Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Tinjauan Aktivitas Olahraga dan Indeks Massa Tubuh Terhadap Nyeri Pada Ekstermitas Tubuh Bagian Bawah Ichsani; Nur Fadly Alamsyah; Rusli
SEMINAR NASIONAL DIES NATALIS 62 Vol. 2 (2024): Prosiding Seminar Nasional UNM ke-63 2024
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hubungan aktivitas olahraga dan indeks massa tubuh terhadap rasa nyeri pada tubuh bagian bawah yang dapat menjadi risiko munculnya salah satu penyakit degeneratif yaitu penyakit persendian, penelitian ini dilakukan dengan cara pengisian form pertanyaan aktivitas olahraga dan pengukuran indeks massa tubuh pada pasien UPT Puskesmas Tonasa 1 yang menderita nyeri pada tubuh bagian bawah dengan total responden 30 orang. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif observasional menggunakan survei analitik, yaitu survei yang mencoba mencari tahu bagaimana dan mengapa fenomena pada kesehatan itu terjadi, kemudian dilakukan analisis regresi antara faktor risiko dengan kemungkinan efek yang terjadi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas olahraga dan indeks massa tubuh memiliki hubungan terhadap nyeri pada bagian bawah tubuh dengan nilai signifikansi 0,034 < 0,05 dengan koefisien determinasi sebesar 0.471. Maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas olahraga dan indeks massa tubuh memiliki hubungan terhadap munculnya rasa nyeri pada tubuh bagian bawah.
Meta Analisis Studi: Hubungan Antara Status Gizi Dan Kebugaran Jasmani Akkase, Arfandi; Nur Fadly Alamsyah
Jurnal Ilmiah STOK Bina Guna Medan Vol 13 No 1 (2025): JURNAL ILMIAH STOK BINA GUNA MEDAN
Publisher : Sekolah Tinggi Olahraga dan Kesehatan Bina Guna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55081/jsbg.v13i1.3772

Abstract

Kebugaran jasmani merujuk pada kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas sehari-hari dengan penuh energi dan efisien tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan. Berbagai macam penelitian tentang kebugaran jasmani yang telah dilakukan dan salah satunya adalah status gizi memiliki keterkaitan dalam menentukan derajat kebugaran jasmani seseorang.Pada penelitian studi meta analisis ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara status gizi dengan kebugaran jasmani. Peneliti melakukan reviu pada 15 studi jurnal yang berkaitan dengan status gizi dan kebugaran jasmani pada 8 tahun terakhir dengan jumlah responden sebanyak 584. Hasil penelitian studi meta analisis ini menunjukkan korelasi medium effect size sebesar r=0,438 (95%CI = 0,319.0,557). Hasil analisis menunjukkan bahwa 15 efek size studi-studi yang dianalisis adalah heterogen (Q = 25,267; 0,032<0,05) maka analisis ini menggunkan random effect sizeI. Dari hasil tersebut mengindikasikan bahwa status gizi memberikan efek sedang terhadap kebugaran jasmani, hal ini mengisyaratkan ada variabel-variabel lain memiliki nilai korelasi terhadap kebugaran jasmani.
FREKUENSI DAN DURASI BEROLAHRAGA Nur Fadly Alamsyah; I Putu Agus Dharma Hita
Sains Olahraga : Jurnal Ilmiah Ilmu Keolahragaan Vol. 9 No. 1: April 2025
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/so.v9i1.65277

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh frekuensi dan durasi berolahraga terhadap Indeks Masa Tubuh (IMT) pada subyek yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan analisis regresi berganda digunakan untuk menganalisis data yang dikumpulkan dengan total 136 responden penelitian selama dua bulan pada tahun 2024. Variabel independen melibatkan Frekuensi Berolahraga (X1) dan Durasi Berolahraga (X2), sedangkan variabel dependen adalah IMT (Y). Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki pola berolahraga dengan frekuensi "1 - 2 Kali" per minggu dan durasi "30 - 60 Menit," sementara sebagian besar IMT berada dalam kategori "Normal." Analisis regresi berganda mengindikasikan bahwa frekuensi dan durasi berolahraga secara positif mempengaruhi IMT. Temuan ini menyoroti bahwa sebagian besar responden belum memenuhi rekomendasi WHO untuk berolahraga minimal 150 menit per minggu. Saran dari penelitian ini mencakup peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya mencapai tingkat kebugaran yang optimal, dengan fokus pada peningkatan frekuensi dan durasi berolahraga.