Mitologi yang membungkus punden desa seringkali dikontruksi dalam bentuk legenda yang mengandung nilai budaya dan sejarah lokal, senantiasa menjadi rujukan identitas bagi masyarakat pendukungnya. Kompleksitas makna yang terkandung dalam mitologi punden desa, menjadikan keberadaan punden sebagai ruang publik yang rentan konflik. (Rahma et al., 2023) Bagi masyarakat Dusun Pohblembem, Desa Badas, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri. Punden desa merupakan ruang yang memediasi antar identitas kelompok. Masing-masing berusaha saling mempengaruhi dan memperkuat legitimasi historis mereka melalui narasi mitologi punden yang mereka kembangkan. Di satu pihak, mereka mencoba untuk mengklaim dengan menggunakan catatan Belanda yang otentik, di sisi yang lain, mereka bersandar pada tradisi lisan atau “tembung jarene” dalam rangka memperebutkan pengaruh di masyarakat. Semua demi posisi, prestise dan keuntungan non material lainnya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pemikiran Habermas digunakan untuk menganalisis secara mendalam dinamika kontestasi yang terjadi di seputar mitologi punden desa. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dengan berbagai pihak terkait. Analisis data dilakukan dengan menggunakan pendekatan interpretatif, yaitu dengan memaknai secara mendalam narasi-narasi yang berkembang di masyarakat terkait mitologi punden desa, serta menghubungkannya dengan konteks sosial, politik, dan budaya yang melingkupinya