Claim Missing Document
Check
Articles

PILIHAN RASIONAL EKS TKI ILEGAL DALAM BEKERJA DI LUAR NEGERI NUR JANAH, RIKA; HANDOYO, PAMBUDI
Paradigma Vol 7, No 4 (2019)
Publisher : Paradigma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berangkat dari tingginya jumlah TKI ilegal yang bekerja di luar negeri serta permasalahan yang dihadapi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pilihan rasional eks TKI ilegal dalam bekerja di luar negeri. Lokasi penelitian berada di tiga Kecamatan Kabupaten Malang, yaitu Kecamatan Gondanglegi, Kecamatan Turen, dan Kecamatan Pagelaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan perspektif teori pilihan rasional James S. Coleman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa eks TKI ilegal memilih bekerja di luar negeri berdasarkan berbagai pertimbangan. Pertama yaitu pertimbangan internal yang meliputi (1) Faktor ekonomi; (2) Kepercayaan; (3) Tingkat Pendidikan; (5); Resiko yang dihadapi. Kedua ialah pertimbangan eksternal meliputi (1) Hubungan relasi keluarga; (2) Adanya agen penyalur; (3) Budaya masyarakat setempat; (5) Modus Operandi. Eks TKI illegal bekerja di luar negeri juga memiliki maksud dan tujuan, yaitu peningkatan status sosial, kehormatan, prestise, dan penghargaan. Kata Kunci: Eks TKI Ilegal, Pilihan Rasional, Kualitatif.
RELASI SOSIAL PENGUSAHA DAN PENGRAJIN BATIK AL-BAROKAH ASFARINA SHOLIHAH, AUFA; HANDOYO, PAMBUDI
Paradigma Vol 7, No 4 (2019)
Publisher : Paradigma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui relasi sosial yang terjalin antara pengusaha dan pengrajin batik Al-Barokah. Lokasi penelitian di Desa Pekandangan Tengah, Sumenep. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pertukaran sosial Peter M Blau dan patron klien James Scott digunakan sebagai perspektif teori. Subjek dalam penelitian yaitu pengusaha dan pengrajin yang sudah lama bekerja di industri ini. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, dan observasi. Analisis data menggunakan analisis Miles dan Haberman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada 3 kategori. Kategori tersebut antara lain relasi sosial yang terjadi berdasarkan faktor ekonomi, faktor sosial, dan agama. Relasi sosial berdasarkan faktor ekonomi yaitu memberi lowongan pekerjaan, perekrutan pengrajin, dan menjualkan kain. Relasi sosial berdasarkan faktor sosial yaitu menjenguk keluarga sakit, membantu jika kesulitan dan saat hajatan. Relasi sosial berdasarkan agama yaitu ketika terjadi masalah, merekatkan tali silaturrahmi, dan konteks ibadah. Antara pengusaha dan pengrajin terdapat sebuah pertukaran sosial yaitu saling membantu satu sama lain.Kata Kunci : Relasi Sosial, Pengusaha, Pertukaran Sosial, Pengrajin Batik, Patron Klien
KONFLIK WARGA DESA MEDALI DENGAN PT. BUMI NUSA MAKMUR TENTANG DAMPAK LIMBAH DI MOJOKERTO APRIANTO P P, ANGGI; HANDOYO, PAMBUDI
Paradigma Vol 6, No 1 (2018): Vol 6 Nomor 1 (2018)
Publisher : Paradigma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangunan pabrik pabrik baru merupakan salah satu cara untuk menumbuhkan tingkat ekonomi masyarakat. Selain itu dengan adanya pabrik atau lokasi industri juga dapat menyerap tenaga kerja. Seolah dua mata pisau, pembangunan industri juga dapat membawa dampak buruk seperti alih fungsi lahan dan juga resiko pencemaran lingkungan. Hal serupa terjadi di desa Medali Kec. Puri, Kab. Mojokerto. Pembangunan sebuah pabrik pengolahan karet di desa tersebut telah membawa dampak buruk berupa pencemaran lingkungan yang merugikan warga sekitar. Dampak dari pencemaran lingkungan inilah yang menjadi awal mula mulainya konflik yang melibatkan warga dan PT. Bumi Nusa Makmur. Dengan terjadinya konflik tersebut, maka dilakukanlah penelitian untuk menemukan penyebab konflik, bagaimana konflik yang terjadi dan bentuk penyelesaian masalah dari konflik tersebut. Metode dalam penelitian ini menggunakan model pendekatan kualitatif dengan perspektif teori konflik Dahrendorf .Dalam penelitian ini digambarkan bagaimana peranan wewenang dan otoritas dalam penyelesaian sebuah konflik, sejalan dengan apa yang dicetuskan oleh Dahrendorf. Dalam menghadapi konflik ini peranan pihak yang memiliki wewenang dan otoritas sangat memegang peranan penting untuk membawa masyarakat dari yang awalnya termasuk dalam kelompok semu menuju kepada kelompok kepentingan dan pada akhirnya mereka mencapai fase dimana kelompok kepentingan menjadi kelompok konflik. Wewenang yang dipegang oleh kepala desa sebagai penggerak warga menjadi kunci penting dalam konflik ini. Konflik yang berupa terjadinya demo warga, penyegelan, kericuhan dan pada akhirnya berujung pada membawa kasus ini ke meja hijau. Perjuangan warga desa Medali pun pada akhirnya menemui harapan ketika diterbitkannya surat keputusan Bupati yang menyatakan agar PT. Bumi Nusa Makmur menghentikan kegiatan pengolahan limbah yang dilakukan di pabrik mereka di desa Medali. Kata Kunci : konflik, pencemaran lingkungan, penyebab, dampak, penyelesaian.
DINAMIKA PEMBENTUKAN SERIKAT BURUH (STUDI KONFLIK DINAMIKA SERIKAT BURUH PT SIN A SIXFIFTEEN PASURUAN) SETYORINI, ERNI; HANDOYO, PAMBUDI
Paradigma Vol 6, No 1 (2018): Vol 6 Nomor 1 (2018)
Publisher : Paradigma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kondisi objektif buruh PT. Sin A Sixfifteen Pasuruan dan untuk mengidentifikasi motif-motif pembentukan serikat buruh PT. Sin A Sixfifteen Pasuruan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian berupa deskripstif yaitu yang didasarkan pada suatu keadaan objektif yang alamiah dimana posisi peneliti sebagai instrument kunci. Penelitian dilakukan Kantor Cabang FSPMI Kabupaten Pasuruan. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Subjek penelitian dipilih dengan menggunakan teknik purposive. Analisis data menggunakan analisis interaktif. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa dinamika pembentukan serikat buruh dipengaruhi beberapa faktor. Pertama, kondisi objektif buruh. Kedua, motif pembentukan serikat buruh yang dipengaruhi oleh jam kerja panjang (overtime). Ketiga, konflik buruh yang melahirkan serikat buruh sebagai kelompok kepentingan. Keempat, dampak dari pembentukan serikat seperti adanya intimidasi positif dan negatif yang dilakukan perusahaan terhadap buruh. Kata kunci: Buruh, Pembetukan Serikat Buruh, Sistem Kerja.
RASIONALITAS MASYARAKAT SIDOARJO DALAM MENGGUNAKAN BUS RAPID TRANSIT SIDOARJO ULIFATUL AJIZAH, RATNA; HANDOYO, PAMBUDI
Paradigma Vol 6, No 1 (2018): Vol 6 Nomor 1 (2018)
Publisher : Paradigma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebijakan untuk mengatasi kemacetan sudah dilakukan seperti pelebaran jalan, pembangunan jalan, dan menambah moda transportasi umum. Kabupaten Sidoarjo termasuk wilayah yang rawan kemacetan. Beberapa kebijakan telah dilaksanakan salah satunya adalah peluncuran Bus Rapid Transit (BRT)Sidoarjo.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan pendekatan pilihan rasional James Colemann. Teori rasionalitas yang digunakan adalah teori James Coleman yang mengatakan bahwa tindakan individu selalu memiliki tujuan untuk memaksimalkan keuntungan. Tujuan itu dibentuk oleh nilai-nilai atau pilihan-pilihan. Fokus dalam teori ini adalah aktor dan sumber daya. Penelitian ini dilakukan di dalam BRT Sidoarjo, Terminal Purabaya, dan Terminal Porong. Waktu yang dibutuhkan untuk penelitian ini adalah empat bulan dan subjek penelitiannya adalah penumpang BRT Sidoarjo baik yang berlangganan maupun tidak.Penelitian menghasilkan kenyataan bahwa masyarakat Sidoarjo yang menggunakan BRT Sidoarjo memiliki rasionalitasnya sendiri-sendiri tergantung sumber daya yang dimiliki. Rasionalitas tersebut adalah karena BRT Sidoarjo adalah transportasi yang aman, nyaman, terjangkau dan berkualitas karena pelayanannya.Kata kunci: Rasionalitas, aktor, sumber daya, kebijakan, BRT.
PEMANFAATAN MODAL SOSIAL PADA KOPERASI UNTUK MEMPEROLEH KREDIT (STUDI SISTEM TANGGUNG RENTENG KOPERASI SETIA BHAKTI WANITA SURABAYA) HARDININGGAR, SISTI; HANDOYO, PAMBUDI
Paradigma Vol 6, No 1 (2018): Vol 6 Nomor 1 (2018)
Publisher : Paradigma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum, koperasi melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip kekeluargaan.. Di Indonesia banyak ditemui Koperasi yang Koperasi SBW Surabaya menggunakan sistem tanggung renteng. Kemudahan sistem tanggun renteng bagi anggota adalah kemudahan mendapat pinjaman tanpa anggunan hanya bermodal izin dari kelompok tanggung renteng. Hal yang paling utama dalam Koperasi SBW adalah modal sosial yang ada dalam sistem tanggung renteng. Penulis melakukan penelitian dengan metode kualitatif dan pendekatan teori James Coleman untuk mendeskripsikan pemanfaatan modal sosial yang ada dalam sistem tanggung renteng. Modal sosial berperan penting dalam sistem tanggung renteng ini, tanpa modal sosial maka tidak terbentuk kepercayaan antara anggota dalam kelompok. Modal sosial juga memberikan peran dalam kemudahan anggota untuk mendapatkan pinjaman dari Koperasi. Namun dalam kenyataan di lapangan pemanfaatan modal sosial untuk mendapatkan kredit bukan hanya dalam segi positive melainkan juga dalam segi negative. Pemanfatan modal sosial dalam segi negative berdampak pada adanya resiko tanggung renteng yang harus ditanggung oleh anggota. Resiko ini tentunya merugikan anggota itu sendiri yang seharusnya mendapat kemudahan dan keringanan pinjaman tanpa anggunan malah harus menanggung resiko tanggung renteng. Kata kunci: Trust, norma, jaringan, Koperasi
EKSPLOITASI PEKERJA ANAK DALAM HOME INDUSTRI SARUNG TENUN NISA, CHOIROTUN; HANDOYO, PAMBUDI
Paradigma Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Paradigma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi sosial ekonomi keluarga anak, pola pengambilan keputusan anak bekerja. Selain itu bentuk-bentuk eksploitasi pekerja anak menjadi bagian penting dalam tujuan penelitian ini. Jenis penelitian yang digunakan yaitu menggunakan pendekatan kualitatif dengan mengkajinya menggunakan teori eksploitasi Karl Marx. Sedangkan lokasi penelitian berada di Desa Gedang Kulut Kecamatan Cerme Gresik. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa anak di bawah umur yang bekerja di home industri sarung tenun. Rata-rata pekerja anak berasal dari keluarga menengah ke bawah dan pendidikan yang rendah. Hal ini yang menyebabkan anak masuk ke dunia kerja dan rentan terjadinya eksploitasi. Selain itu faktor budaya dan juga pola pengasuhan orang tua terhadap anak juga mempengaruhi anak untuk bekerja. Salah satu pola pengasuhan yang diterapkan orang tua dalam penelitian ini yaitu lebih pada sikap otoriter. Adapun bentuk-bentuk eksploitasi yang dialami pekerja anak diantaranya pemanipulasian waktu, pemotongan gaji, serta keuntungan dari hasil kerja buruh yang tidak dibayarkan. Kata Kunci : Eksploitasi, Pekerja Anak Perempuan, Nilai Surplus Karl Marx
HEGEMONI PERUSAHAAN TERHADAP BURUH DI PT MASPION 1 NINGTYAS ANGGINI, HARIATIN; HANDOYO, PAMBUDI
Paradigma Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Paradigma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini membahas tentang hegemoni yang dilakukan Maspion sebagai perusahaan terhadap buruh. Buruh dalam penelitian ini merupakan buruh yang mengalami hegemoni yang ditandai dengan tidak adanya perlawanan/demo meskipun hak normatif buruh dilanggar. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi kondisi obyektif buruh dan menjelaskan praktik hegemoni perusahaan terhadap buruh di Maspion 1. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan teori hegemoni Antonio Gramsci. Hegemoni bukan hubungan dominasi dengan menggunakan kekuasaan, melainkan hubungan persetujuan dengan menggunakan kepemimpinan politik dan ideologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buruh mengalami hegemoni dengan adanya rasa hutang budi dan bangga, dan tidak adanya aksi perlawanan meskipun adanya pengabaian hak normatif. Hegemoni berlangsung dengan cara penanaman rasa hutang budi, diberikannya bonus, promosi jabatan, dan melalui forum-forum yang dipimpin manajemen dan pengurus SPSI sebagai aktor intelektual hegemoni. Hegemoni tersebut dilakukan oleh perusahaan terhadap buruh mencakup hegemoni moral, sosial, budaya yang dilakukan dengan cara kepemimpinan intelektual dan moral. Kata Kunci : Buruh, Hegemoni, Gramsci Abstract This study discusses the hegemony of Maspion as a company against workers. The workers in this study were workers who corrected hegemony which was marked by the absence of resistance / demonstration as the normative rights of workers were violated. The purpose of this study is to discuss the objective of workers and explain the practice of corporate hegemony towards workers in Maspion 1. This study uses qualitative research using Antonio Gramscis theory of hegemony. Hegemony is not a relationship of domination by using power, asking for relations with political leadership and ideology. The results of the study prove that workers agree with hegemony with a sense of trust and pride, and no resistance against the existence of neglect of normative rights. Hegemony continues by gathering a sense of borrowing, giving bonuses, promotion, and through forums led by management and SPSI administrators as intellectual actors of hegemony. This hegemony is carried out by companies towards workers who are equipped with moral, social, and cultural hegemony carried out by means of intellectual and moral leadership. Keywords : Worker/Laborer, Hegemony, Gramsci
HEGEMONI PERUSAHAAN TERHADAP BURUH DI PT MASPION 1 NINGTYAS ANGGINI, HARIATIN; HANDOYO, PAMBUDI
Paradigma Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Paradigma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini membahas tentang hegemoni yang dilakukan Maspion sebagai perusahaan terhadap buruh. Buruh dalam penelitian ini merupakan buruh yang mengalami hegemoni yang ditandai dengan tidak adanya perlawanan/demo meskipun hak normatif buruh dilanggar. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi kondisi obyektif buruh dan menjelaskan praktik hegemoni perusahaan terhadap buruh di Maspion 1. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan teori hegemoni Antonio Gramsci. Hegemoni bukan hubungan dominasi dengan menggunakan kekuasaan, melainkan hubungan persetujuan dengan menggunakan kepemimpinan politik dan ideologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buruh mengalami hegemoni dengan adanya rasa hutang budi dan bangga, dan tidak adanya aksi perlawanan meskipun adanya pengabaian hak normatif. Hegemoni berlangsung dengan cara penanaman rasa hutang budi, diberikannya bonus, promosi jabatan, dan melalui forum-forum yang dipimpin manajemen dan pengurus SPSI sebagai aktor intelektual hegemoni. Hegemoni tersebut dilakukan oleh perusahaan terhadap buruh mencakup hegemoni moral, sosial, budaya yang dilakukan dengan cara kepemimpinan intelektual dan moral. Kata Kunci : Buruh, Hegemoni, Gramsci Abstract This study discusses the hegemony of Maspion as a company against workers. The workers in this study were workers who corrected hegemony which was marked by the absence of resistance / demonstration as the normative rights of workers were violated. The purpose of this study is to discuss the objective of workers and explain the practice of corporate hegemony towards workers in Maspion 1. This study uses qualitative research using Antonio Gramscis theory of hegemony. Hegemony is not a relationship of domination by using power, asking for relations with political leadership and ideology. The results of the study prove that workers agree with hegemony with a sense of trust and pride, and no resistance against the existence of neglect of normative rights. Hegemony continues by gathering a sense of borrowing, giving bonuses, promotion, and through forums led by management and SPSI administrators as intellectual actors of hegemony. This hegemony is carried out by companies towards workers who are equipped with moral, social, and cultural hegemony carried out by means of intellectual and moral leadership. Keywords : Worker/Laborer, Hegemony, Gramsci
HEGEMONI PROGRAM GERAKAN TENGOK BAWAH MASALAH KEMISKINAN (GERTAK) AINI, NURUL; HANDOYO, PAMBUDI
Paradigma Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Paradigma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan pola hegemoni, mekanisme konsensus, serta dampak hegemonisasi pemerintahan desa dengan masyarakat terkait penerimaan program penanggulangan kemiskinan di Desa Ngadisuko,Trenggalek. Penelitian menggunakan pendekatan deskriptif dengan perspektif teori hegemoni Antonio Gramsci. Hasil penelitian ini adalah menjabarkan pola hegemonisasi pemerintah desa melalui program gertak. Berdasarkan data praktek hegemoni melalui informal dan formal. Hegemoni formal meliputi posko gertak, branding jaminan kesehatan, musyawarah desa. Hegemoni informal melalui acara pengajian, klinik sosial tingkat kecamatan, pendekatan impersonal. Intelektual organik diperankan masyarakat menjadi relawan. Intelektual tradisional yakni perangkat desa. Proses hegemonisasi dilakukan oleh para intelektual melalui konsensus tentunya memberikan dampak tersendiri bagi masyarakat sebagai penerima bantuan dan relawan maupun perangkat desa. Dampak dari adanya program gertak adalah timbulnya kepercayaan masyarakat di Desa Ngadisuko terhadap posko gertak sebagai pusat bantuan dari pemerintah daerah dan penurunan angka kemiskinan di Kabupaten Trenggalek. Kata Kunci : Program Kemiskinan, Hegemoni, Kualitatif