Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Kearifan Lokal Komunitas Sebagai Modal Sosial alam Manajemen Bencana Alam Untoro Hariadi; Suratman Suratman; Totok Gunawan; Armaidy Armawi
Majalah Geografi Indonesia Vol 33, No 2 (2019): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.152 KB) | DOI: 10.22146/mgi.48548

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengkaji kearifan lokal komunitas sebagai modal sosial dalam manajemen bencana alam untuk memperoleh gambaran secara utuh tentang makna substantif dari komunitas, kearifan lokal dan manajemen bencana alam. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif dengan pendekatan yang bersifat kualitatif. Terbentuknya komunitas tidak terlepas dari kebutuhan individu untuk berada dalam rasa aman dan memiliki mekanisme pertahanan ketika menghadapi situasi yang membahayakan. Komunitas mengembangkan suatu pengetahuan untuk memahami cara kerja alam, dan kemudian mengikutinya, serta berupaya menghindari apa yang dapat mengancam keselamatan. Kearifan lokal seharusnya dimaknai sebagai pengetahuan komunitas tentang keadaan setempat, atau kearifan setempat, yaitu pengetahuan yang menjawab situasi setempat, yang mana di tempat lain tidak ada. Suatu manajemen bencana alam perlu memperjelas kedudukan komunitas, serta memberi ruang gerak komunitas untuk menggunakan seluruh modal utama yang dimilikinya, yaitu diri (komunitas) dan kearifannya. This study aims to examine the local wisdom of the community as social capital in the management of natural disasters to obtain a full picture of the substantive meaning of the community, local wisdom and management of natural disasters. The research method used is descriptive method with a qualitative approach. The formation of a community is inseparable from the individual's need to be in a sense of security and to have a defense mechanism when facing a dangerous situation. The community develops a knowledge to understand how nature works, and then follows it, and seeks to avoid what can threaten safety. Local wisdom should be interpreted as community knowledge about local conditions, or local wisdom, namely knowledge that answers the local situation, which is not available elsewhere. A management of natural disasters needs to clarify the position of the community, and provide space for the community to use all the main capital they have, namely themselves (the community) and their wisdom.  
PANDUAN ETIKA LINGKUNGAN HIDUP Untoro Hariadi
Agros Journal of Agriculture Science Vol 17, No 1: Edisi Januari 2015
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (92.368 KB)

Abstract

Tiga prinsip etis lingkungan hidup, yaitu sustainabilitas, proporsionalitas, dan tanggungjawab penyebab, selain menunjukkan betapa besar tanggung jawab kita terhadap keutuhan dan daya dukung lingkungan hidup, juga menunjukkan bahwa tanggung jawab itu merupakan tantangan bagi para cendekiawan dan peminat lingkungan hidup untuk terus berpartisipasi aktif memberi masukan ilmiah, mengubah konsepsi dan pola pikir lama yang cenderung eksploitatif terhadap alam. Sistem ekonomi modern (baca: kapitalisme) yang tidak memiliki konsep sistem produksi dalam perimbangan harus dibongkar. Suatu sistem ekonomi yang semata-mata mengejar produksi membuat manusia terus-menerus mau mencari lebih banyak dan lebih jauh, membuatnya tidak pernah puas dengan keadaan yang dicapainya sehingga alam semakin terkuras untuk menghasilkan lebih banyak kepuasan bagi manusia. Kita harus membatinkan pada diri kita masing-masing bahwa itu semua menjadi kewajiban. Bahwa kita dalam setiap pertemuan dengan alam, meninggalkannya harus dalam keadaan utuh dan tetap tangguh.
REVITALISASI TEMBI SEBAGAI DESA WISATA NATURAL BERBASIS LAHAN PERTANIAN PASKA GEMPA BUMI 27 MEI 2006 Untoro Hariadi
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 1 (2023): edisi JANUARI
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i1.2380

Abstract

Tembi merupakan Desa Wisata yang menawarkan berbagai sajian alam dan eksotis, keramahan dan ketulusan khas penduduk desa, serta pemandangan sawah yang mengelilingi kawasan desa. Gempa bumi 27 Mei 2006 berdampak besar bagi masyarakat, khususnya masyarakat di Dusun Tembi. Tingkat kerusakan kawasan mencapai 75%, antara lain kerusakan bangunan tempat tinggal, fasilitas sosial, galeri, dan bengkel home industry. Berbagai beban dan permasalahan yang muncul pascabencana semakin disadari oleh warga sebagai tantangan yang tidak mungkin dapat diatasi jika warga sendiri tidak berusaha untuk berubah atau berjuang mengatasi permasalahan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kearifan lokal menjadi spirit dan modal sosial untuk penanganan pasca gempa 27 Mei 2006, termasuk merevitalisasi Tembi sebagai Desa Wisata Berbasis Lahan Pertanian Alami. Kearifan lokal tersebut meliputi: obah mamah, cacak kalah menang cacak, sayuk rukun saiyeg saeka praya dan holobis kuntul baris.
FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PERMINTAAN CABAI MERAH KERITING DI PASAR KRANGGAN YOGYAKARTA Untoro Hariadi; Rini Anggraeni; Boby Prayoga
Agros Journal of Agriculture Science Vol 26, No 2 (2024): Edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v26i2.4751

Abstract

Yogyakarta's Kranggan Market is a traditional market with many vegetable traders selling large red chilies. The problem in the field is that many people consume large red chilies as the main ingredient in every dish. This research aims to determine consumer behavior regarding the demand for curly red chilies and the factors influencing the demand for curly red chilies at the Kranggan Market in Yogyakarta. The sampling method was carried out directly by interviewing 30 red chili consumers using a questionnaire. The data analysis method is a multiple linear equation model with the Ordinary Least Square (OLS) estimation method used in this research. The research results showed that the majority of respondents, namely 66%, agreed that red chili was the most sought-after spice when shopping. As many as 20% of consumers agreed that only one type/variety of red chili was purchased at traditional markets. Factors that influence consumer behavior in consuming red chilies are price and income. The results of the coefficient of determination test (R2) showed that 75.3% of the influence of the variables age, price, income, and number of family dependents on demand for curly red chilies could be explained by the independent variables used in the research.
PERAN PENYULUH PERTANIAN DALAM MEMBERDAYAKAN PETANI DI KOTA YOGYAKARTA Kadarso; Fahmi Atha Kanaka; Untoro Hariadi; Rini Anggraeni; Putri Perdana
Jurnal Pertanian Agros Vol 27 No 2 (2025): EDISI APRIL
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v27i2.93

Abstract

This study aims to determine the role of agricultural extension workers and the priority of agricultural extension workers' activities in empowering farmers in the city of Yogyakarta. The method used is a combination of quantitative and qualitative approaches to produce more comprehensive, valid, reliable, and objective data. Each farmer group is made up of 5-7 farmers so that the total sample is 88 farmers. Data sources consist of primary and secondary data collected through observation, literature study, interviews, questionnaires, and documentation. Data analysis uses the Customer Satisfaction Index (CSI) and Importance Performance Analysis (IPA) methods. Based on the results of this study, it shows that the success of extension workers in social and technical roles has been felt by farmers, but the dimensions of responsiveness and anticipation are critical aspects that still need to be strengthened in order to answer the dynamics of urban agriculture in Yogyakarta.
LOCAL WISDOM AND RIVER BASIN Hariadi, Untoro
Agros Journal of Agriculture Science Vol 24, No 1 (2022): edisi Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v24i1.1502

Abstract

Kajian sederhana ini mencoba menjawab pertanyaan umum terkait peristiwa banjir yang menghancurkan dan merenggut nyawa. Dengan metode deskriptif-analitis yang bertumpu pada sumber-sumber kepustakaan, kajian ini menemukan bahwa pengelolaan sumber daya alam di daerah aliran sungai akan sangat bergantung pada pelibatan warga dan kinerja kearifan lokal. Namun, kearifan lokal juga akan bergantung pada kualitas interaksi masyarakat dan lingkungan setempat. Kata kunci: kearifan local, daerah aliran sungai, sungai
ANALISIS PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK TANI DALAM PROGRAM PERTANIAN PERKOTAAN DI KAMPUNG MARKISA BLUNYAHREJO KALURAHAN KARANGWARU KEMANTREN TEGALREJO KOTA YOGYAKARTA Sulistiya, Sulistiya; Hariadi, Untoro; Arti, Hestina Dwi
Agros Journal of Agriculture Science Vol 24, No 2 (2022): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v24i2.2030

Abstract

Tujuan penelitian adalah mengetahui: 1) faktor yang memengaruhi partisipasi anggota kelompok tani terhadap program pertanian perkotaan di Kampung Markisa, 2) bentuk dan tingkat partisipasi anggota kelompok tani terhadap program pertanian perkotaan di Kampung Markisa. Metode dasar yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penentuan lokasi dilakukan secara purposive. Metode penentuan sampel menggunakan teknik sensus, yaitu mengambil semua anggota dalam populasi sebanyak 30 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Metode analisis untuk mengetahui faktor yang memengaruhi partisipasi adalah analisis regresi linier berganda, sementara untuk mengetahui bentuk dan tingkat partisipasi adalah dengan analisis interval kelas. Hasil menunjukkan: 1) faktor internal yang memengaruhi partisipasi bentuk dana dan partisipasi bentuk material adalah usia, tingkat pendidikan, tingkat penghasilan, dan lamanya tinggal. Faktor internal yang memengaruhi partisipasi bentuk informasi adalah usia, tingkat pendidikan, dan lamanya tinggal. Faktor internal yang memengaruhi partisipasi bentuk tenaga adalah usia dan lamanya tinggal. Sementara faktor eksternal yang memengaruhi semua bentuk partisipasi adalah pengurus serta akses dan kontrol. 2) tingkat partisipasi anggota kelompok tani dalam bentuk tenaga berada pada kategori tinggi, sementara tingkat partisipasi anggota kelompok tani dalam bentuk dana, bentuk material, dan bentuk informasi berada pada kategori sedang. 
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH KELOMPOK TANI GEMAH RIPAH DALAM PENGOLAHAN PRODUK BAYAM BRAZIL DI KELURAHAN BAUSASRAN KOTA YOGYAKARTA Loi, Andi Julyanto; Sulistiya, Sulistiya; Hariadi, Untoro
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 4 (2023): edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i4.4005

Abstract

The purpose of this research was to identify how benefits of community empowerment obtained from the use of Brazilian Spinach carried out by Kelompok tani Gemah Ripah in Bausasran Village; This was a Qualitative research with descriptive analysis desain of study. Data was aqquired from 11-14 informants who were dominated the conditions. The research location was determined as purposively based on primary data criteria regarding Brazilian spinach by the Kelompok tani Gemah Ripah as Farmers Group in Bausasran Village, Danurejan District, Yogyakarta City. The informants are residents or communities involved in the group as Kelompok tani Gemah Ripah. The informants within were selected by Purposive Sampling and Snowball Sampling methods. As to generated the data was reducted using the Narrative-Descriptive Analyze Section; The research result shows that Kelompok tani Gemah Ripah is affordable to empower the community through processing Brazilian spinach products with relevant benefits in the form of strengthening community potential, breaks out the business opportunities, brings on a tourist attarction as agrotourism, careers opportunities and collaboration. Keywords: Community Empowerment; Kelompok Tani Gemah Ripah; Brazillian Spinach INTISARIPenelitian ini dilakukan untuk mengetahui: “Manfaat pemberdayaan masyarakat yang diperoleh dari pemanfaatan bayam brazil yang dilakukan oleh Kelompok tani Gemah Ripah di Kelurahan Bausasran”. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif. Lokasi penelitian ditentukan secara Purposive berdasarkan kriteria data primer tentang bayam Brazil oleh Kelompok tani Gemah Ripah di Kelurahan Bausasran, Kecamatan Danurejan, Kota Yogyakarta. Informan merupakan warga atau masyarakat yang terlibat dalam Kelompok tani Gemah Ripah. Informan dipilih dengan metode Purposive Sampling dan Snowball Sampling diambil sebanyak 11-14 orang informan. Data analisis dengan cara Descriptive Naratif; Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kelompok tani Gemah Ripah mampu memberdayaan masyarakat melalui pengolahan produk bayam brazil dengan manfaat yang relevan berupa kemapanan potensi, mandiri menciptakan peluang usaha, menciptakan destinasi wisata, menciptakan karir dan kerjasama. Kata Kunci: Pemberdayaan Masyarakat, Kelompok tani Gemah Ripah, Bayam Brazil
CLIMATE CHANGE, AGRICULTURE, AND LOCAL WISDOM Hariadi, Untoro
Agros Journal of Agriculture Science Vol 24, No 2 (2022): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v24i2.1964

Abstract

This simple study attempts to see the link between climate change, agriculture, and local wisdom. With a descriptive-analytic method that relies on literature, this study wanted to show the need for fundamental changes to return to a "friendly" climate. The COVID-19 pandemic provides the experience that human life can fundamentally change, which it had a positive impact on the environment. Here is where local wisdom can play a role in ensuring agricultural work that follows the flows of nature so that it is not exploitative or takes and uses in moderation. New agriculture is the way out of the threat of climate change in a new way based on new awareness.
TRANSFORMASI DIGITAL DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN: STRATEGI MENGHADAPI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 Hariadi, Untoro; Putri Perdana
Jurnal Pertanian Agros Vol 27 No 2 (2025): EDISI APRIL
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v27i2.88

Abstract

The Indonesian agricultural sector faces significant challenges in entering the era of digitalization and the Industrial Revolution 4.0. This study aims to examine the strategy for developing human resource (HR) competencies in the agricultural sector to face digital transformation through a comprehensive literature study. The results of the study indicate that the digital and competency gaps are still the main obstacles to sustainable agricultural development. The strategy for developing agricultural HR must include: (1) updating the agricultural education curriculum based on digital technology; (2) strengthening training programs and technology assistance for farmers; (3) developing penta-helix partnerships between stakeholders; (4) creating inclusive digital ecosystem in rural areas; and (5) implementing integrated agricultural HR empowerment policies. Implementation of these strategies requires ongoing commitment from the government, educational institutions, the private sector, and farmer communities to create adaptive and competitive agricultural HR in the digital era.