 59 years, both clients had diabetes mellitus wounds. Researchers carried out wound care implementation, the results obtained by both patients were that the patient's wound seemed to improve and the intervention was continued by the family. Conclusion: After nursing actions are carried out, both the patient and the patient's family can perform wound care independently. Keywords: Diabetes mellitus, skin integrity, elderl